CM - fiveteen : kenapa

227 24 0
                                        


"Papa pulang."ujar Reynan yang baru datang.

Antoni terlonjak kaget mendengar suara itu, saat menoleh, mata Antoni bertatapan langsung dengan mata Reynan.

"Antoni?"

"om Rey?"

Reynan menyimpan tas kerja nya di atas meja. Lalu melonggarkan dasi biru donker nya. Reynan duduk di sofa.

"Sini duduk,"Antoni duduk di samping kiri Reynan.

Tiba tiba Shila datang membawakan satu gelas orange juice. Shila kaget begitu pupil matanya melihat kehadiran suaminya—Reynan.

"Loh mas, kapan pulang? " tanya Shila.

Shila menyimpan orange juice di depan Antoni,"Diminum dulu nak."

Antoni mengangguk sopan.

"Queen mana? Udah pulang?"tanya Reynan begitu ingat alasan mengapa dirinya pulang dan membatalkan meeting dengan client nya.

"Udah mas, maaf nggak--"

"Queen nya mana sekarang?"potong Reynan cepat.

"Di atas lagi ganti ba--"

"Papa!!!"teriakan itu memotong ucapan Shila.

Sheyla tergesa gesa menuruni tangga, lalu memeluk sang papa Reynan.

"Queen papa,"ujar Reynan mengusap pucuk kepala Sheyla.

"Maafin Shey bikin papa dan mama khawatir."gumam Sheyla yang mampu di dengar oleh Reynan.

Reynan melepas pelukannya, "no problem Queen, yang penting sekarang kamu gak apa apa."Reynan mengecup kening Sheyla.

Sheyla tersenyum lega. Lalu teringat akan seseorang yang sudah mengantarkannya pulang. Antoni.

Sheyla menoleh, dan menemukan Antoni yang sedang menatap dirinya dan papa. Sheyla tersenyum canggung melihat kalau Antoni tadi menyaksikan drama.

"Pap, itu kak Antoni yang Nganterin Queen tadi."Sheyla memperkenalkan Antoni.

"Papa udah tahu,"balas Reynan singkat. Lalu mereka duduk.

"Aku buatin teh manis dulu ya mas,"ujar Shila.

Reynan mengangguk.

"Apa kabar Antoni? Om baru lihat kamu lagi,"tanya Reynan.

Antoni menggaruk belakang kepalanya, padahal tidak gatal, mungkin gugup.

"Kabar baik om, Saya gak kemana mana kok om."balas Antoni seadanya.

Reynan terkekeh, "santai aja Ton, kita serasa baru ketemu aja."

"Kan emang baru ketemu om, haha"

"Eh iya, aduh biasa faktor usia haha."

Mereka berdua tertawa. Sheyla yang melihat itu melongo, apa yang lucu?

Lalu Shila datang membawa satu teh manis, dan memberikan kepada Reynan. Shila ikut duduk di depan Reynan.

"Oh ya Ton, ini Sheyla. Makasih udah mau nganterin Sheyla ke rumah dengan selamat ya."

Antoni mengangguk,"Iya om sama sama. Kalau begitu, saya pamit ya om, tante, Sheyla."Antoni izin pamit karena haru sudah lumayan gelap.

"Gak mau ngopi ngopi dulu gitu sama om, Ton?"tawar Reynan.

"Enggak om, saya sudah di cariin papa saya."balas Antoni sopan.

"Yasudah, titip salam buat Mahesa ya,"

Cowok MaskerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang