⌐╦╦═─
Selamat pagi, semoga semua orang diberikan berkat oleh Tuhanya masing-masing untuk tetap bersyukur. Untuk menunjukan pada manusia lain di luar hidupnya, bahwa kita bahagia dan lebih baik hari ini daripada hari kemarin.
Seperti si Jaehyun misalnya. Subuh tadi Jaehyun sudah tampan untuk shalat subuh berjamaah masjid depan rumahnya. Sama si Woojin tentunya. Lalu setelahnya Jaehyun tiduran lagi di kamar. Eh sudah mandi dia mah, sudah tampan. Sudah tidak sabar menanti waktu menjemput Doyoung Hasibuan.
Tapi...
Sepertinya Jaehyun ini hanya modus rajin shalatnya, ada niat terselubung dari dia bersujud di hadapan Tuhan. Alhasil saat ia tiduran sambil menunggu waktu menjemput Doyoung, dia malah babalas tidur lagi sampai pukul tujuh kurang lima.
Bahkan sampai diamuk si bunda yang tengah siap-siap mengantar Jisung sekolah. Lalu ia dengan buru-buru mendatangi rumah Doyoung, kan.. mungkin saja Doyoung masih mau menunggu Jaehyun di depan rumahnya.
Mungkin...
“Udah berangkat sama Johnny!” Jelas papa Doyoung yang tengah sibuk mencuci sepatu hitamnya di depan rumah. Jaehyun mau bantu, tapi takut telat sekolahnya.
“Oh yasudah. Maafin saya ya” Si papa Doyoung hanya mengangguk tanpa mau menatap raut penuh penyesalan Jaehyun.
⌐╦╦═─
Sudah dipastikan kalau sibujang ini telat dan berakhir di bawah tiang bendera. Sudah langganan Jaehyun mah. Lagian dia tidak takut hitam kalau lama-lama di jemur di bawah matahari. Yang dia takutkan hanya jika Doyoung jadi malas untuk merepotkan Jaehyun.
“Jangan telat lagi!” Sebuah suara manis didengar Jaehyun.
Lalu ia membuka matanya, nampak Doyoung Hasibuan tengah berdiri di sampingnya sembari membawa sebotol air mineral dingin.
“Maaf” Sesal Jaehyun.
“Enggak apa-apa, ada Johnny kok. Maaf ya, malah aku kan yang ngerepotin kamu?”Doyoung memberikan air mineral pada Jaehyun.
“Nanti pulang sama aku ya?” Ajak Jaehyun. Antusias dia mah kalau persoalan Doyoung.
“Kenapa?” Tanya Doyoung.
“Untuk permintaan maaf. Nanti aku beliin es krim deh, mau?” Tawar Jaehyun. Tawanya tertahan saat menanti jawaban pujaan hatinya.
“Boleh. Nanti aku bilang Johnny dulu ya?” Ujar Doyoung. Jaehyun hanya mengangguk mengiyakan, padahal mah dia sudak mengumpat dalam-dalam,
‘Anjing Johnny lagi, Johnny lagi'
Ah tapi nggak apa. Asal Doyoung sudah bilang mau pulang bareng mah, Jaehyun tidak masalah.Bucin.
Nanti kalau memang sudah jalanya, ya pasti dipermudah.⌐╦╦═─
KAMU SEDANG MEMBACA
Panglima Tempur []✅
Fanfiction[Completed] MASIH BANYAK TYPO NAMA, KARENA DIBUAT DALAM 2 VERSI!!! BELUM DI REVISI. MAAF ATAS KETIDAKNYAMANANNYA 🙏 Ini hanya kisah Jaehyun Anugrah si penggemar berat Muhammad Ali dan club Barcelona, jajaran berandal nomor satu di SMA Nasional ya...