CM - six: Surat

308 25 6
                                    

"Oh hai, lo Sheyla ya? Yang kemarin di kantin gigi nya copot?"

'Shit, malu banget gue sama kejadian kemarin,'batin Sheyla setelah mendengar perkataan Alegi.

Alegi tersenyum geli,"gak papa gak usah malu, santai aja,"

Sheyla bengong, 'perasaan gue ngomong nya di dalam hati deh.'Sheyla ngebatin lagi.

"gue tau dari ekspresi wajah lo kok,gak nguping percakapaan lo sama hati lo."ucap Alegi.

"-eh, oh iya gue Sheyla, ada apa ya kak cari aku?"

"jangan kaku gitu, lo-gue aja."balas Alegi.

Sheyla tersenyum lalu menganguk.

"gue kesini mau minta maaf sama lo atas perilaku sahabat gue tadi."ucap Alegi.

Sheyla mengerutkan kening nya,"maksud lo, Kak Ardhan?"

Alegi mengangguk.

"Gara gara perlakuan sahabat gue tadi, semua murid di sma ini jadi ngomongin lo. Famous deh lo."ucap Alegi. Ya meskipun Alegi dan Ardhan baru kenal, dan juga walaupun yang menganggap sahabat hanya dirinya—tidak tahu Ardhan menganggapnya atau tidak, tapi entah mengapa Alegi begitu peduli dengan Ardhan.

"harusnya gue yang berterima kasih sama kak Ardhan, berkat diia ponsel gue kembali dan juga gue jadi gak nyeritain masa kelam gue dulu."Ya, berkat kakak kelasnya—Ardhan, dirinya tidak menceritakan masa lalu yang menyangkut kakaknya.

"Ya tapikan karena sikap Ardhan banyak yang nuduh lo macem macem lah, pokoknya gue mewakili sahabat gue, gue minta maaf."ucap Alegi.

'kenapa enggak kak Ardhan nya langsung aja ya, yang minta maaf?'batinnya sedikit kecewa.

"Ardhan lagi ada urusan, jadi gue yang suruh ngucapin permintaan maafnya sama lo."bohong. Ardhan bahkan tidak pedulli saat dirinya bertanya tentang kejadian tadi. Bahkan Alegi sudah menyuruhnya untuk meminta maaf pada Sheyla, tapi kalian tahu kan cowok masker itu MENGACUHKANNYA. Ah! Alegi kesal bila mengingat sikap acuh nya Ardhan.

"-eh," balas Sheyla heran karena ucapan Alegi seakan membalas perkataan Sheyla dalam hati, 'apa Cuma kebetulan ya?'

"lo kenapa?"Tanya Alegi begitu melihat Sheyla dengan muka bingungnya,

"lo kok seakan bisa baca pikiran gue sih? Soalnya apa yang kakak ucapin sama kea perkataan gue di pikiran gue."Sheyla dengan penasaran menanyakan kebingungannya pada Alegi.

Alegi terkekeh pelan,"kan gue bis—"

"EKHM."

Deheman seseorang berhasil menghentikan perkataan Alegi.

Sheyla dan Alegi beralih menatap ke depan, terlihat Ariogi Atmaja—ketos, dan Aldi—waketos, memandang mereka dengan sorot mata yang tak terbaca.

Ari menatap Alegi dengan tatapan tajam nya, lalau mengalihkan tatapannya pada gadis cantik yang ada di samping Alegi—Sheyla.

"Hey gadis manis, kenapa kamu masih berada diluar?"Tanya Ari pada Sheyla.

"emangnya udah bel ya kak?"pertanyaan polos keluar dari mulut cantik Sheyla.

Ari menatap Sheyla dengan gemas, "sudah sayang, begitu asiknya kah kalian mengobrol sampai melupakan bel yang berdering cukup keras."ucapnya dengan menatap tidak suka pada Alegi.

'cih, pembual!'batin Alegi.

Sheyla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "oh, yaudah deh kak Ale, gue masuk ya. Bilangin makasih sama kak Ardhan."ucapnya lalu berlarian kecil ke kelasnya.

Cowok MaskerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang