CM - sixteen : surat dan foto

246 21 1
                                    

"Kak Ale sih."

"Lah, kok gue sih yang di salahin?"

"Kalo kak Ale ngomong nya cepet mah kita gak bakal disini."

"kan lo yang kepo Shey."

Saat ini mereka berdua - Sheyla dan Alegi, sedang berada di lapangan. Pak Asep menghukum mereka berdua, hormat kepada sangsaka bendera merah putih sampai jam pelajaran ke dua habis. Sembilan puluh menit? Berdiri di lapangan? Dan hormat? Mati aja sana.

Tapi, benar juga sih, jika Sheyla tidak kepo Alegi gak akan ngomong dan berakhir disini--tapi tetep aja. Sheyla gak salah."Ya pokoknya lo kak yang salah."

Alegi menghembuskan nafasnya kasar, 'hah, dasar cewek. Gak mau kalah dan ngalah.'

"Iya iya. Gue yang salah. Cowok mah salah terus, cewek mah Maha bener."ucap Alegi diakhiri dengan gumaman.

Sheyla tersenyum puas. Hening. Tak ada obrolan lagi. Mereka sama sama menatap sangsaka merah putih.

Raja siang mulai memancarkan cahaya nya. Tangan Sheyla menutupi kepalanya, karena sinar matahari mengenai wajahnya.

"Aish, ini matahari makin kesini makin nampak aja sih. Panas"keluh Sheyla.

"Sehat Shey. Sinar matahari pagi itu menyehatkan bukan menghitamkan kok."celetuk Alegi.

"Ya tetep aja panas kak Ale Ale."jawab Sheyal sebal.

'Ni cewek makin kesini makin ngeselin ternyata. Untung sayang-eh'

"Kenapa lo kak?"tanya Sheyla ketika dirinya tak sengaja melihat muka Alegi yang terlihat kesal... Dan bingung?

"Enggak Shey enggak."

Teettt...
'Memasuki jam ke dua.'

Sheyla dan Alegi menghembuskan nafasnya lega. Akhirnyaa...

"Gue duluan kak"pamit Sheyla pada Alegi.

"Bareng aja kali Shey, se arah ini kan."

"Gue mau ke toilet dulu. Pengen pipis. Lo mau ikut kak?"

Dengan cepat Alegi menggelengkan kepalanya. 'amit amit gue ke toilet cewek lagi.'batinnya.

Sheyla pun segera berlalu ke toilet, karena sudah tak tahan pengen pipis.

"Hah lega."ucapnya ketika sudah selesai.

Saat mau keluar, tiba tiba Sheyla mendengar sesuatu di samping toilet cewek.

"Kenapa? "terdengar suara cewek yang menyaut.

"bokap lo Alex Moniorki?"
'suara itu? Kaya nya gue pernah denger deh suaranya.'pikir Sheyla.

"Lo... Tau?"

"Sory."

"kenapa?"

"Lupakan."

"Lo kok tijel sih!?"suara si cewek nya terdengar kesal.

"Hey! Lo Ardhan kan!? Si cowok yang kemana mana pake masker itu!? Woy! Malah pergi."

"Kak Ardhan?"gumam Sheyla.

***

"Lo tau gak Shey, tadi itu guru yang ngajar nya killer pake banget!!"

"Gue aja sampe takut cuma hanya nengok ke belakang."

"Si Dino aja sampe di suruh jadi cicak di dinding, karena ketawa. Ketawa Shey!? Coba lo bayangin ketawa aja bisa jadi cicak. Apalagi tidur. Jadi mayat kali ya."

Cowok MaskerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang