8.Kambuh again

946 63 1
                                    


              ~Tidak ada hal yang lebih
                menyakitkan ketimbang
               rindu pada seseorang yang
                  telah hilang dari bumi.~

                             *********

Agung ikut tertawa jahat. "Udah deh, dari pada lo berdua ribut mending ayo mulai."

Sejujurnya saja tak ada yang mengetahui permasalahan yang sebenarnya terjadi diantara Vino dan Kay. Mereka begitu saling membenci. Bahkan Agung dan Bili pun tak tahu masalah apa yang sebenarnya diperdebatkan oleh mereka berdua, yang Bili dan Agung tahu hanyalah, milik Vino tak boleh disentuh oleh siapapun itu, yaitu Keyra. Mungkin karna Kay terlalu dekat dengan Keyra itu salah satu penyebabnya. Bili dan Agung pun tak tahu bahwa Vino sudah mengenal Kay.

Bila diingat hari awal Keyra masuk sekolah, Vino bertemu dengan Kay dan mereka saling berkelahi. Itulah yang membuat wajah Vino lembam pada saat itu.

Vino berkumpul bersama timnya untuk mengatur strategi bermain bola agar bisa menang. Setelah itu mereka mulai memasuki lapangan tersebut dan mulai bermain, Vino sangat
berambisi untuk meraih kemenangan. Enam jam lamanya mereka bergulat dengan benda bulat itu, akhirnya permainan itupun selesai, kedua tim tersebut seperti kerasukan setan. Bahkan skor mereka sama 15-15, dan hal itu membuat Vino merasa tidak puas begitupun Kay. Pertandingan selesai jam 4 subuh.

Seluruh tim Kay langsung pulang, sedangkan Vino dan timnya tidak langsung pulang. Ia akan ditraktir makan oleh Vino. Walaupun timnya meraih skor yang sama dengan tim lawan, tapi ia tidak marah ataupun kecewa, Vino tetap menghargai perjuangan mereka.

Mereka semua pergi menggunakan motornya masing-masing ke restoran yang buka 24 jam. Yaitu, restoran Indian seafood yang ada di daerah Jakarta Timur samping angkringan. Kebetulan pemilik restoran itu adalah Ayah tiri Vino yang saat ini sedang bekerja keluar negeri. Ya, Alvino yatim sejak dia umur lima belas tahun. Sebenarnya Vino adalah anak brokenhome Ayah dan Ibunya pisah ketika Vino masih berumur 10 tahun. Setelah pisah Ibu Vino menikah dengan Ardhito Kusuma Ramdana. Jadi setelah kematian Ayah kandungnya, Alvino tidak merasa kehilangan kasih sayang dari seoarang sosok figur Ayah. Tetapi Ayah tiri Vino sangat sibuk sampai kadang hanya satu bulan sekali ia pulang kerumah, dan itupun hanya untuk beberapa hari.

Semua memesan makanan sesuai porsinya. Makan-makan itu di iringi canda dan gelak tawa dari mereka semua. Jam lima pagi Vino pulang kerumah dan melihat ada Keyra yang sedang tidur di sofa ruang tamunya. Vino mengelus puncuk kepala Keyra secara lembut lalu ia berjalan ke dapur. Seperti biasa ada Bi Marni yang sedang memasak.

Vino menepak pundak Bi Marni yang sedang menggoreng tempe. "Bi."

Bibi menoleh pada Vino. "Lho den, baru pulang?" tanya Bi Marni. "Kamu teh dari mana aja atuh den? penyakit Keyra semalem kambuh lagi."

Wajah Vino langsung panik. "Kenapa dia bi, ada yang luka nggak bi?"

Bibi menggeleng. "Naik turun emosinya, kepalanya agak pusing den. Bibi semalem telpon kamu tapi kamunya nggak aktif."

Vino memang sengaja tidak mengaktifkan hanponenya. Ia ingin fokus memenangkan pertandingan semalam. Ia merasa bersalah, kenapa ia tidak berpikir Keyra akan kambuh.

"Moodswing ya Bi?" Tanya Vino panik.

"Iya den."

Seluruh keluarga Vino memang tahu bila Keyra mempunyai penyakit 'Bipolar'. Tak heran kalau emosinya kadang tidak stabil, dan itulah penyebab Vino akan lebih sensitif bila hal-hal yang mengenai Keyra. Vinopun tidak mau Keyra memiliki teman, karna Vino takut temannya tidak akan menerima penyakit yang Keyra derita, dan yang paling Vino takuti adalah ketika teman-temannya akan membuka luka lama Keyra, perihal keluarganya yang kini telah hancur.

BAD LIAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang