~Memastikan kamu baik-baik
saja, itu sudah lebih
dari cukup.~****
"Raaaa ... " Panggil Tasya, membuat keduanya menoleh pada sumber suara.
"Kenapa Tas?" Jawab Keyra.
Tasya tersenyum pada Kay, tapi Kay sama sekali tak membalas.
"Lo disuruh ke ruang Guru sama Bu Qila, bahas soal lomba katanya." Jelasnya pada Keyra.
"Oh oke deh, gue duluan ya." Pamit Keyra, sambil mengembalikan helem milik Kay.
Yang tersisa hanya Kay dengan Tasya di parkiran tersebut. Suasa hening, Kay membuka jaketnya, sedangkan Tasya tetap setia memandang Kay.
"Ada hubungan apa lo sama Keyra?" Tanya Tasya tanpa basa-basi.
Kay melipat jaketnya lalu menatap Tasya dengan senyum jahatnya. Kay mendekati telinga Tasya dan berbisik pelan. "Gue cinta banget sama dia, dia bakalan gue miliki dan gak bakalan gue lepas gitu aja, karna gue yakin dia cewek baik-baik yang gak bakal suka sama sahabat gue sendiri." Ucap Kay.
Tasya langsung mengingat kejadian dimana ia tertangkap basah sedang bermesraan bersama sahabat dekat Kay. Penyesalan itu sungguh masih terasa sampai saat ini. "Kenapa harus bahas yang dulu si?" Balasnya kesal.
"Mikir Tas, siapa orang yang mau diselingkuhin?" Kay memberi jeda, lalu kembali mendekati kuping Tasya. "Apa lagi ini, sama sahabat gue sendiri. Kalian sama-sama brengseknya, hahaha!" Ucap Kay lalu pergi meninggalkan Taysa yang masih membeku di tempat.
Tasya ingin sekali menangis saat itu juga, tapi tak mungkin. Alasan Tasya tidak bisa move on karena Kay itu berbeda dengan laki-laki yang selama ini ia kenal, Kay banyak berkorban untuk hubungannya dengan Tasya, Kay juga banyak mengalah apabila ada masalah dihubungannya, selalu ia lah yang meminta maaf terlebih dulu, Kay juga tidak pernah berkata kasar atau membentak Tasya, tapi itu dulu. Sekarang justru sikap itu bertolak belakang. Kay lebih sering membentak Tasya dan membuat Tasya sakit hati dengan semua ucapannya. Kini Tasya merasakan, karma sedang berlaku pada dirinya.
Keyra melangkahkan kakinya masuk kedalam ruang Guru, ada Kay yang sudah duduk manis bersama Ibu Qila.
"Pagi Bu." sapa Keyra dengan senyum hangatnya.
Rizal langsung tersenyum melihat kedatangan Keyra.
"Pagi juga cantik ... kamu boleh duduk." Titah Bu Qila.
Keyra langsung duduk di sebelah Rizal.
"Kalian nanti belajar bakalan gak kondusif, soalnya, lomba ini 3 hari lagi." Ucap Bu Qila membuka obrolan.
"Serius Bu?" Balas Keyra terkejut, pasalnya ia belum mempersiapkan lomba ini dengan sangat matang.
Bu Qila dan Rizal memaklumi tanggapan Keyra. Bu Qila tersenyum teduh pada Keyra. "Kamu tenang aja Ra, ada Si Al yang bakalan ngajarin kamu."
Keyra menatap Rizal dan tersenyum kaku. Ia perlahan membuang nafas pasrah, bisa-bisa dijadikan kambing guling Keyra oleh Ana.
"Dia ini Ra, udah sering mengharumkan nama sekolah kita lewat prestasi-prestasinya lohhh Ra, tahun kemarin juga dia yang menangin lomba sains tingkat provinsi, jadi kamu harus banyak belajar dari dia." Puji Bu Qila pada Rizal. Rizal yang merasa terpuji hanya tersenyum ramah.
"Oh iya, kemarin juga tim basket kamu juara lagi yak Al?" Tanya Bu Qila membuat Keyra jengkel.
"Iya Bu, Allahmdullilah." Jawabnya sopan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR [END]
Teen Fiction-TAMAT✅- ✨Tahap Revisi✨ [Start :02|04|2020] [Finish :15|05|2020] Kebohongan adalah sebuah ledakan. "Ini serius sakit, relakan yang tak seharusnya untuk mu." -Vino- Takdir yang akhirnya mempertemukan kedua insan yang sama-sama terpuruk untuk saling...