CM - twenty-seven : mine

215 25 0
                                        

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

"Mampus lu Shey."batin Sheyla yang melihat Galang.

Galang menatap Sheyla yang sedang menundukan wajah nya. Galang berdiri, lalu mendekati Sheyla. Mereka berdua menjadi pusat perhatian di kantin, terutama teman teman Sheyla.

Galang memegang dagu Sheyla, lalu mengangkatnya agar kepala Sheyla berhadapan langsung dengan wajahnya.

"Jangan nunduk dong cantik, mahkota nya nanti jatuh."ucap Galang yang bahkan mampu di dengar oleh seluruh penghuni kantin, karena saat ini sepi, tidak ada orang yang ngobrol atau bergosip. Mereka memfokuskan pandangannya kepada Galang dan Sheyla.

Sheyla menatap wajah Galang di hadapannya. Panik dan takut. Itu yang Sheyla rasakan.

"Gausah takut gitu dong liatin muka gue nya, gue gak ngigit kok."Galang mengucapkan itu dengan santai.

"kamarin lo duduk dipangkuan gue. Sekaran lo numpahin minum di baju gue. Besok apa lagi, cantik?"

"Ma-maaf kak."cicit Sheyla pelan.

"kalo bukan ketua gua yang larang buat deketin lo, lo udah gue karungin terus gue bawa ke rumah."bisik Galang.

'ketua gua? Kak Galang kan ketuanya,?'pikir Sheyla.

"Lo gue maafin cantik."ucap Galang, lalu melepas tangannya yang berteger di dagu Sheyla.

Sheyla menghela nafas, lalu melihat ke arloji nya. Mata Sheyla membulat, udah lima menit lebih tiga puluh empat detik! Dengan cepat Sheyla berlari, benar benar keluar dari kantin. Tidak ada hambatan lagi.

Pas sampai di perpusatakaan. Ternyata Ardhan sudah menunggunya di depan perpustakaan sambil menatap nya datar.

"Ah..ma-maaf kak, tad-tadi a- ada hambatan."ujar Sheyla terputus putus.

"Tujuh menit lebih sembilan belas detik." ucap Ardhan.

"Sory."cicit Sheyla.

Ardhan langsung masuk ke perpus tanpa menghiraukan maaf dari Sheyla. Sheyla yang mengerti, ia mengikuti Ardhan di belakangnya.

Mereka duduk di tempat biasa. Ardhan membuka buku paket soalnya, lalu mengerjakan soal itu. Sheyla langsung tersadar.

'ANJIR BUKU PAKETNYA LUPA GUE BAWA!!!?"batin Sheyla berteriak.

"bodoh bodoh bodoh."gumam Sheyla tanpa sadar didengar oleh Ardhan.

"Percuma nyesel. Mending ngerjain."ujar Ardhan menyadari Sheyla tidak membawa buku paket nya

"buku nya ga kebawa kak, ada di rumah."jawab Sheyla pelan.

"Kerjain bareng gue."

"hah!?"beo Sheyla.

"Telmi."Ardhan berdecak kesal.

"Sini. Ngerjainnya bareng sama gue."Ardhan mengulang ucapannya

Sheyla mengangguk, lalu mendekat ke Ardhan. Mereka berdua pun mengerjakan soal dengan khidmat.

Setelah beberapa menit, bel istirhaat telah usai. Ardhan membereskan buku buku nya dibantu Sheyla. Setelah Selesai Sheyla pamit mau berangkat ke kelas duluan, karena ya Sheyla tidak mau bertemu dengan geng nya Harya lagi. Udah cukup dua kali. Jangan sampe ada yang ketiga kalinya

"Miss Eka manggil kita di ruang guru."ucap Ardhan.

"Eh, yaudah ayo."jawab Sheyla.

Ardhan mengangguk, lalu berlalu pergi ke ruang guru yang kebetulan ada di lantai ini.

Cowok MaskerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang