27. Soulmate

1K 184 51
                                    

Belahan jiwa, belahan hidup.
Belahan jiwa yang saling menghidupkan.
Belahan jiwa yang saling merawat.





Kenyataan, Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus dimengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami pemahaman yang tulus.


Suara gemuruh langkah kaki itu saling bersahutan, bersamaan dengan sirine yang datang, beberapa diantara mereka memilih berlari sekuat tenaga untuk menghindari polisi yang datang secara tiba-tiba, lalu sisanya terduduk di aspal.



Jaehyun, laki-laki tersebut tak bisa berbuat banyak selain menatap Doyi apa-apa saja yang ada di depannya.






Flashback:

"JAEHYUN!! AWAS!!" Teriakkan keras itu terdengar oleh Jaehyun, ia menoleh lalu didapatinya Mingyu disana sudah mengayunkan tongkat dengan kekuatan penuh.


BRAKK




"ARGH!!!"

Tak samapi dihitungan detik ke lima, tubuh Jaehyun terdorong begitu kuat,











Brug!!!







Lalu tubuh seseorang menindihnya. Dengan cepat Jaehyun menoleh dan mengangkat tubuh orang tersebut, bau amis dengan segera menyeruak ke indera penciumanya, bersamaan dengan tongkat baseball yang terjatuh ditanah.
















"YUTA!!!"

Teriaknya sambil mengangkat kepala Yuta ke pangkuanya, namun Yuta tak lagi ber reaksi banyak, ia hanya melihat Yuta menatapnya kosong, dengan bibir yang mengais-ngais oksigen.

"BANGUN BANGSAT!!" Teriaknya kemudian, saat Yuta memilih memejamkan matanya, membuat otak Jaehyun berhebti bekerja, didepanya Yuta sudah hampir sekarat dengan darah memenuhi kepalanya.

Flashback off.



Saat para petugas medis dan polisi datang, Jaehyun masih setia duduk sambil menumpu Yuta, sedang Johnny berdiri dibelakangnya, ia tentu sama shocknya dengan Jaehyun. Dimana ia melihat sendiri bagaimana Mingyu mengayunkan tongkat baseball tersebut dengan begitu kencangnya, lalu tepat mengenai kepala Yuta, dan darah muncrat begitu saja.



Di samping mobil polisi terpampang jelas bagaiman Mingyu ditahan dan di borgol pihak kepolisian, lalu Vernon datang memberikan ponselnya, samar-samar terdengar "Saya melihat pemukulan tadi pak, saya punya bukti" Ujar Vernon,

'Yuta, selamat tujuanmu ter realisasikan. Manusia itu tak lagi bisa lepas dati jerat hukum'



Tak lama, ada Bangchan, anak yang sudah lama tak terdengar gaungnya, tiba-tiba nampak berdiri disana, disamping polisi dan tentu saja ayah dari Mingyu yang parasnya sudah nampak pucat pasi, pasti beliau sudah buntu untuk mencari alasan untuk anaknya selamat.


"S-saya mau jadi saksi penganiayaan Doyoung Hasibuan"




'Yuta, kamu harusnya bangun dan lihat apa hasil dari kami sering menghilang dari sekolah untuk mencari pelaku penganiayaan Doyoung'


'Yuta... Ayo bangun'



...



Seragam Jaehyun sudah basah oleh darah Yuta saat ambulance sampai di rumah sakit, lalu ia tutupi dengan jaket kulit miliknya, Jaehyun memilih berdiri di balik pintu UGD dengan tidak tenang. Ia tak paham kenapa semua terjadi begitu saja dan serba tiba-tiba.


Panglima Tempur []✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang