CM - twelve : gosip

220 23 1
                                    


"Miss minta kalian mewakili nama SMA MATAHARI untuk mengikuti olimpiade bahasa inggris di bandung minggu depan. "ucap Miss Eka.

"Tapikan Miss, saya baru kelas sepuluh, kenapa enggak kelas sebelas atau duabelas aja?"tanya Sheyla.

"Saya tahu kamu masih siswi baru, tapi saya gak sembarang memilih siswa dan siswi untuk mengikuti olimpiade yang satu tahun sekali ini."

"Miss sudah lihat, waktu kamu SMP, kamu memenangkan pidato bahasa inggris se kabupaten. Lalu mendapatkan nilai seratus pas Ujian Nasional. Dan Miss juga tahu kamu hobi menghafal musik musik barat."

"Itu sudah cukup menjadi bukti kalau kamu dan Ardhan bisa mewakili sekolah."ucap Miss Eka.

Sheyla diam. Dirinya memang bisa dan menyukai bahasa orang barat itu. Hanya sebatas menyukai, dan menggemari. Seperti menghafal lagu lagu barat, Sheyla suka makna dan arti dari lagu barat tersebut mangkanya Sheyla suka menghafal lagu barat.

Dan soal UN, itu juga hanya kebetulan dirinya bisa mendapatkan nilai seratus. Dulu pas pidato pun Sheyla hanya iseng, tidak serius, eh taunya menang. Kalau olimpiade mah kan harus serius. Tidak bercanda. Harus bener bener.

"Tapi Miss, saya takut gak bisa memenangkan olimpiade ini."ucap Sheyla jujur.

"Soal menang kalah nya urusan belakang. Yang penting lo coba dulu aja."Ardhan tiba tiba ikut nimbrung.

Ardhan tidak menyukai orang yang sudah nyerah padahal belum berjuang. Lemah.

"Tuh bener kata Ardhan Shey, nanti juga Ardhan bantu kamu belajar."ucap Miss Eka.

Sheyla mengangguk," Iya deh Miss, saya mau." ucap Sheyla akhirnya.

"Oke, Sheyla sudah mau, Ardhan pun pasti tak menolak. Besok Miss kasih materinya ya,"ucap Miss Eka.

"terimakasih. Maaf Miss ganggu waktu Istirahat kalian. Kalian boleh keluar."lanjut Miss Eka.

Sheyla dan Ardhan keluar dari ruang guru itu. Saat Ardhan mau berlalu pergi, Sheyla memegang tangannya, menahan Ardhan.

Ardhan dengan reflek menepis tangan mungil Sheyla.

Sheyla mengaduh, "Aduh kak."

Ardhan hanya diam, tanpa ada niat membantu atau meminta maaf.

"Gu-gue cuma mau bilang, nanti ajarin gue. Gue gak terlalu bisa bahasa inggris. Maksudnya--"

"Iya. Gue cabut."potong Ardhan. Lalu berlalu dari hadapan Sheyla.

Sheyla menghembuskan nafas nya dengan kasar. Sheyla melihat arloji miliknya, masih ada waktu sekitar sepuluh menitan sebelum bel masuk. Sheyla berjalan ke kantin.

"Kenapa lo Shey?"tanya Ara yang menyadari raut murung Sheyla.

Sheyla meminum es teh manisnya, "gue diajak buat ikut olimpiade bahasa Inggris,"ucap Sheyla.

"HAH" balas Ara kaget.

"Bau ih Ra!"

Ara mendorong bahu Sheyla, "enak aja! Gue kaget woy!"

"Terus lo mau?"

Sheyla mengangguk.

"Lo yakin Shey? Maksudnya, gue belum pernah lihat lo serius dalam pelajaran itu. Lo selalu dibawa santuy gitu." ucap Ara yang memang sudah tahu gimana gimana nya Sheyla.

"Itu yang gue khawatirin. Gue kan selalu santuy, tapi ini kan olimpiade! Harus serius. Udah mah partner gue kak Ardhan--"

"WAIT!? kak Ardhan!?"potong Ara cepat.

Cowok MaskerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang