Jangan lupa Vote dan komentar💚💚
⌐╦╦═─
Pagi itu SMA Nasional nampak panas dan gersang, Lapangan basket juga nampak panas, belum lagi angin yang rasanya malas sekali bertiup.
Angin punya masalah apa sih sampai berhembus saja malas? Sangat dan sangat tak membantu sosok Jaehyun Anugerah yang tengah berdiri di tengah lapangan sekolah, sembari tanganya memberi hormat pada tiang yang bahkan tidak ada benderanya.
Maklum ya, kan bukan hari Senin, jadi benderanya sudah dilepas. Takut nanti warnanya pudar. Huh dasar!Sebuah rombongan orang berbaju PNS mencuri perhatian Jaehyun Anugrah, Ada sosok manis yang bahkan manisnya mengalahkan manisnya minuman warna warni yang tercampur sakarin.
Mata Jaehyun hampir saja kelilipan karena tak berkedip.
"Anak baru!"
Kata si Yuta, kawan Jaehyun yang tadi kepergok merokok di toilet belakang sekolah dengannya. Lalu kedua bujang ini diberi hadiah untuk menghormat pada tiang.
"Siapa?" Tanya Jaehyun.
"Ya mana tahu. Ajak kenalan sana!" Jawab Yuta malas. Tanpa menjawab, Jaehyun dengan segera menurunkan tanganya yang masih setia hormat pada tiang tak bertuan di depanya. Ia menarik dasinya untuk mengelap keringat. Setelahnya ia mengambil langkah cepat untuk mengekor rombongan guru beserta makhluk manis yang sudah ia tandai sebagai calon kekasihnya."Anjeng, ya nanti woy kenalanya. Masih dihukum ini!!" Teriakan Yuta tak menyurutkan niat Jaehyun yang sebenarnya belum tentu juga berhasil.
⌐╦╦═─
Jaehyun berdiri di dekat pintu ruang guru, Ia sabar kok lur kalau perihal tunggu menunggu begini. Sudah biasa ia menunggu si bunda belanja di pasar, atau mengantar teh Sese ke salon.
Langkah besar Jaehyun mengikuti sosok manis yang tengah berjalan mendahuluinya setelah keluar dari ruang guru, aroma khas bayi benar-benar menyeruak ke penciuman Jaehyun."Tunggu...Tunggu..." Ujar Jaehyun sambil menghadang langkah si manis.
"Iya?" Sosok itu menoleh.
"Anak baru ya?"
Tanya Jaehyun sambil berkacak pinggang, mukanya sebisa mungkin ia buat nampak datar, agar ada kesan menakutkan disana."I-iya?" Jawabnya gugup.
"Jaehyun Anugerah" Ucap Jaehyun sambil mengulurkan tanganya "Polisi sekolah!" Lanjut Jaehyun sembari menaikkan sesisi alisnya, biar terlihat garang, katanya.
"Ha? Po-Polisi?" Sosok itu nampak menggaruk kepalanya bingung.
"Iya polisi sekolah. Yang jaga kemanan lingkungan sekolah. Kamu anak baik-baik atau jahat? Siapa namanya?" Cerca Jaehyun."Ha? Namaku Doyoung Hasibuan. Doyi" Jawabnya kikuk. Tangan kanannya terulur untuk menyalami tangan milik Jaehyun yang sedari tadi menunggu balasan.
"Hai Hasibuan. Mulai detik ini aku jadi polisimu, aku yang siap jaga kamu kemanapun kamu pergi""Nggak perlu dijagain" Tolak Doyoung lembut. Sambil menggeleng. Tangannya dengan otomatis melepaskan diri dari genggaman Jaehyun.
"Kalau kataku mah perlu"
"Kenapa begitu?"
"Supaya kamu nggak hilang. Sekolah ini luas loh, banyak orang jahat yang suka menganggu"
Jelas Jaehyun, matanya menyipit membentuk bulan sabit.
"Maksudnya, kaya lo?" Bukan, itu bukan Doyoung yang menajwab. Mana mungkin makhluk semanis itu mengungkapkan kalimat sejahat itu?Jaehyun merotasikan matanya malas ketika melihat seorang lelaki yang menghapirinya dan Doyoung. Lelaki yang berpenampilan rapih dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Lalat saja pasti terpeleset kalau hinggap dikepalanya.
"Kak Johnny ih, Dia nggak ganggu Doyi kok" Doyoung nampak memukul pelan pundak milik Johnny.
Jaehyun tersenyum atas jawaban itu. Benar kan?, mana mungkin sih si imut Doyoung itu jahat dan dan galak padanya?"Ayo!" Kata Johnny sambil merangkul pundak Doyoung dengan posesif.
"Sialan!" Umpat Jaehyun. Lalu ia membawa kakinya ke arah parikran sekolah. Mau cabut dia, mau ngajak Lona jalan-jalan saja lah, sudah hilang mood dia dalam menuntut ilmu,
Ya walaupun memang setiap hari juga begitu.
-T. B. C-
KAMU SEDANG MEMBACA
Panglima Tempur []✅
Fanfic[Completed] MASIH BANYAK TYPO NAMA, KARENA DIBUAT DALAM 2 VERSI!!! BELUM DI REVISI. MAAF ATAS KETIDAKNYAMANANNYA 🙏 Ini hanya kisah Jaehyun Anugrah si penggemar berat Muhammad Ali dan club Barcelona, jajaran berandal nomor satu di SMA Nasional ya...