🍃chenle's

3.5K 401 0
                                    

"Renjun hyung– ah, maaf."

"Ada apa? Kemarilah."

Chenle menghampiri Jeno yang duduk di pinggir kasur dan ikut duduk didepannya

"Tidak, aku merindukannya, lagi."

"Jey, bukankah sudah kubilang, kita harus terbiasa tanpa Renjun. Haechan dan Jaemin saja bisa, aku dan Jisung pun sama."

"Mungkin karena aku sudah bergantung padanya, ini jadi aneh."

"Sebelumnya juga begitu ketika Mark hyung pergi, sekarang Renjun pergi dan kau harus belajar mandiri. Kami akan membantumu, jangan bergantung pada kami lagi. Kau sudah dewasa, benar kan?"

"Tapi, hyung, Renjun hyung akan menjenguk kita lagi kan?"

"Tanya saja padanya, kau punya nomornya kan?"

Chenle menatap ponsel ditangannya lalu menghela nafas pelan

"Mungkin kau benar, tidak mungkin aku bergantung pada kalian selamanya. Aku sudah dewasa, aku pasti bisa."

"Kau lihat Winwin hyung? Awalnya dia sangat bergantung pada Kun hyung, tapi setelah dia ada di NCT 127, dia menjadi mandiri. Jadi setelah dia bergabung dengan WayV dan bertemu Kun hyung, dia biasa saja. Kau paham maksudku kan?"

"Jika seandainya nanti kita diletakkan di unit yang berbeda, aku tidak mungkin terus mencarimu, begitu?"

"Tepat! Mulai sekarang belajarlah mandiri, Jaemin tidak bisa menjagamu terus menerus."

Jeno bangkit sambil meraih jaketnya yang tergantung dibelakang pintu

"Kau mau kemana?"

"Nertemu Doyoung hyung."

"Boleh aku ikut?"

"Boleh, Doyoung hyung juga menyuruhku membawa seseorang, Mark hyung ingin bertemu."

Jeno mengambilkan jaket milik Chenle dan memberikannya lalu keduanya keluar dari dorm

"Bawakan bungeoppang untukku saat kembali!" teriak Jisung yang entah dimana berada

"Jika kami membawa uang!" balas Jeno

Jeno dan Chenle pergi ke dorm NCT 127 yang tidak terlalu jauh dan bisa mereka jangkau hanya dengan berjalan kaki

"Hyung! Lee Jeno datang!"

Johnny keluar dari kamar dan menyambut Jeno dan Chenle yang baru saja datang

"Wah, ini sebuah kejutan. Apa kalian ingin menarik Haechan pergi dari sini?" tanya Johnny

"Sebenarnya kami hanya mampir ingin bermain, tapi jika kalian ingin haechan pergi dari sini, kami akan membawanya." ucap Jeno

"Ya! Johnny hyung!" teriak Haechan dari dalam kamarnya

Doyoung dan Taeyong keluar dari kamar masing masing dan menghampiri ketiganya yang sedang mengobrol

"Oh, ada Chenle juga ternyata." ucap Doyoung

"Iya, hyung." jawab Chenle

"Ingat terakhir kali Chenle kesini bersama Renjun? Dia bermain game bersama Jungwoo dan Haechan." sahut Taeyong

"Iya, Renjun hyung." gumam Chenle

"Ya, Taeyong. apa yang kau katakan? Lihatlah, Chenle jadi sedih." seru Johnny

"Ah, benarkah? Maafkan aku, Chenle." ucap Taeyong sambil memeluk Chenle

"Tidak apa, hyung." ucap Chenle sambil melepaskan pelukan Taeyong

"Wah, aku sangat merindukanmu. Ayo kita mengobrol, atau kau ingin bermain game dengan Jungwoo lagi?"

Chenle hanya menjawab dengan senyuman dan anggukan. Taeyong merangkulnya dan membawa Chenle ke kamar Haechan

"Apa dia ingat Renjun lagi?" tanya Doyoung kepada Jeno

"Ya, begitulah. Padahal baru kemarin kita bermain bersama. Chenle memang seperti itu, dia akan teringat terus." jawab Jeno

"Tetap jaga dia, Jeno." sahut Johnny

"Iya, hyung."

Sementara dikamar Haechan, Chenle sedang bertengkar dengan Haechan, tentu saja karena ulah Haechan sendiri

"Ah, Haechan. Sudahlah, aku lelah melihat kalian berdua terus bertengkar." ucap Jaehyun

"Taeyong hyung, ayo kita taruh dia di panti asuhan." ucap Chenle kepada Taeyong

"Kau ingin membuangku, hah?!"

Haechan memiting leher Chenle dan membuat semua yang ada dikamar itu tertawa

"Teruslah seperti ini, Chenle."

[ii] Petrichor✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang