- Apa hal yang bisa aku lakukan tanpamu?-
- Aku tidak tahu bertanya tentang kegiatan yang dilakukan orang lain semenyenangkan ini-
Rumah Jisoo & Seokjin
06.00 AM
Sudah tiga bulan pernikahan ini berjalan, Jisoo dan Seokjin memutuskan untuk pindah ke rumah mereka sendiri walaupun tidak sebesar rumah kedua orang tua mereka. Karena sebentar lagi Jisoo akan lulus kuliah dan mereka ingin mandiri dalam urusan rumah tangga nantinya.
"Aishh!!! Bagaimana ini? Aku lupa jika ada tugas pagi ini!!" teriak Jisoo saat dia baru saja bangun dan langsung berlari menuju kamar mandi, mandi secepat kilat dan segera keluar dari kamar mandi dengan pakaian kuliahnya, yang hanya kaos oblong bewarna putih dan juga celana jeans.
Rambut basahnya masih terbalut handuk dan wajahnya sangat menyeramkan seolah olah dia baru saja mendapat kabar bahwa dia mendapat tiket masuk ke neraka. Dia langsung menyambar laptop dan tugas kuliahnya yang harus dikumpulkan pagi ini, jika dia tidak mengumpulkannya. Dia akan langsung tidak lulus mata kuliah itu, tugas ini sangat penting untuk penilaian tugas akhirnya. Padahal dia sudah senang bisa bangun lebih pagi dari biasanya.
Dia masih ada waktu satu jam untuk mengerjakan tugasnya walaupun tak banyak tapi lebih baik daripada tidak mengerjakan sama sekali.
" Kau kenapa lagi ha?!" tanya Seokjin yang tiba-tiba sudah ada di sebelah nya sambil menikmati roti bakar. Dia hanya sibuk melihat istrinya membolak balik kertas dan melemparkan tas kuliahnya kesembarang arah, dan dia mulai kosentrasi kepada tugasnya.
" Kapan kau akan berubah ha?" komentar Seokjin yang sangat heran dengan sifat pelupa istrinya itu tentang tugas kuliah tapi dia juga sangat heran dengan prestasi istrinya yang seringkali mendapat nilai A.
Jisoo menggumam tidak jelas, jari-jarinya terus menari diatas keyboard. Kepintaran gadis itu berkali-kali lipat lebih baik disituasi yang semakin menipis. Hal inilah yang membuat dia suka sekali lupa akan tugasnya dan lebih sering mengerjakan tugas mendekati deadline.
Seokjin meminum jus apelnya dan bangkit keluar kamar dan kembali lagi membawa sepiring roti serta jus apel. Meletakkan di meja dan pergi lagi ke kamar mandi untuk membawa hair-dyer. Dia melepaskan handuk di kepala istrinya dan segera mengeringkan rambut istrinya serta menyisirnya. Setelah itu dia dengan hati-hati mengikat rambut istrinya seperti ekor kuda dengan salah satu ikat rambut di meja rias istrinya. Setelah itu dia menyuapkan roti yang dia bawa kepada Jisoo agar dia tidak melewatkan sarapannya.
" Apa yang bisa kau lakukan tanpaku sekarang hmm?" gumam pria itu yang menyebabkan istrinya melihat sejenak wajah tampan suaminya.
" Kau sudah mengerti kan? Kau tidak akan ke mana-mana kan?" tanya Jisoo sambil tersenyum.
Seokjin menggeleng " Tidak, aku tidak akan ke mana-mana."
" Memangnya aku mau ke mana? Bisa ke mana aku tanpamu?" Lanjutnya sambil berlalu pergi membawa piring dan gelas yang sudah tandas isinya.
Malam hari
06.56 PM
" Apa ini aman untuk dimakan?" tanya Seokjin sangsi sambil menatap beberapa hidangan di atas meja makan. Semuanya terlihat menarik tapi pria itu harus berpikir ulang jika yang membuat itu adalah istrinya. Ini semua adalah hasil masakan pertama istrinya dan pertama kalinya istrinya itu rela masuk dapur hanya karena dia tiba-tiba berpikiran ingin menjadi istri yang baik dengan cara membuatkan makanan untuk suaminya. Seokjin yakin bahwa hidangan yang di depannya saat ini telah tercampur dengan caci maki dan sumpah serapah sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE OF YOU (END)
FanfictionAku mencintainya!!. Aku mencintai dia yang dengan cantiknya berdiri membawa kantung plastik!! Aku membencinya.. Membencinya karena dia membuatku hidup dalam rasa takut yang tidak pernah aku rasakan.. -Karenamu aku tidak bisa mengendalikan diri dan t...