BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!
Halaman belakang sekolah riuh oleh suara pukulan siswa yang sedang tawuran. Benar kata Galang tadi, jika hanya Geng Arlak saja, itu tidak akan berhasil menumbangkan lawan. Lihat saja, anggota yang ditugaskan di kanan dan kiri sudah pada tumbang. Sekarang pasukan inti belakang, melawan empat sekaligus geng Evgal dan Evigal.
Galang kewalahan melawan si kembar Devan dan Devin. Setelah sedikit meremukkan tangan kanan Devan, Galang melihat pasukannya. Hanya sisa setengah saja yang bertahan. Geng Evgal dan Evigal juga sudah keliatan kelelahan. Galang segere memanggil Harya lewat jam tangannya. "masuk."ujarnya singkat.
Lalu dari arah belakang Galang, Devin membawa balok kayu yang besar, balok itu mau diarahkan ke Galang, sebelum mengenai punggung galang seseorang menahannya. Membuang balok kayu itu. "Lo tau definisi pengecut? Dia yang memakai alat untuk menumbangkan musuhnya saat sedang tawuran." Harya menatap Devin tajam.
Galang berbalik, Devin menggeram pelan, lalu nengeluarkan seringainya dan menatap Galang, "lalu lo apa? Tawuran dengan meminta bantuan geng motor nya Harya, itu masuk dalam definis pengecut, kan!?" ucapnya tersenyum evil.
"Sorry bro, punya kaca? Kalo lo lupa, sebenarnya, yang ngajakin gue tawuran itu Evgal alias Devan. Sodara kembar lo. Geng lo gak diajak." Galang tidak terlalu serius menanggapi ucapan Devin. "Jadi, kita satu sama." Galang tersenyum mengejek.
Devan meringis pelan lengan kanannya, tenaga Galang memang tidak main main. "Oke. Evgal ngaku kalah kali ini. Tapi awas aja lo, gue akan nyari tahu kelemahan ketua lo! Lo lihat aja nanti!" Devan mengancam. Lalu ia melepas lencana yang menempel di samping kanan baju nya, lencana dengan gambar bulan gelap, diatasnya ada tulisan GH. Devan memberikannya pada Galang.
Galang tersenyum penuh arti, tangan yang terdapat lencana itu ia acungkan tinggi tinggi. Yang tadinya riuh, seketika hening. Mereka mengerti arti mengapa Galang mengacungkan lencana itu. Tandanya Evigal kalah, lagi. Semua ketua geng memang mempunyai lencana geng nya masing masing. Dan ketika sedang tawuran, jika salah satu ada yang kalah, maka ketua harus memberikan lencana geng nya kepada ketua geng yang menang itu. Lalu ketua geng berhak mengangkat tinggi tinggi lencana itu, agar anggota geng yang lainnya tahu, bahwa itu pertanda menang.
Devan dan Devin menatap penuh dendam ke arah Galang. Dari tatapannya menggambarkan rasa benci, malu dan dendam kepada Galang dan geng nya. Dengan membawa rasa malu, Devan, Devin dan gengnya pergi dari wilayah Arlak.
Anggota geng Arlak dan geng Motor Harya bersorak penuh bahagia. Lagi dan lagi, Arlak menang. Meskipun itu dalam bantuan geng motornya Harya. Jujur saja Galang sedikit tidak senang atas kemenangannya kali ini, baru kali ini Arlak menang atas bantuan dari geng lain. Galang pun tidak ada bedanya dengan Devan yang meminta bantuan pada Devin.
Mereka duduk di posko. Saling mengobati, karena tidak sedikit anggota yang terluka. Terlebih anggota Arlak. Galang hanya mendapati luka di bawah mata dan di sudut bibir nya saja. Tidak terlalu parah.
Tidak begitu lama, mereka selesai mengobati luka nya, geng Arlak akan menuju markasnya untuk merayakan kemenangannya, lagi. Hari ini khusus geng Arlak. Besok baru bergabung dengan geng Harya.
Tapi sebelum Galang berangkat menuju markas nya itu, Harya menghentikannya. "Sorry Gal, gue rasa kita perlu bahas lanjut tentang tawaran lo tadi." Ucap Harya.
Galang memerintahkan anggota Arlak untuk turun dari motornya, karena benar kata Harya, ia harus meluruskan terlebih dahulu ucapannya tadi.
"Jujur, gue tergiur sama tawaran lo. Gue juga udah diskusi sama anggota gue, dan mereka setuju." Galang masih diam, belum menanggapi ucapan Harya.
![](https://img.wattpad.com/cover/191405085-288-k662513.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok Masker
General FictionArdhana Argiantara M. Masih menjadi misteri kepanjangan M pada nama cowok itu. Cowok yang kemana mana selalu menggunakan masker, aneh emang. Dan dia juga sangat begitu tertutup kepada semua orang. Ardhan, ya begitu lah orang orang yang memanggilny...