BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!
"Kenapa?"
"LO BILANG KENAPA!?GILA KALI LO MACARIN SHERENA!!"ucap orang itu ngegas.
Ardhan menatap datar orang itu,"Kenapa?"tanya ulang Ardhan.
Cowok yang tadi ngegas itu menghela nafas begitu melihat raut wajah Ardhan. 'sadar posisi goblok'batinnya.
"Gue suka sama Rena."sahut cowok itu.
Dibalik maskernya, Ardhan tersenyum miring,"Murah."
"Apa?"tanya cowok itu karena tidak begitu jelas mendengar ucapan Ardhan.
"Selera lo murahan."
Ucapan Ardhan berhasil membuat cowok itu emosi. "gue memang ngehargain lo sebagai ketua gue dan cucu dari majikan bokap gue. Tapi lo jangan asal anggap orang murahan. Lo belum kenal dekat sama Rena."
"Dan asal lo tahu, Rena jadi kayak gini karena lo yang jeblosin bokap nya ke penjara dan juga nyokap nya yang gila karena suaminya masuk penajara."lanjut orang itu.
Ardhan terdiam. Ini memang salahnya. Tapi tidak sepenuhnya salah Ardhan. Ia hanya menjalani tugas sebagai profesinya. Alex Moniorki juga salah karena menggelapkan dana perusahaan.
"Gue hanya menjalankan tugas sebagai profesi gue."jawab Ardhan.
"Sherena memang murahan. Tapi lo menolak fakta itu karena lo mencintainya."lanjutnya.
Cowok di depan Ardhan menahan emosi nya, "iya, gue mencintainya. Gue gak suka cewek yang gue cintai di katain murahan-"
"Walaupun kenyataannya
murahan?"potong Ardhan cepat.Cowok itu terdiam, tak berkutik. Ardhan memang bisa membuat lawan bicaranya diam dengan omongannya.
"Gue juga milih milih kalo soal cewek. Se brengsek brengsek nya gue, gue tetep mau cewek yang baik baik."ucap Ardhan.
"Tapi... Saat itu keadaan mendesak. Dia yang klaim gue dan ngancem gue. Kartu as gue ada pada dia bro."Ardhan menepuk pundak cowok itu pelan.
"Selera gue gak semurahan itu kok."ucapnya lalu pergi.
***
"Shey-Shey, lo gak papa kan?"Tanya Ara begitu melihat Sheyla yang baru sampai di kelas.
Sheyla menoleh,"Gak papa Ra."balas Sheyla.
Ara mengusap pundak Sheyla pelan,"Yang sabar ya, papa lo baik baik aja kok."Ucap Ara menenangkan.
Ara memang mengetahua kejadian yang menimpa Papa Sheyla, diberitahu oleh Gerald. Ara juga memberitahu ketiga teman dekatnya.
Sheyla tersenyum,"Iya Ra."sahutnya pelan.
Tak lama dari itu, Amel, Renata dan Eliza datang. Mereka langsung mendekat ke meja Sheyla dan Ara.
"Shey, turut prihatin ya."ucap Eliza sambil memeluk Sheyla.
Sheyla membalas pelukannya,"Iya El, makasih."
Lalu Eliza melepas pelukannya lalu menghapus air mata nya yang keluar, Eliza ini orang nya sensitif, seperti Sheyla.
"Kenapa jadi lo yang nangis sih El!?"ucap Renata. Kalau Renata adalah Cewek Strong. Dia yang paling kuat di antara mereka berlima.
"Gue kan sedih juga,"sahut Eliza.
Renata memutar bola matanya,"Ini nih, yang keseringan baca novel. Jadi lebih sensitif."beonya.
Sheyla dan Eliza mendelik tersinggung.
"Gak bakal gue pinjemin buku tugas sejarah!"
"Gue aduin kak Aldi!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Masker
General FictionArdhana Argiantara M. Masih menjadi misteri kepanjangan M pada nama cowok itu. Cowok yang kemana mana selalu menggunakan masker, aneh emang. Dan dia juga sangat begitu tertutup kepada semua orang. Ardhan, ya begitu lah orang orang yang memanggilny...