17. Teman-teman

1.5K 259 87
                                    

-Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah geografis, lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi-
[Pidi Baiq]


Bandung semakin dingin  di setiap sudutnya,  tapi aroma indomie telur entah mengapa  makin menggoda di musim ini. Lalu,  tak hanya  aroma indomie saja yang berhasil membuat Jaehyun tergiur,  tapi juga senyum milik si manis yang sudah resmi menjadi kekasihnya.

Asik resmi...


Tuhan baik kok,  setidaknya Doyoungya sudah tidak lagi tinggal ke rumah sakit, kata si manis sih 'Rasa bahagia ternyata bisa membuat tubuhnya sehat' kan... Jaehyun besar kepala mendengarnya.

"Pagi..." Jaehyun bersama Lona sudah duduk manis di teras rumah Doyoung, Mau jemput pacar sekolah.

"Pagi juga" Doyoung menyunggingkan senyum sembari berjalan kearah Jaehyun.

"Eh bukan kamu. Bi Nani yang aku sapa,  Gr kamu mah. Pagi bibi" Jaehyun terkekeh sampai matanya  menyipit.

"Ih si aden bisa aja" Jawab Bi Nani, ia keluar sambil membawakan kotak bekal milik Doyoung.

"Eh si bibi,  tahu aja kalau di sapa bujang ganteng, terus tiba-tiba keluar" Ujar Jaehyun,  Doyoung yang  sudah berdiri disampingnya memukul lengan Jaehyun pelan.


Ganjen...


"Hati-hati bi" Ujar Jaehyun dengan gestur berbisik.

"Hati-hati,  sainganya galak nih hehe" Jaehyun menunjuk Doyoung yang semakin merengut disampingnya.

"Atulah den. Aden Jaehyun kalau sama suami saya mah kalah jauh gantengnya"

"Yah Doy,  pacarmu kalah ganteng, gimana atuh?

"Jaehyun menoleh pada Doyoung lalu mengadu.

"Ganteng  tahu  bi pacar Doyi" Bela Doyoung "Udah ayo berangkat" Lanjutnya.

Jaehyun tersenyum  senang "Tuh bi,  bibi tuh bohong ya?  Orang kata Doyoung gantengan Jaehyun kok" Ucap Jaehyun lalu dengan segera melajukan Lona membelah bumi pasundan yang pagi itu nampak sangat sejuk,  apalagi pujaan hatinya sedang memeluknya dari belakang. Pagi sempurna bagi Jaehyun Anugerah ini sih..

"Aku kemarin baca-baca soal Bandung di internet" Ucap Jaehyun sembari menepuk-nepuk tangan Doyoung yang masih hangat memeluk pinggangnya.

"Apa? " Tanya Doyoung.

"Katanya Bandung diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum, rasanya alasan kamu lahir juga sama ya?"

"Apa? " Semburat merah sudah menjalar dipipi Doyoung.

"Tuhan mau aku tersenyum, makanya ngirim malaikat berwujud kamu hehe...  Aduh udah mirip dilan belum sih?"

Jaehyun terkekeh lagi.
Ini Jaehyun si panglima tempur atau si budak cinta sebenarnya?

"Enggak mirip" Jawab Doyoung.

Jaehyun diam-diam merengut kesal. Iya-iya, dia sama Iqbaal Ramadhan kalah jauh, gantengan Iqbaal... Gitu kan maksudnya?

"Yah...  Jauh ya? " Ujar Jaehyun.

"Jangan jadi Dilan, Jaehyun"

"Kenapa gitu?"

"Jangan... Nanti banyak yang suka. Saingan Doyi banyak dong? "Ada suara berdebum didalam dadanya, seperti ada ledakan yang rasa bergetarnya sampai pada sekujur tubuh.

Doyoung cintanya benar-benar ini mah...
"Tapi Doy? " Ucap Jaehyun, sudah siap ia dengan kalimat-kalimat gombalannya.

"Ya?"

Panglima Tempur []✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang