CM - thirteen : Arlak

215 22 5
                                    

"Lah bodo amat, kakak gue ini."balas Renata.

"KAKAK!?"

Renata mengangguk,"Iya, Aldi kan emang kakak gue. Lo pada belum tahu?"tanya Renata.

Semuanya menggeleng.

"Yaudah, ini kan udah gue kasih tahu."jelas Renata.

"Tapi kok, kalian gak mirip ya Ren?"tanya Eliza.

"Kakak angkat El. Udah lah gausah di bahas." terlihat dari mukanya, Renata tidak mau membahas lebih lanjut tentang itu.

Tiba tiba kantin yang ramai seketika hening. Dengan penasaran, mereka berlima menoleh ke arah depan kantin—pintu masuk kantin.

Terlihat geng yang tadi di bicarakan oleh mereka berlima. Geng Arlak.

"Tuh kak Ari. Gue bilang juga apa dia itu wakil Arlak."jelas Renata dengan berbisik, takut kedengeran oleh geng Arlak itu.

"Iya Ren, gue percaya."balas Amel.

"Kak Ari kan ketos, kok mau ya masuk ke geng geng ngan kayak gini?"Sheyla mengatakan yang sedari tadi ingin ia tanyakan.

"Lo ga tau Shey, kalo Arlak itu lebih tinggi ketibang osis. Maksudnya osis itu ada dibawah geng Arlak."jelas Renata.

"Lo tahu Ren?"tanya Amel yang baru saja akan menjawab pertanyaan Sheyla.

Renata mengangguk, "Dari Aldi."

"Eh Mel Mel, itu kak Antonio!"ujar Ara menunjuk cowok yang dasinya di ikat di tangan kanannya.

Ciri geng Arlak itu ada dasi yang di ikat di tangannya. Kalau di ikat di tangan kiri berarti itu inti. Kalau di tangan kanan berarti anggota. Tapi itu digunakan ketika jam pelajaran sudah selesai, maksudnya ketika sudah pulang. Kalau pada jam pelajaran ya mereka harus mengenakan dasi nya di tempatnya semula.

"Woy Ra, jangan di tunjuk tunjuk lah!"ucap Eliza mengingatkan.

"Eh ya Sory sory."

"Tuh kan bener. Kak Antoni itu sekarang jadi anggota geng Arlak. Tuh liat aja dasi nya diiket di tangan kanannya."ungkap Amel.

Sheyla memperhatikan Antoni yang sedang ngobrol—entah apa, dengan cowok yang memakai hoodie hitam.

"Itu yang pake hoodie siapa Mel?"tanya Sheyla.

"Itu kak Gilang Shey. Lo jangan coba coba deketin dia ya."balas Amel.

"kenapa?"

"Jangan aja bahaya Shey."larang Amel.

Sheyla mengangguk.

Drrrtt drrrttt

BangJe😚 is calling...

Sheyla mengangkat panggilan itu.

"kenapa bang?"tanya Sheyla.

"keluar, abang di depan sekolah."

"Sheyla balik bareng Ara bang."

"Sama abang aja, abang ada perlu sama kamu."

"oke, bentaran ya, Sheyla izin dulu sama temen temen Sheyla."

"gc ya."

"hem"

Tit.

"Ra, gue di jemput bang Jeje, lo gak papa pulang sendiri?"tanya Sheyla.

"Yah Shey."balas Ara tak setuju.

"Sory Ra, tapi katanya ada yang mau di obrolin, gue takutnya penting Ra. Gak papa kan?"

Cowok MaskerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang