🍃babbling duty

2.8K 330 8
                                    

"Kau ingin pulang sekarang? Tapi kau belum pulih sepenuhnya."

"Kita belum syuting kan? Aku tidak mau menundanya."

"Yuta, jangan bersikeras, kumohon. Ini demi kesehatanmu juga." ucap Taeyong memohon

Yuta menatap beberapa orang lainnya yang ada disana, mengisyaratkan untuk keluar dan meninggalkannya berdua bersama Taeyong

"Kau tidak lihat semua sedang kacau sekarang?" tanya Yuta

"Lalu apa hubungannya?"

"Hanya kita satu satunya yang bisa memperbaiki kondisi dunia. Pikirkan ini, semua orang sedang bersedih dan tidak melakukan apapun selama isolasi diri. NCT 127 beruntung diundang ke acara itu untuk menghibur semuanya. Kita bisa menghidupkan kembali kota mati ini."

"Kau lebih mementingkan semua orang dibanding dirimu sendiri?"

"Ini hanya racun, aku sudah kebal dengan hal seperti ini. Kau lupa ketika trainee aku menelan arsenik? Digoxin ada dibawah arsenik jadi ini tidak masalah."

Tiba tiba saja pintu terbuka dan segera ditutup kembali dengan tergesa gesa

"Renjun? Ada apa?" tanya Taeyong

Renjun menghampiri bangsal Yuta dan hampir menyentuhnya jika ia tidak segera menarik kembali tangannya

"Huh, tahan, Renjun. Jangan menyentuh apapun. Yuta hyung, kenapa kau sangat meremehkan sebuah racun? Kau tidak takut mati, hah?"

"Kau mendengar semuanya?" tanya Yuta balik

"Kaca itu tembus suara, jadi aku mendengarnya." ucap Renjun sambil menunjuk kaca yang ada di pintu, "sekarang katakan, apa kau sudah bosan hidup hah?"

"Bukan begitu, hanya saja aku memang sudah pernah mengalami hal ini kan? Aku bisa menoleransi ini demi—"

"Demi apa?! Demi dunia? Kau mempertaruhkan nyawamu dengan kebahagiaan dunia? Ingat, hyung. Hidup itu hanya sekali. Kau tidak bisa menggoda Tuhan untuk memberikanmu kesempatan hidup jika sudah mati nanti."

Taeyong sempat tertegun dengan tutur kata Renjun barusan, sangat dewasa

"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya Yuta

"Tidak bisakah syuting itu ditunda beberapa hari lagi?" tanya Renjun sambil menatap Taeyong

"Acara itu memberikan waktu penundaan syuting sampai 2 hari sebelum mencari bintang tamu baru." jawab Taeyong

"Kau harus tahu, Renjun. Tidak ada bintang tamu yang bisa menghidupkan dunia selain NCT, kau pun pernah menjadi bagian dari itu." sahut Yuta

"Hm, aku tahu. Orang bodoh pun tahu. Kalau begitu, gunakan waktu hari ini dan besok untuk masa pemulihan. dihari ketiga, jika kondisimu sudah memungkinkan, kau bisa pergi."

"Kau sudah seperti dokter saja."

"Salah satu dokter disini adalah temanku. Kau jangan berani macam macam atau dia akan menunjukkan jarum suntik terbaiknya didepanmu."

"Renjun, aku ingin bicara sebentar denganmu." ucap Taeyong tiba tiba

"Baiklah. Yuta hyung, ingat kata kataku tadi, jangan mengabaikannya."

"Baiklah, calon dokter."

Renjun dan Taeyong keluar dari kamar dan duduk di sebuah taman didekat sana

"Bicara apa, hyung?"

"Aku tidak menyangka kau banyak berubah."

"Ah, benarkah?"

"Sebelumnya kau tidak pernah memarahi kami selain anggota Dream, ini pertama kalinya melihatmu banyak bicara dengan anggota lain."

"Aku sering memarahi beberapa pasien disini yang tidak mau minum obat, tidak mau disuntik, dan lainnya. Karena Yuta hyung juga pasien disini, jadi aku memarahinya juga."

"Jadi kau sering kesini?"

"Hm, temanku dokter disini jadi aku membantunya walau tidak mengerti apapun tentang ilmu kedokteran, setidaknya aku punya ilmu keemosian."

"Trauma mu?"

"Ah, aku hampir melupakannya sekarang. Itu hebat kan? Ini akibat rawat inap selama 6 bulan."

"Kau sangat sehat sekarang."

"Tentu saja."

"Tidak ingin kembali bersama kami lagi?"

Renjun agak terkejut mendengar pertanyaannya. Ia menatap Taeyong yang tersenyum tulus kepadanya

[ii] Petrichor✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang