11.Luka sendiri

600 49 1
                                    


           ~Harus selalu bergantung sama
                  satu orang itu, nggak enak.~

                                    
                                  *******

Masa bodo dengan orang-orang yang mencuri-curi pandang terhadap diri nya, ia tetap cuek dan berjalan sambil mengemut permen di mulut. Di tengah jalan Keyra terjatuh akibat menginjak batu bersaman dengan bajunya yang ikut terjatuh, ia meringis kesakitan.

"Aw," pekik Keyra. Walau sakit ia coba berdiri, sebelum nya jangan lupakan mengambil pakaian ganti yang tadi ikut terjatuh. Saat tangan Keyra tengah mengambil pakaian nya ada air yang mengalir di hadapan nya, air itu tepat mengenai seragam Keyra. Keyra bersiap untuk memarahi orang yang telah lancang dengan sengaja membasahi seragam ganti nya.

Perlahan kepala Keyra melihat keatas. Ia terkejut, ternyata sumber air yang mengalir itu dari botol yang dipegang oleh Ana, OSIS yang kemarin membina di kelasnya dan Ana juga yang telah mengancam Keyra dan Tasya hari itu agar menjauh dari si ketos caper, saat ini wajah Keyra memang nampak terlihat biasa saja tapi jantung Keyra terasa tengah maraton. "Apa?" tanya Ana sambil menaikan dagunya.

Wajah nya benar-benar ingin Keyra penyet-penyet, kembali pada diri Keyra yang cuek, ia membalas dengan gelengan kepala serta raut wajah yang datar, tentu saja hal tersebut membuat emosi Ana terpancing, tanpa pikir panjang Ana langsung menginjak seragam ganti Keyra yang masih tergelatak di teras  menggunakan sepatu nya. Baju Keyra kini menjadi basah dan kotor, Keyra benar-benar ingin marah tapi ia mencoba menahannya.

Keyra melihat sekejap ke wajah Ana dengan senyum tipis nya kemudian mata nya pindah memandang lekat baju yang sedang Ana injak. Kesialan Keyra adalah tempat ini dekat dengan gudang sekolah, jadi Ana leluasa untuk memperlakukan Keyra semaunya.

Tak ada orang yang berani lewat dekat sini karea rumor tentang cerita-cerita mistis di dekat gudang sekolah ini sudah di ketahui oleh semua murid bahkan guru pun sudah
mengetahui nya. Lain hal dengan Keyra yang melewati gudang ini karna ia tahu lewat sini akan lebih cepat dibanding lewat jalan depan, apa lah mistis itu Keyra tidak takut karena ia berpikir alam nya dengan jin sudah berbeda.

Demi apapun Keyra ingin sekali berkata kasar pada Nenek lampir di hadapannya ini tapi ia sekuat tenaga ia coba menahannya, tak baik juga kan baru awal masuk sudah punya masalah yang jelas akan merepotkan untuk Vino. "Maaf sebelum nya Kak, tolong lepasin baju saya," pinta Keyra sopan, sayang wajah nya tidak berekspresi. Ya mau bagaimana? memang anak ini sifat nya seperti ini.

Ana berdecih lalu tersenyum sinis. "Ini baru awal, kalau lo semakin nekat buat centil sama Al, lo bakal dapetin balasannya bahkan lebih dari ini," ancam Ana lalu ia mencudah kesembarang tempat kemudian meninggalkan Keyra yang saat ini memberikan sumpah serapah pada OSIS berkedok ular tersebut.

Persetan lah, Keyra mengambil baju nya lalu ia lihat bagian mana yang basah dan kotor. Ah benar-benar sial, hampir seluruh bagian depan baju Keyra basah dan kotor. Tolong Tuhan kutuk saja nenek lampir sok cantik itu. "Sial, manaan baju putih lagi," grutu nya pada sendiri,  "Sekarang gue yakin kuntilanak emang ada di tempat ini, tu tadi buktinya!" Keyra melamun beberapa detik, rasanya kurang jika memaki Ana hanya seperti itu. "Dia si bukan kunti tapi genderewo tepatnya!" Lanjut Keyra memaki Ana yang sudah tidak ada di tempat itu.

Dengan rasa yang teramat sakit Keyra mencoba berjalan pincang kearah toilet perempuan. Kebetulan ada Kay yang ingin merokok di belakang gudang, anak itu telah mendapat SP dari Bu Ijah bukan cepat kembali ke kelas malah mampir ke belakang gudang.

Kay menyipitkan matanya. "Lho Keyra?" tanya Kay bingung pada dirinya sendiri.

Kay mendekati Keyra yang sedang berjalan pelan dan pincang tersebut. Ini suatu kebetulan yang diharapkan oleh Kay. Ketika sudah dekat dengan Keyra, ia memanggil Keyra. Keyra nampak terkejut.

BAD LIAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang