CM - fourty-two : Leon

191 11 7
                                        

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

"Silahkan di minum dulu." ujar Shila.

Keempat sahabat Sheyla tidak ada yg berkutik, mereka masih shock dengan apa yang dilihatnya tadi.

Shila mengerutkan kening, lalu menatap Sheyla dengan tanda tanya. Sheyla mengangkat bahu nya, lalu Shila pergi meninggalkan mereka di ruang tamu.

"Segitu shock nya kalian?" tanya Sheyla yang tidak ditanggapi keempatnya.

Sheyla berdecak, ia jadi bingung.

Deringan ponsel Ardhan membuat semua perhatian teralihkan pada Ardhan.

"Bentar, aku angkat telp dulu." pamit nya pada Sheyla.

Keempat sahabat Sheyla kembali melotot lagi melihatnya.

"Sejak kapan Shey?" Ara yang memulai membuka suaranya.

"Apa?" si telmi. Rutuk mereka.

"lo sama kak Ardhan." timpal Renata.

"Oh, beberapa hari lalu."

"Lo pacaran?" tanya Amel.

Sheyla tidak langsung menjawab, ia sudah komitmen bahwa hubungannya backstreet.

"Gak lo jawab juga kita udah tahu Shey, gw cuma memastikan aja." lanjut Amel.

Sheyla menghela nafas nya, sudah terlanjur juga mau menutup nutupi. "iya gw pacaran, setelah kak Ardhan klarifikasi hubungannya sama kak Sheren. Gw gak jadi orang ketiga kok." jelas Sheyla, tidak mau kalau sahabat sahabatnya ini salah paham.

"Kenapa kalian bisa jadian?" tanya Eliza.

Sheyla menggelengkan kepala, "gak tau."

Ara mendekati Sheyla, menatap intens Sheyla, "jangan bilang lo udah kenal lama sama Kak Ardhan!?"

Sheyla memutar bola matanya, "lo tau gw dari smp Ra, gw gak sepintar itu untuk menyembunyikan cowok."

Ara mengangguk ngangguk, benar juga ya, tapi tetap saja hubungan mereka tidak bisa di percaya.

Tiba tiba Ardhan datang menghampiri mereka lagi, menatap mereka satu persatu. Dan jujur saja tatapan Ardhan sangat mengintimidasi.

" Sheyla pacar gw, kita pacaran. Alasan kita pacaran gw aja gak tau, yang pasti gw sayang Sheyla." ujar Ardhan tegas.

Tidak ada yang berani membuka suara setelah Ardhan mengatakan itu.

" Meski gw jarang ngomong dan jarang berbaur, bukan berarti gw gak bisa jatuh cinta." Renata, Ara, Eliza dan Amel menelan salivanya dengan susah payah.

" Satu lagi, Jangan tanya apa apa ke pacar gw. Tanya gw aja langsung-- kenapa?" Ardhan menatap Sheyla karena tadi Sheyla menyenggol Ardhan dengan tangannya.

Sheyla tidak menjawab," Aku ada urusan, ditinggal dulu ya? Besok pagi aku jemput. Salam ke mama sama om. " Sheyla mengangguk.

Setelah mengacak rambut Sheyla, Ardhan pergi meninggalkan rumah Sheyla.

Ara, Renata, Amel dan Eliza bisa bernafas lega setelah kepergian Ardhan.

"Lo pacarnya tapi gw yang gugupnya dari tadi, Shey." ujar Renata.

"Pacar lo aura nya.... Beuh." Ara dan Eliza mengacungkan kedua ibu jarinya.

"Shey, bisa gila gw denger pacar lo ngomong." seru Amel.

Eliza mengangguk membenarkan, "kya yang pacar lo omongin itu benar, serius dan gak main main. Tanggung jawab. Gak kya cowok diluaran sana."

"dapet dari mana Shey?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cowok MaskerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang