~Kebohongan adalah,
sebuah ledakan.~
***"Gue di jalan, bentar lagi nyampe." Ucap Hilal di telpon pada Vino yang sedang membuka album foto keluarganya.
"Oke." Jawab singkat Vino, ia langsung memutuskan telpon tersebut.
Keyra sudah masuk kedalam rumah Alzeta. Nampaknya di meja makan ada Andini dengan seorang laki-laki. Keyra mendekati Andini, seakan lupa dengan lukanya tempo dulu. Keyra memang pelupa.
Terlihat sangat asik sekali Andini berbincang dengan lawan bicaranya itu. Kay mengikuti langkah kaki Keyra. Terukir senyum kiri di bibirnya.
"Tan-" panggil Keyra terputus, saat kedua orang itu memandang kearah kedatangan Keyra dengan Kay.
Andini sungguh sangat terkejut begitupun laki-laki itu. "Mama?" Ucap Kay, seraya mendekati Andini.
Mata Keyra tak henti-hentinya melihat ke arah laki-laki itu. Andini dan laki-laki itu mendekati Keyra dan Kay. "Kay?" Kata Andini saling memanggil. Keyra menoleh pada Kay dan Andini.
"Kalian?" Ucapnya kelu. Sakit hati yang paling dalam kembali Keyra rasakan di hatinya. Laki-laki itu adalah Ayah Keyra, yaitu Ardhito Kusuma Ramdana.
"Mama kemana aja? Ini Ayah baru kita itu?" Tanya Kay getir. Andini dan Dhito tak bisa berucap sepatah katapun saat melihat Keyra terdiam membeku.
Keyra terdiam beberapa detik. "Ayah?" Tanya Keyra pada Kay tak menyangka. Wajah Keyra mulai memucat, matanya pun mulai memerah.
Kay mengangguk. "Iya Ra, Ayah Dhito." Ucap Kay kecut dan penuh dengki.
"Ki .. ta, saudara?" Tanya Keyra terbata-bata.
"Ra, Mama bisa jelaskan." Ucap Andini.
Keyra menggibaskan tangannya. "Mama? Tante sejak kapan nikah sama orang itu?" Tunjuk Keyra pada Ayah kandungnya yang terdiam seribu bahasa.
"Ra." Hanya itu yang bisa Dhito ucapkan pada putri kecilnya yang saat ini sudah menjadi gadis dewasa.
"Dia kenapa bebas Tante?! Dia gak nikah sama Tante kan?!" Ucap Keyra meminta penjelasan, Keyra sama sekali tidak mau menyebutnya Ayah. Ia berharap ini semua hanyalah mimpi.
Kay menoleh pada Keyra, memegang kedua pundak Keyra. "Ini faktanya Ra, kita saudara." Ucap Kay dengan mata penuh dendamnya.
Keyra menggelengkan kepalanya berulang-ulang. Menepis tangan Kay dari pundaknya. "Berarti," Keyra terdiam mencerna semua kenyataan yang ada di hadapannya ini. "Vino itu Abang gue?" Tanya Keyra dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Andini mengangguk.
Keyra berjalan mundur mendekati lemari kaca, seolah ia berharap ini benar-benar hanya mimpi baginya. Ardhito mendekati Keyra, ia benar-benar merindukan putrinya itu. "Ra, maafin Ayah. Ayah emang salah, tapi kita bisa baikin semua ini sama-sama, kita semua satu keluarga Ra." Keyra tetap berjalan mundur. Ia sudah dekat dengan lemari kaca dan menemukan barang yang bisa ia lemparkan.
Ia melemparkan gelas yang ada di lemari kaca tersebut, untung saja tidak mengenai Dhito. Air mata Keyra mulai turun. "Baikin?" Tanya Keyra penuh dendam. "Apa bisa, kata baikin itu, kembalikan Mama yang udah tega kau tusuk berulang-ulang?" Tanya Keyra getir dan penuh benci.
Dhito kembali merasakan penyesalan itu. Keyra kembali melemparkan gelasnya. Sampai terdengar keatas kamar Vino.
"Ada apa si, berisik banget." Ucap Vino, ia langsung berniat melihatnya. Ia benar-benar sangat terkejut saat melihat kebawah. Vino langsung bergegas turun kebawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR [END]
Teen Fiction-TAMAT✅- ✨Tahap Revisi✨ [Start :02|04|2020] [Finish :15|05|2020] Kebohongan adalah sebuah ledakan. "Ini serius sakit, relakan yang tak seharusnya untuk mu." -Vino- Takdir yang akhirnya mempertemukan kedua insan yang sama-sama terpuruk untuk saling...