Mentari pagi bersinar dengan begitu nyamannya, menyiratkan bahwa hari ini pasti lebih baik dari hari kemarin, Lalu biru langit berselimut awan, gambaran yang tepat untuk memutuskan berbahagia hari ini.
Seperti juga degan Doyoung Hasibuan, jantungnya berdegup kencang, awalnya ia kira bahwa jantungnya kembali bermasalah hari ini, tapi Tuhan baik, jantungnya berdegup sebab ia tengah gugup untuk menanti kencan pertamanya dengan Jaehyun, banyak kenangan yang ingin ia buat hari ini.
"Jungwoo. Bagus yang mana?" Tanya Doyoung sambil mengeluarkan dua hoodie dari almarinya.
Sedang Jungwoo yang tengah asik dengan beberapa snack di meja dekat ranjang Doyoung hanya menoleh malas, Pasalnya sudah hampir ke sepuluh kalianya Doyoung menanyakan pertanyaan yang sama padanya."Kamu suruh aku pagi-pagi kesini cuma buat tanya baju aja?" Jungwoo lantas berdiri lalu mengambil salah satu hoodie di tangan Doyoung "Udah ini aja, bajunya nggak pernah jadi masalah kan asal yang pakai kamu. Kan kamu luar biasa, cantik juga iya" lanjut Jungwoo.
Doyoung merengut lalu berjalan ke kamar mandi untuk berganti baju, ia menatap pantulan wajahnua di cermin kamar mandi "Cantik?" Tanyanya sambil menata rambutnya "Jungwoo bohong" lanjutnya, setitik air mata mencoba menetes dari balik kelopak matanya.
"Mana ada orang cantik tapi penyakitan?" Ia kembali bermonolog pada pantulan dirinya di cermin, menatap kesal pada pipinya yang tirus, pada warna kulit wajahnya yang pucat, lalu tanganya terulur untuk memakai lipbalm untuk bibirnya yang kering dan pucat,
"Senyum Doyi" Katanya pada diri sendiri lalu beranjak keluar dari kamar mandi.
"Gimana?" Tanya Doyoung pada Jungwoo.
"Jaehyun aku tabok kalau bilang kamu nggak cantik. Buang ke sungai sekalian deh kalau bisa!" Ujar Jungwoo sambil berjalan kearah Doyoung untuk membenarkan rambut Doyoung.
"Aku pulang ya?" Kata Jungwoo kemudian " Sudah aku siapin tas kamu, jangan lupa minum obat, dan jangan paksain diri, kalau capek bilang Jaehyun, jangan pura-pura nggak sakit cuma buat bahagiain seonggok Jaehyun doang" Lanjut Jungwoo,
Doyoung terkekeh sesaat "Iya makasih ya Woo?"
"Iya-iya, pergi ya, Yuta udah tunggu di depan nih, kasihan kalau nanti dikira mau rampok rumah kamu"
"Haha jahatnya"..
Tepat di waktu yang sudah di janjikan, Jaehyun beserta Lona sudah nampak didepan pagar rumah Doyoung, senyuman tidak luntur-luntur pada paras Jaehyun, meski tidak ada objek yang ia ajak berbalas senyum.
Gelo memang...
Tadi pagi-pagi Jaehyun sudah ngambil parfum ayah, lalu menyemprotkannya pada hampir seluruh tubuhnya, menyisakan parfum baru ayah habis hampir setengahnya, Lalu ia buru-buru pergi setelah mencium punggung tangan bunda, alasannya sih satu, supaya tidak bertemu ayah dan di ceramah perihal parfum, hehe.
Jaehyun menoleh pada spion "Ya Allah ganteng bener euy" Ujarnya sambil merapikan surainya yang sedikit berantakan karena memakai helem "Sempurna banget sih ini hasil kolaborasi ayah sama bunda" ucapnya lagi, tak bosan ia memandang pantulan wajahnya di sepion Lona yang nampak 'ngeblur'
Cklek
Jaehyun menoleh pada pagar yang pengaitnya baru saja di buka, lalu aromah khas bayi menyeruak, ia sempat kaget 'kayaknya enggak ada ibu-ibu dorong stroller bayi' pikirnya, Tapi nyatanya yang keluar adalah si pujaan hatinya, manusia yang nantinya akan melahirkan bayi untuk Jaehyun, Hehe...
"Pagi" Ucap Doyoung dengan senyum secerah matahari pagi ini, nyaris membuat rontok jantung Jaehyun.
"Pagi cantik" Balas Jaehyun "Papa belum pulang?" Tanya Jaehyun, dan hanya gelengan Doyoung yang ia terima sebagai jawaban.

KAMU SEDANG MEMBACA
Panglima Tempur []✅
Fanfic[Completed] MASIH BANYAK TYPO NAMA, KARENA DIBUAT DALAM 2 VERSI!!! BELUM DI REVISI. MAAF ATAS KETIDAKNYAMANANNYA 🙏 Ini hanya kisah Jaehyun Anugrah si penggemar berat Muhammad Ali dan club Barcelona, jajaran berandal nomor satu di SMA Nasional ya...