BOY 31.

764 68 19
                                    

- Aku tidak tahu jika mereka sangat berharga-

Rumah Seokjin dan Jisoo

06.45 PM

Terdengar suara deru mesin memasuki halaman rumah lalu keluarlah sosok laki-laki yang sangat mempesona dengan balutan jas berwarna biru dongker. Dia memasuki rumah dan melangkah ke ruang keluarga, tapi nihil dia tidak menemukan sama sekali adanya tanda kehidupan. Laki-laki itu heran, dia memang baru saja pulang dari proyek yang ada di luar negeri selama satu minggu penuh. Seharusnya dia baru bisa pulang tiga hari lagi, tapi dia memutuskan untuk segera menyelesaikan urusannya agar cepat-cepat bisa pulang. Kemudian dia segera pergi ke kamar pribadinya untuk membersihkan badan. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh lewat dua puluh menit tapi, dia bahkan masih belum menemui adanya kehidupan di rumah ini. Dia memutuskan untuk pergi ke dapur sebelum suara sayup-sayup terdengar di telinganya.

" Eomma, kenapa Appa belum pulang? Appa bahkan tidak pernah pergi sampai seminggu penuh seperti sekarang ini!" ujarnya sambil merengek.

" Tenanglah oppa. Ayah sedang mencari uang yang banyak untuk kita, oppa jangan bersedih seperti itu." ucap Jihyo kepada oppanya

" Apa ayah marah padaku eomma? Karena aku sering bertindak kurang ajar padanya? Aku rindu appa hiks..hikss" Jaehyun mulai sedikit terisak. Isakan Jaehyun membuat dua orang wanita di sana menjadi panik, karena mereka tidak pernah melihat Jaehyun menangis hanya karena merindukan ayahnya. Bahkan sekarang anak perempuannya pun terlihat akan mulai menangis.

" Jaehyun~a ayah tidak pernah sekalipun marah padamu nak. Ayah hanya sedang ada pekerjaan yang banyak sehingga dia terpaksa tidak pulang beberapa hari ini." ucap Jisoo berusaha menenangkan buah hatinya. Jaehyun biasanya adalah anak yang tenang dan selalu bersikap dewasa walaupun sikap tengilnya itu tidak bisa di hilangkan.

" Sudah oppa. Ayo kita segera makan malam dan nanti kita bisa telepon appa. Appa pasti akan marah jika kita belum makan malam." ujar Jihyo sekali lagi

" Iya benar apa kata adikmu ini. Ayoo kita makan malam dulu Jaehyun~a. Tunggu sebentar ya eomma akan meletakkan Taehyun dulu di kamar."

Jisoo langsung melangkah kan kaki ke kamar dan segera kembali turun. Saat dia turun dia malah mendapati Jihyo sedang memeluk kakaknya. Dia begitu terenyuh melihat anaknya begitu merindukan ayahnya. Jisoo tahu jika Jaehyun diam-diam sangat mengagumi dan menyayangi ayahnya walaupun kedua orang itu sering kali bertengkar karena hal-hal yang sepele.

" Eomma. Oppa menangis lagi. Bagaimana ini? Apa kita menyuruh ayah untuk segera pulang saja?" tanya Jihyo

" Jaehyun~a. Ayo kita makan dulu!" ajak Jisoo pelan dan berusaha membujuk anak lelakinya.

" Tidak!! Aku tidak mau makan!! Aku maunya appa ada di sini sekarang!! ucap Jaehyun marah sampai menepis tangan eommanya.

" Yak!! Sudah jam berapa ini? Kalian terlambat makan malam? Apa selalu begini setiap aku tidak pulang ke rumah? Melewatkan jam makan?" ucap Seokjin yang tiba-tiba muncul. Awalnya dia ingin bersembunyi sedikit lebih lama lagi. Dia ingin mendengar bagaimana putranya itu sangat meindukannya. Karena selama ini putranya sama sekali tidak pernah mengatakan sejelas itu jika dia sedang rindu padanya. Dia akan selalu menjahili dirinya sampai dia jengkel sekali dengan kelakuan anak laki-lakinya.

" APPA!!" teriak Jaehyun kencang dan langsung berlari ke arah Seokjin dengan kecepatan penuh. Seokjin tentu saja menerima dengan senang hati, dia memeluk erat anak laki-lakinya dan mengusap punggungnya menenangkan.

" Apa kau begitu merindukan appa?" tanya Seokjin heran.

" Iya..sangat sangat rindu padamu appa. Rasanya aneh tidak melihat wajahmu begitu lama, walaupun aku kadang bosan dengan wajahmu tapi kau tidak pernah pergi dari rumah lebih dari tiga hari. Jadi ini sangat aneh." ucap Jaehyun sambil terus mengusak-usak wajahnya di leher Seokjin.

BECAUSE OF YOU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang