22. Can i?

1.1K 190 18
                                    


"Eh Doyi!" Panggil seseorang, Doyoung mendongak untuk melihat orang tersebut, anak yang ujiannya satu kelas dengan Jaehyun.

"Bangchan?" Ucapnya ragu, ia takut salah mengenali orang.


"Iya" Jawabnya sambil tersenyum "Oh iya sampai lupa" laki-laki tersebut menepuk keningnya.

"Ada apa?" Tanya Doyoung memastikan.

"Dicari Jaehyun" Jawab Bangchan lalu menggulng buku paket ditanganya.


"Jaehyun?"


"Kamu di cari Jaehyun tuh di lab Biologi lantai empat. Ngeselin tadi ruanganya mau aku pakai sama temenku belajar, eh di usir Jaehyun, nyeblin tuh pacarmu" Jelas Bangchan, dari wajahnya sih nampak sekali raut kesalnya.

"Hehe maafin Jaehyun ya" Doyoung berdiri "Jangan dimasukin hati kelakuan Jaehyunnya" lanjut Doyoung.


"Enggak kok, kan mau marah juga nggak berani. Sudah gih temuin nanti aku lagi yang dimarahin"


"Hehe iya, makasih ya"

Doyoung melangkah memasuki lift di ujung lorong "Dasar Jaehyun nyusahin orang" Ucapnya. Tapi biar marah dan mengomel begitu, senyum manis dan pipi bersemu malah tercipta di wajah manisnya.

Jangan-jangan Jaehyun cuma mau minta cium?
Tiba-tiba pipi Doyoung memerah atas apa yang baru saja melintas dipikirkan tersebut.



Thing

Pintu lift terbuka, menunjuk lorong di lantai empat yang lebih sepi dari tiga lantai dibawah yang memang dipakai untuk ujian, hanya segelintir anak saya yang nampak. Biasanya anak-anak kelas unggulan atau anak-anak yang memang mencari tempat sepi untuk belajar. Ia berjalan kearah lab yang tadi dimaksud Bangchan. Senyum malu-malu menghiasi bibirnya.


"Jaehyun" Panggilnya sambil mengetuk pintu "Ini Doyi, aku masuk ya?" Ujarnya kemudian.



Cklek


Dengan pelan Doyoung membuka pintu lab, matanya menerawang untuk mencari keberadaan si kekasih.


"Je—

"Hai Doyi"
Seseorang muncul secara tiba-tiba didepanya,



"Mina?" Ucapnya pelan, dahinya mengernyit menatap gadis tersebut didepanya, lalu dimana Jaehyun? Pikirnya.
Mina, gadis tersebut tersenyum manis dengan kedua tangan ia silangkan didada "Akhirnya bisa ngobrol berdua" Ucapnya pelan "Kunci pintunya!" Perintah Mina,
Doyoung menoleh kebelakang dengan panik, didapatinya Mingyu dan Bangchan disana "Maaf " Ucap Bangchan tanpa bersuara, sepertinya ia takut dengan Mina dan Mingyu.



Mingyu menarik Bangchan ke arah meja guru "Hadap tembok!" Perintah Mingyu. Mau tak maupun Bangchan menghadap tembok, mengucapkan ribuan kali kata maaf untuk Doyoung.


"Mau ngapain?" Tanya Doyoung.


"Lo bentak gue?" Tanya Mina, ia kembali mendekat kearah Doyoung yang semakin melangkah mundur, sampai tubuhnya menubruk tembok.


"Haha. Takut?" Tanya Mina saat mendapati Doyoung menunduk. Tanganya terulur untuk menyentuh rambut Doyoung.


Srett



"Ash..." Doyoung merintih ketika Mina menarik rambutnya.

"Lihat gue kalau ngomong!" Sentak Mina "Gue benci ya sama lo. Lo udah tahu penyakitan kenapa lo berani beraninya bikin masalah? Mati aja sana!" Mina kembali menarik surai Doyoung dengan lebih kencang, membuat si empunya semakin meringis kesakitan.


Panglima Tempur []✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang