CM - threety-one : ribet

219 20 4
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

Akhirnya hari pemberangkatan pun tiba. Sheyla dan Ardhan saat ini ada di rumah keluarga Mahardika. Mereka berdua akan berangkat bersama menggunakan mobil Ardhan. Dan akan diikuti oleh beberapa bodyguard di belakang. Itu perintah dari Shila dan Monika.

Shila sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk kedua nya. Shila juga yang paling repot mengurus pakaian serta yang lainnya untuk Sheyla. Padahal Sheyla yang akan berangkatnya pun terlihat biasa saja.

"Mama, Shey mau ke Bandung bukan ke swiss! Yakali bawa jaket banyak banget." protes Sheyla ketika Shila memasukan empat jaket ke dalam koper Sheyla.

"Mama, Shey di Bandung cuma dua hari satu malam aja mam! Kenapa bawa baju dan celana nya kayak Shey mau nginep beberapa minggu aja sih!."Sheyla protes lagi ketika Shila memasukan beberapa pakaian ke dalam koper. Bahkan baju tidur Shila memasukan tiga pasang. Emang Sheyla disana mau tiduran aja kali ya.

"Mama please, Shey cukup bawa satu sepatu sama satu sandal aja!" Lagi. Sheyla protes ketika Shila memasukan tiga pasang sepatu kedalam koper yang berbeda.

"Mama Shey kayak mau keluar negri aja, mama repot banget sih! Cuma ke Bandung aja mam, tidurnya cuma sekali aja, astagfirullah mama." ucap Sheyla histeris ketika melihat Shila memasukan dua koper, satu ransel, dan satu totebag sedang kedalam mobil Ardhan.

"Lebay kamu Shey, mama kan cuma jaga jaga, takut kamu kenapa napa!. Di koper biru ada setelan baju, jaket, sandal dua pasang sama beberapa daleman kamu." Ucap Shila tanpa peduli muka Sheyla yang memerah mendengar kata terkahirnya.

'Mama gak sadar apa, ada kak Ardhan. Aduh malu banget gueee, untung mama gue ya Tuhan.'batin Sheyla.

"Di koper kuning, ada tiga pasang sepatu, topi kupluk empat, peralatan mandi, skincare kamu, dan juga obat obatan."lanjut Shila.

"Dan di ransel, ada beberapa buku yang kamu butuhin nanti saat disana. Kamu belajar dulu sebelum olimpiade nya mau mulai!"Shila sedikit memperingati.

"Dan satu lagi, di totebag ada cemilan dan makanan. Sarapannya juga mama taruh di situ. Kamu bagi sama Ardhan. Jangan pelit ya Shey."ujar Shila.

"Iya mama ku yang cantik."pasrah Sheyla. Mau bagaimana lagi, mama nya memang serepot itu. Menyebalkan.

"Yaudah, hati hati ya. Ardhan, jangan ngebut negbut. Kalo kalian butuh apa apa bilang sama bodyguard aja. Atau bilang sama tante Dona. Mama udah bilang sama tante Dona buat jagain kalian disana. Inget ya, kasih kabar sama mama. Sheyla, kamu juga jangan keluyuran sendiri, minta temenim Ardhan. Jangan yang lain. Mana cuman percaya sama Ardhan, tante Dona dan beberapa bodyguard!" ucap Shila panjang kali lebar.

Sheyla menguap,"Udah kan ma? Shey pergi dulu, takut telat kesekolahannya."

Shila mecubit gemas kedua pipi Sheyla, "kamu tuh, inget apa yang mama bilang tadi ya!"

"Iya iya kanjeng mama. Sakit nih ah, pipi Shey!"gerutu Sheyla.

"Aduh aduh, sini mama pengen cium dulu pipi kamu." cup. Shila mencium kedua pipi Sheyla. "hati hati oke. Mama sayang kamu. Mama ngelakuin ini karena mama sayaaang banget. Mama takut kamu kenapa napa. Maafin mama ya."ucapnya.

"Mama, iya Shey ngerti. Maafin Shey juga."Ujar Sheyla tak enak.

"Gak papa, kamu baik baik aja disana. Jangan bikin mama khawatir."

Sheyla mengangguk, lalu menium pipi kanan Shila. "Shey masuk ya, Shey sayang mama. Bye kanjeng mama ku." Sheyla masuk kedalam mobil Ardhan.

"Mama, Ardhan pamit ya."ujar Ardhan sedikit kaku karena melihat interaksi kedua ibu dan anak tadi. Ardhan merindukan mommy nya.

Cowok MaskerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang