3.Prinsip

1.8K 109 6
                                    

             
             ~Menangis untuk tertidur
                    sering dilakukan
                 oleh beberapa orang~

   
                               ******

"Gue nggak marah," ucap Keyra yang melihat ketakutan Tasya. "Kalau lo berteman sama gue lo harus terbiasa sama sikap gua yang kaya gini, soalnya gue la-"

Ucapannya terputus dilanjutkan oleh laki-laki yang mengenakan seragam futsal.

"Lapar sensi kenyang ngantuk, prinsip lo dari dulu emang gak ada yang bener, cil." Vino tiba-tiba ada di depan tempat duduk Keyra.

Dengan seenak jidat Vino langsung mengambil minuman milik Keyra dan meminumnya sampai habis, Keyra sama sekali tidak marah, ia sangat sudah terbiasa dengan sikap Vino yang seperti itu.

Keyra memutar bola matanya malas. "Ya," jawabnya ketus.

Tasya diam sambil terus
memperhatikan wajah Vino.

Ini si Vino itu kan? Alisnya beneran nyambung tebel, lucu banget, apa yang nyeremin? Ganteng gini dibilang serem, apa jangan-jangan Keyra matanya rusak ya? sebentar kok mukanya agak familiar di mata gue, siapa Vino? Batin Tasya mengira-ngira.

"Kenalin ini Tasya teman baru yang sekelas sama gua," ucap Keyra masih dengan wajah temboknya.

Vino berbisik pada Keyra.

"Temen lo serem banget serius deh, dari tadi merhatiin gue terus apa gue terlalu mengagumkan?"

Keyra menatap Tasya lalu tangan keyra menepak pelan pundak Tasya.

"Tas, lo gagapakan? ini Vino." Ujar Keyra pada Tasya.

Tasya tersenyum pada Vino lalu tangannya terulur kedepan. "Gue Tasya Kak temen barunya Keyra."

Vino menjabat tangan Tasya. "Gue Vino pacarnya Keyra dan sekarang gue perintahin ke lo buat jangan terlalu deket sama Keyra." Kata vino dengan sorot mata tajam.

Tasya menatap mata Keyra meminta penjelasan sedangkan Keyra sedang bingung atas ucapan Vino.

"Vin ... lo--" ucap Keyra menggantung.

"Diem berisik," seka Vino seraya mengisyaratkan Keyra untuk diam.

Bakso yang mereka pesan datang. Keyra tak ambil pusing dengan ucapan Vino dan kebingungan Tasya, yang ia pikirkan sekarang adalah makan, lagi pula Keyra sudah terbiasa dengan pernyataan vino yang mengaku-ngaku bahwa ia adalah pacarnya, padahal mana mungkin Keyra mau punya pacar yang super rese. Keyra mengambil bakso miliknya lalu ia tambahkan saos kecap dan sambel sesuai seleranya. Ketika Keyra ingin menuangkan sambal yang ke-4 sendok kedalam mangkok baksonya tangan ia di tahan oleh Vino.

"Jangan kebiasaan," ucap Vino lembut.

Tasya yang tak suka pedas melongo melihat Keyra yang sudah menuangkan tiga sendok sambal kedalam baksonya.

"Gue lagi mau," ucap Keyra memohon.

"Gak." Jawab Vino sambil mengambil mangkuk yang berisi sambal itu menjauhi Keyra.

Keyra sungguh kesal, ia makan dengan muka yang masam.

"Kayanya tu bakso nggak usah pakai cuka juga udah asem deh ra, soalnya yang makan juga---"

"Mau gua tusuk pake garpu?" seka Keyra ketus.

"Jangan galak-galak lah sama pacar," ucap Vino menggoda.

Keyra menghentikan kegiatan mengunyahnya lalu menatap Vino tajam.

"Apa?" tanya Keyra dengan alis yang terangkat satu.

BAD LIAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang