33.forced strong

396 32 1
                                    

 
              ~Menunggu adalah, hal
                paling membosankan.~

                                 ****

Keyra pagi ini telah siap dengan seragam yang melekat rapi ditubuhnya. Ia akan pergi kesekolah bersama Karin. Karin dengan senang hati akan menggantikan posisi Vino, untuk sementara.

"Lucu ... " Puji Karin saat Keyra baru saja memasuki mobil mewah miliknya.

Keyra tersenyum hangat mendengar pujian dari Karin. Di sepanjang jalan Karin banyak menceritakan hal-hal yang membuat Keyra tertawa kecil.

"Dulu kita semua pernah smoothing rambut Agung lho Ra." Kata Karin. Keyra mendengar sambil mengangguk-ngangguk Karin melanjutkan cerita.

Bukan malah melanjutkan, Karin malah tertawa puas. "Terus?" Kata Keyra.

"TERUS RAMBUTNYA GAK LURUS-LURUS!" jawab Karin sambil tertawa, terperingkal-peringkal.

Keyra tertawa kecil melihat Karin yang nampak puas tertawa. Karin menghentikan mobilnya di depan gerbang sekolah. "Ka?"

Karin menoleh seraya tersenyum hangat. "Kenapa Ra? Uang sakunya mau ditambah?" Tanya Karin mengajak Keyra bergurau.

Akhir-akhir ini Karin tidak dapat menemukan senyum terukir di bibi Keyra. Itulah sebabnya Karin selalu bersikap ceria di hadapan Keyra. Sangat beruntung bukan menjadi, Liza Keyra Ardhito? Selalu saja ada yang akan menjadi penerang di dalam hidupnya yang sudah sangat gelap. Tuhan memang selalu adil.

Keyra menggeleng pelan. "Nanti Kakak pulang dari sini, mau ketemu Vino kan?"

Karin mengangguk seraya tersenyum hangat. "Aku titip salam buat Vino Ka." Lanjut Keyra dengan senyum yang terpaksa harus ia ukir.

"Oke, baby." ucap Karin dengan sangat ceria.

Keyra mencium tangan karin. Lalu keluar dari mobil tersebut. "Belajar yang benar Ra, byee." Ucapnya. Setelah itu mobil Karin melaju meninggalkan Keyra.

Keyra perlahan berjalan menyusuri anak-anak yang menatapnya iba. Berita kejadian itu, telah tersebar luas sampai penjuru sekolah. Dan pelaku, tentu saja dikeluarkan dari sekolah. Hari itu mungkin hari terakhir Keyra, bisa bertemu dengan Tasya. Kata Abel, Tasya dipindahkan ke asrama putri, oleh kedua orang tuanya. Ibu dan Ayah nya sangat kecewa dengan kejadian itu. Keluarga dari para pihak pelakupun telah meminta maaf sebesar-besarnya pada keluarga Vino.

Keyra berjalan menuju kelas barunya. Kata Abel, kelasnya memang tidak diacak, alhasil Keyra harus satu kelas lagi dengan teman-temannya yang dulu. Ia bersyukur bisa satu kelas dengan Abel lagi.
Setelah sampai di ambang pintu, Keyra merasa kelas masih sangat sepi, tak ada satu orang pun yang datang.

Keyra melihat jam di pergelangan tangannya. "10 menit lagi masuk padahal." Gumam Keyra.

Saat sudah hampir dekat, Keyra melihat banyak bunga di mejanya. Tempat duduknya juga tetap tidak diacak, Keyra harus satu meja lagi bersama Kay. Yasudah, mungkin sudah takdir. Ketika ingin mendekat tiba-tiba.

"Daarrrrr! Selamat hari strong women Raaa!" Ucap anak-anak sekelas dari luar kelas mendekati Keyra. Mereka juga membawa kue. Zidan yang membawa kue tersebut. Mereka juga membawa sepanduk dengan kata-kata semangat dan balon warni-warni yang sangat lucu.

Keyra sedikit terkejut. Lalu ia mencoba tersenyum. "Ada gitu?"

Abel mendekati Keyra dengan senyum jahilnya. "Ada donggg!"

Zidan memberikan kue itu pada Keyra. "Kita semua udah tahu tentang kejadian yang lo alamin itu Ra, semangat dan kuat terus Ra." Ucap Zidan mewakili seisi kelas.

BAD LIAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang