Hari ini tidak ada larik puisi tercipta, terlalu mendung untuk menjadi puitis. Terlalu banyak penat untuk dapat ruang kosong bagi si puisi.Bukan... Ini bukan Jaehyun Anugerah yang tengah bergulung dengan rasa diatas, ia hanya merasa ada sedikit rasa khawatir, tenang, ini tentang si bujang yang galau karena mantan kekasihnya pulang, bukan tentang dia yang bimbang memilih, ia hanya takut dengan sikap mantan kekasihnya, ia takut euy, si Mina ganggu Doyoung, dunianya.
Hari Jumat, matahari masih malu-malu, seakan membantu kelas Jaehyun yang jam kedua ada pelajaran olahraga.
"Nggak mau ke lapangan aja? Emang nggak mau lihat pacarnya main futsal?" Tanya Jaehyun pada Doyoung yang tengah bersiap menuju perpustakaan, ingat Doyoung tidak bisa ikut kelas olahraga.
"Eum..." Doyoung meletakkan telunjuknya di bawah bibir, membuat parasnya nampak lucu, tentu saja di mata Jaehyun,
Memangnya di mata siapa lagi?
Sini lawan Jaehyun, kalau berani lihat-lihat kesayanganya!!!"Yah... Padahal pacar kamu ganteng sampai melebihi batas wajar loh kalau lagi main futsal" Tanya Jaehyun, tangannya dengan gemas mencubit pelan pipi Doyoung.
Doyoung terkikik "Eum... Boleh, tapi aku ke perpustakaan dulu ya? Mau balikin buku""Mau diantar?" Tawar Jaehyun.
"Kan perpustakaan dekat"
"Kan aku nggak bisa jauh dari kamu"
Halah...bucin...
"Alay. Enggak Jaehyun, kamu ke lapangan aja dulu" Tolak Doyoung,
"Yah... nanti kamu kangen aku. Gimana?" Tanya Jaehyun.
"Sebentar aja Jaehyun" lagi-lagi Doyoung menolak diantara, memang kenapa sih? Jaehyun tidak bau badan padahal.
Jaehyun mengangguk lalu mengusak surai milik kekasihnya, "Duluan ya, kalau kangen telepati ya bilang 'Jaehyun...Doyi kangen' gitu ya?"
Doyoung hanya tertawa lalu mengangguk, jika di ladeni tidak akan habis celotehan Jaehyun. Walau sudah jadi kekasih, ternyata gombalan Jaehyun masih sering diabaikan...
...
Jaehyun nampak berjalan angkuh di koridor, kesan sangar si panglima tempur masih tercetak jelas di wajahnya. Punten lur kesan garang mah harus tetap di perlihatkan dong, masa ketua geng ketemu orang senyum-senyum?
"Jaehyun..." Panggil seseorang, cukup nyaring sampai-sampai membuat telinganya berdengung.
Jaehyun menoleh malas, ia berkacak pinggang ketika si 'dia' yang memanggil namanya sudah berdiri dengan sempurna di depanya, senyuman penuh juga nampak jelas tergambar.
"Jaehyun" Ucap orang tersebut, bahkan sampai menarik tangan Jaehyun untuk ia goyang-goyangkan.
"Bukan muhrim" Sentak Jaehyun sambil menarik tanganya "Tuh kan tanganku kotor" lanjut Jaehyun, sorot malas nampak sekali pada raut Jaehyun.
"Aku pulang" kata gadis di depan Jaehyun, senyumnya masih merekah menawan meski sedari tadi ditatap malas oleh Jaehyun.
"Iya, sudah lihat" Jawab Jaehyun malas.
"Enggak kangen?" Tanya Mina, gadis yang sedari tadi berdiri didepan Jaehyun.
"Eum... Kangen"
"Sama Doyoung. Eh iya euy kok udah kangen aja ya sama dia?" Jawab Jaehyun sambil seolah-olah mencari keberadaan Doyoung, sedang gadis didepan nampak tak lagi tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/201617779-288-k226025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Panglima Tempur []✅
Fanfic[Completed] MASIH BANYAK TYPO NAMA, KARENA DIBUAT DALAM 2 VERSI!!! BELUM DI REVISI. MAAF ATAS KETIDAKNYAMANANNYA 🙏 Ini hanya kisah Jaehyun Anugrah si penggemar berat Muhammad Ali dan club Barcelona, jajaran berandal nomor satu di SMA Nasional ya...