Kesal kesal kesal.
Itu yang Sheyla rasakan saat ini. Bagaimana tidak kesal, kakak kelasnya itu tega menurunkam Sheyla di tengah jalan.
Iya Ardhan. Si cowok masker.
Ardhan beralasan kalau ada urusan yang entah urusan apa itu, Sheyla tidak tahu. Yang jelas gara gara urusan itu, Sheyla jadi ditinggal di pinggir jalan seperti kucing jalanan.
Setelah pertanyaan Sheyla yang tadi di apartemen, Ardhan tidak menjawabnya, Ardhan langsung mengajak—lebih tepat nya mengusir Sheyla secara tidak langsung.
"Mama papa lo nyariin. Ayo balik."
Itulah yang dikatakan Ardhan. Pengusiran yang sangat halus. Menyebalkan memang. Untung sayang, eh.
Sheyla menghentak hentakan kaki nya, "Sialan emang! Untung gue sabar."
Tin.. Tin..
Suara klakson mobil membuat Sheyla menoleh, seorang cowok yang mengenakan sweater hitam keluar dari dalam mobil.
Sheyla berdecak.
"Shey! Kamu gak papa?"tanya cowok itu seraya memegang kedua pundak Sheyla.
Sheyla menelis tangan cowok itu dari pundaknya,"Apaan sih bang!"ucapnya ketus.
"Ayo pulang, abang anterin."ucap Gerald lembut.
"Gak mau! Pergi aja sana sama Ara!"jawab Sheyla kesal, mengingat sikap Gerald yang tadi di parkiran sekolah.
Gerald mengelus rambut Sheyla,"Hey, udah dong ngambeknya, Abang bercanda."
Sheyla tahu Abang sepupunya itu cuma bercanda, tapi Sheyla masih kesal karena masalah Jackson.
"Ayo pulang, Tante Shila khawatir sama kamu."ajak Gerald.
"Shey pulang sendiri."jawab Sheyla ketus.
"ini udah mau malam Shey, ayo abang anterin."
Sheyla melihat arloji dintangannya. Delapan malam. Pantas saja mama nya khawatir. Tapi Sheyla tetep kekeuh.
"Shey pulang sendiri."jawab Sheyla sama.
Gerald menghela nafas kasar. Adek sepupunya ini bener bener keras kepala.
"Udah malam, nyari taksi susah Sheyla."ucap Gerald lagi.
"Taksi online ada."
"Sheyla" pasrah Gerald.
Sheyla diam tak menyaut. Ia tahu Gerald sudah kesal dengan sikap Sheyla. Tapi Sheyla tetap Sheyla. Si kepala batu.
"Pulang."tegas Gerald.
"Gak mau."jawab Sheyla.
"Pulang."ulang Gerald lebih tegas.
"Gak ma--"
"PULANG SHEYLA! TANTE SHILA DARI TADI NYARIIN KAMU! DIA KHAWATIR SAMA KAMU!"
Sheyla terlonjak kaget mendengar bentakan dari Gerald. Sheyla sensitif sekali dengam bentakan. Apalagi saat ini dirinya sedang haid, hari pertama pula.
Gerald tahu kalau ucapannya kali ini menyakiti Sheyla. Tapi Sheyla sudah keterlaluan. Dengan cepat, Gerald menarik tangan Sheyla dan menuntunnya kedal mobil. Sheyla pun tidak menolak, karena dirinya masih terkejut dengan bentakan Gerald tadi.
Beberapa menit kemudian, mobil Gerald sudah sampai di halaman rumah Sheyla. Dengan sedikit tergesa, Sheyla turun dari mobil dan berlari masuk kedalam rumah.
Shila yang sedari tadi menunggu kedatangan Sheyla, sedikit terkejut melihat Sheyla yang berlari masuk ke dalam kamarnya yang ada di lantai dua.
"Shey, dari mana aja? Kamu kenapa,? Sheyla!?"Shila sedikit berteriak karena khawatir melihat Sheyla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Masker
Fiction généraleArdhana Argiantara M. Masih menjadi misteri kepanjangan M pada nama cowok itu. Cowok yang kemana mana selalu menggunakan masker, aneh emang. Dan dia juga sangat begitu tertutup kepada semua orang. Ardhan, ya begitu lah orang orang yang memanggilny...