49.Your presence

421 31 1
                                    

                 ~Melupakan lewat orang
                   baru, memang lah salah.
                  But, itu adalah cara paling
                        cepat dan mudah.~

                                       ***

"Ya ampun Ra!" Ucap panik Vino, saat ia baru saja masuk dalam kamar pondok milik Keyra.

Keyra tengah tergeletak tidur di lantai dengan mengenakan pakaian piama pendeknya. wajahnya sangat terlihat pucat. Semalam Vino kesini untuk memberikan makanan pada Keyra, masih terlihat baik-baik saja, sekarang ia malah seperti ini. Semalam juga hujan deras dan jendela kamar ini dibiarkan terbuka begitu saja oleh Keyra.

Vino segera mendekat pada Keyra, dan menggotong ke ranjang miliknya. Vino menempelkan tangannya di kening Keyra, mengecek suhu tubuh Keyra. Keyra benar-benar kedinginan. Vino mengecek nadi di pergelangan tangan Keyra. Syukurlah masih berdetak.

Tanpa pikir panjang, ia menggendong Keyra untuk pergi kerumah sakit. Saat sudah sampai meja makan, Vino berpapasan dengan Hilal yang sudah siap untuk pergi kesekolah bersama Keyra. Hilal benar-benar akan menggantikan posisi Vino. Vino sangat tidak masalah, malahan ia sendiri yang memintanya. Agar nanti Keyra bisa terbiasa tanpa kehadiran dirinya lagi. Hilalpun sama terkejutnya saat melihat Keyra seperti itu.

"Kenapa Keyra Vin?" Tanya Hilal dengan wajah paniknya.

"Sakit," jawab Vino cepat.

"Ayo bawa kerumah sakit, pakai mobil gue." Usul Hilal. Hilal semenjak berangkat dengan Keyra memang memilih membawa mobil, agar lebih cepat.

Vino berjalan cepat menuju mobil Hilal yang berada di depan pondok. Vino dengan Keyra di belakang, Hilal lah yang menyetirnya.

Vino benar-benar terlihat sangat panik. Ia mengusap sayang rambut Keyra berkali-kali. Hilal dapat melihat itu lewat spion dalam mobil. Hilal sedikit merasa takut. Takut tidak bisa, mencuri hati Keyra dari Vino. Karena, dirinya bukanlah Vino, sangat jelas sekali alasan kuat Keyra menyayangi Vino adalah, Vino benar-benar perhatian, lebih dari siapapun pada Keyra.

Hilal membuang nafas berat, ia meyakini dirinya sendiri, ia pasti bisa karena cintanya ini tidak main-main pada Keyra. "Kejadiannya gimana?" Tanya Hilal mencairkan ketegangan Vino.

"Gak tahu, gua cuman lihat dia udah tiduran di lantai dengan keadaan yang kaya gini."

"Keyra sebelumnya kenapa?" Tanya Hilal.

"Gak tahu gue, semalem gue nganterin makanan ke dia, dia gapapa, masih keliatan baik-baik aja." Ucap Vino kembali mengingat.

"Tapi, gak mungkin kalau tiba-tiba dia gitu Vin." Balas Hilal membuat Vino berpikir.

Vino kembali mengingat. "Serius, gue gak tahu." Jawab Vino yakin.

Setelah sampai Vino segera membopong Keyra masuk kerumah sakit untuk diperikasa.

"Jagain Keyra sebentar, gue mau telpon Bili dulu." Kata Vino pada Hilal, Hilal hanya mengangguk.

Vino menepi mencari tempat yang lebih sepi.  Ternyata ada beberapa banyak panggilan tak terjawab dari Bili dan Agung. Vino mengerutkan alisnya. Ia mulai menelpon Bili.

"Hallo," kata Vino pada orang di seberang sana.

"Lo di mana aja, gue sama anak yang lain dari tadi nyariin lo." Balas Bili heboh.

"Ngapain? Gue di rumah sakit, Keyra sakit."

"Hah?" Repleks Bili terkejut. "Bokap lo nyerahin diri kekantor polisi, gila satu sekolah ngomongin lo sekarang, mereka juga udah pada tahu, kalau lo bertiga saudara."

BAD LIAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang