- Malam hari sebenarnya waktu yang tepat untuk istirahat bukan?-
11 P.M.
Jisoo sedang berusaha menyamankan diri di sofa dengan menyelonjorkan kakinya, mencoba melakukan peregangan tubuh dan melemaskan otot-ototnya. Matanya sudah mulai lelah karena sudah berjam-jam memperhatikan laptopnya. Otak dia sudah terasa panas untuk kembali melanjutkan ide cerita yang akan dia ketikkan di laptop. Maksut hati dia ingin menemani suaminya sembari mengerjakan Novel yang dia buat karena sudah memasuki deadline. Jisoo sekarang sudah berhasil menjadi penulis novel terkenal tapi dia sangat tertutup untuk masalah privasi hidupnya.
Bahkan tidak ada yang tahu suami dia siapa, jika mereka tahu pasti akan membuat gempar. Siapa yang tidak menginginkan bersanding menjadi ratu dari Kim Seokjin pengusaha properti, pusat perbelanjaan , dan mobil nomor tiga di dunia dan nomor satu di Asia, apalagi sekarang dia sedang merambah ke bidang Fashion. Seokjin juga sangat tertutup dengan kehidupan pribadinya, banyak karyawan dan kolega bisnis yang tahu jika dia sudah menikah tapi tidak ada yang pernah tahu sosok wanita yang berhasil memenangkan hatinya. Gosip diantara mereka kadang bermunculan tapi sama sekali tidak ada konfirmasi dari keduanya.
Wanita itu sedikit terkejut saat merasakan pijatan lembut dikakinya, dia terkejut melihat prianya menjulurkan tangannya untuk memijat kakinya dan prianya itu masih bisa menekuni file-file kantornya. Jisoo sempat merengut dan mendadak sebal sendiri karena pria itu sangat dan bahkan semakin mempesona saat sedang serius seperti itu, dia menjadi agak tidak rela jika suaminya itu bekerja dengan wajah seperti itu di kantor. Banyak sekali sekretaris Seokjin yang berusaha menggoda suaminya itu, mengingat hal itu membuat Jisoo pusing sendiri.
Wanita itu memejamkan mata, menikmati pijatan yang diberikan pria tersebut. Sepertinya dia terlalu memforsir tenaganya itu. Apalagi sejak pagi entah kenapa kedua malaikat kesayangannya sangat manja dan rewel.
"Lebih baik kau segera istirahat dan tidur, aku besok akan mengambil libur dan akan membawa anak-anak pergi dari rumah sampai malam. Jadi, kau bisa leluasa mengerjakan novelmu itu." ujar Seokjin tanpa menatap Jisoo.
"Kau menyuruhku tidur tapi kau sendiri masih bekerja,"
"Kalau begitu aku akan berhenti, dan kau jangan banyak membantah! Segera pergi tidur sana,"
Pria itu selalu berusaha mengalah pada istrinya agar istrinya tetap dalam kondisi yang baik. Bukankah kunci sebuah rumah tangga ada di kondisi mental dan juga fisik seorang istri? Jadi dia sebisa mungkin akan membuat istrinya senang dan cukup istirahat demi kelangsungan kehidupan mereka sehari-hari.
"Ayoo", ujar Seokjin sambil membereskan file-file kerjanya.
Seokjin tersenyum saat bisa merasakan gerakan beraturan dari dada istrinya karena menunjukkan bahwa istrinya telah tertidur. Wanita itu sudah tertidur sekitar sepuluh menit yang lalu. Seokjin memulai kebiasaannya selama bertahun-tahun ini yaitu menatap lekat wajah damai istrinya saat sedang tertidur.
Dia ingat dia sering sekali pulang malam dan dalam kondisi sangat lelah, jadi dia bermaksud ingin langsung tidur begitu sampai di rumah, tapi selalu gagal karena ketika tubuh wanita itu sudah ada di dekapannya dia tidak akan pernah melewatkan sedetik pun untuk mengamati wajah wanitanya itu. Wajah yang selalu menemani hari-harinya dan anak-anaknya. Kalau dalam kondisi sadar dipastikan wanita itu akan mengamuk jika diperhatikan lekat-lekat dan jangan lupa kedua anaknya sangat-sangat protektif terhadap ibunya. Mereka tidak akan membiarkan dirinya berduaan dengan istrinya jika anak mereka ada di sekitarnya. Ada sesuatu yang membuat dia betah berlama-lama menatap wajah istrinya itu. Kedengarannya memang tidak masuk akal tapi cara dia jatuh cinta kepadanya pun juga tidak masuk akal jadi apa salahnya. Bahkan dia seringkali bertindak bodoh hanya karena wanita itu, contohnya seperti ini dia lebih memilih membuka mata lebih lama lagi sebelum dia pergi istirahat untuk malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE OF YOU (END)
FanfictionAku mencintainya!!. Aku mencintai dia yang dengan cantiknya berdiri membawa kantung plastik!! Aku membencinya.. Membencinya karena dia membuatku hidup dalam rasa takut yang tidak pernah aku rasakan.. -Karenamu aku tidak bisa mengendalikan diri dan t...