BOY 29.

716 70 26
                                    

- Kita banyak mengahabiskan waktu bersama, dan kita masih saja konyol -

Taman, 04.00 PM

Terlihat Jisoo sedang duduk sendirian di tepi kolam yang ada di Taman kota. Taman sore hari ini tampak lenggang karena memang taman ini hanya ramai saat weekend saja. Taman ini cocok sekali untuk membuat pikiran tenang ataupun untuk sekedar berjalan-jalan. Jisoo mulai mengomel kecil karena suaminya pergi cukup lama, padahal hanya berpamitan membeli makanan dan minuman di seberang jalan sana. Tapi sekilas tadi, dia melihat bahwa tempat itu memang ramai. Lalu, dia harus menunggu sampai kapan?. Tadi bukannya suaminya mengajaknya untuk menikmati waktu berdua di sini. Saat dia sedang serius mengomel dalam hati tentang suaminya, dia dikejutkan dengan sebuah suara laki-laki.

" Ehem..apa benar kau Kim Jisoo novelis itu?

"..............................................." Jisoo terkejut dan hanya memandang polos laki-laki di depannya itu.

" Jisoo~sii bolehkah aku menemanimu di sini? Ku lihat kau tampak sedang jengkel?" tanya laki-laki itu ingin tahu.

" Iya aku memang sedang jengkel!. Bolehkah aku menolakmu tuan? Aku sedang menunggu suamiku. Suamiku sedang membelikanku makanan." ujar Jisoo sinis, dia sangat tidak suka jika ada orang yang sok kenal dengan dia

" Kebetulan sekali kalau begitu, aku ingin bertemu juga dengan suamimu, aku dengar bahwa anda sangat berusaha menyembunyikan suami anda." tanya laki-laki itu semakin ingin tahu. Jarang-jarang dia menemui Kim Jisoo di luaran karena yang dia tahu wanita itu sangat suka sekali berdiam diri di rumah apalagi mengingat jika suaminya sangat posesif. Jadi dia tidak akan melewatkan kesempatan ini.

Namaku ......." belum selesai laki-laki itu menyelesaikan kalimatnya, sudah di potong oleh Jisoo

" Tidak perlu menyebutkan namamu. Aku takut saat suamiku kembali dia bisa saja mencari tahu namamu dan kau bisa jadi samsaknya untuk latihan tinju. Sudah kubilang suamiku pencemburu," ucap Jisoo sambil terkekeh pelan.

" Jadi, bisakah aku mengambil kesempatan duduk dan mengobrol denganmu sebentar? Aku penggemar beratmu. Tapi sayangnya informasimu sangat tertutup. Bolehkah?" pinta laki-laki itu

Jisoo terlihat menimbang-nimbang permintaan laki-laki itu. Dia sedang tidak ingin sendirian jadi tidak salah kan jika dia menerima tawaran laki-laki ini. Toh suaminya tidak akan melihatnya.

" Baiklah. Rasanya suamiku masih sangat lama." ujar Jisoo sambil menggeser tubuhnya agar pemuda itu bisa duduk di sampingnya. Lagipula dia merasa bahwa laki-laki ini baik dan tidak macam-macam.

" Baiklah Jisoo~sii, kenapa kau tampak berwajah murung? Kau sudah kuperhatikan sejak tadi." ujar laki-laki itu.

Jisoo membelalakan matanya, kenapa laki-laki ini sangat agresif saat bertanya kepadanya. Ini membuat dia mendadak menjadi tidak nyaman.

" Bisakah kau mengganti pertanyaannya dengan yang lebih ringan dahulu?" kekeh Jisoo

" Oke baiklah. Ehmm....apa warna favoritmu?" tanya laki-laki itu

" Mungkin warna biru," jawab Jisoo sekenanya.

" Mungkin?"

" Iya mungkin..aku tidak pernah mempunyai warna favorit yang spesifik tuan. Setiap hari bisa berubah tergantung bagaimana aku melihatnya. Aku memilih biru karena tadi suamiku tampak keren dengan kaos birunya. Dia tampak seperti lajang dan aku sebal dengan itu" ujar Jisoo

" Hahaha..bilang saja langsung kepada suamimu,"

" Tidak! Dia akan menjadi besar kepala tuan, dan aku akan digodanya habis-habisan sepanjang hari," ujar Jisoo sebal dan dia malah menampakkan wajah yang imut

BECAUSE OF YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang