15.Real human

437 43 0
                                    


       ~Kabar baik adalah, kabar yang
        dinanti-nanti oleh semua orang.~

                                   ****

"Emak-emak yang ngikutin gaya gue." Saut nya masih dengan gerakan yang lincah.

Setelah itu, Vino mengajak Keyra bermain futsal seperti setiap Sabtu pada biasanya. Mereka bermain dengan sangat gesit. Vino memegang tangan Keyra dan mereka berdua saling menendang bola bersama dan memasukan ke gawang.

Vino menjatuhkan dirinya di rumput. Di ikuti Keyra.

"Gue rasa lo udah jadi manusia seutuhnya." Ucap Vino sambil mengatur nafas.

keyra memberi jempol pada Vino. "Emang dulu gue apa si Vin?" Tanya Keyra polos dengan keringat yang terus bercucuran di bagian pelipisnya.

"Hulk." Ejek Vino.

Keyra langsung menggelitik perut Vino. Dan Vino tertawa geli, mendapatkan kelitikan dari Keyra. Vino membalas kelitikan itu dan mereka sama-sama tertawa. Seperti tidak ada beban di hidup mereka berdua.

Matahari mulai menampakan wujudnya. Vino segera bergegas untuk eskul futsal di sekolah. Karena hari Senin akan ada turnamen. Sebelum ia pergi, Vino sudah memberikan semua keperluan yang Keyra butuhkan. Keyra masih tidak tahu harus masuk eskul apa. Sama sekali tidak ada yang menarik. Hari ini ia akan fokus untuk menghabiskan satu buah novel.

Vino mengusap rambut Keyra dengan sayang. "Baik-baik di rumah ya, kalau perlu apa-apa pergunain handphone buat kasih tahu gue lo butuh apa," ucapnya sebelum pergi dari pondok Keyra.

Keyra masuk kedalam dan mulai mencari posisi yang pas untuk membaca buku.

Vino sampai di parkiran sekolahnya. Ia turun dan langsung berlari untuk berkumpul bersama teman-temanya.

Pak Edu dan yang lain ternyata sudah berkumpul di kelas. Semua menatap Vino dan langsung tertawa begitupun Pak Edu.

Vino menatap semua bingung. "Kenapa si Pak?"

Pak Edu terkekeh geli. "Kamu gak berasa masih pakai helem?"

Vino menyengir kuda, kemudian dengan tidak malunya ia membuka helem itu di depan anak-anak.

"Pak biasa, udah jadi kaum bucin mah gitu." sindir Bili. Yang langsung mendapat gelak tawa dari seisi kelas.

Vino hanya tersenyum tipis dan duduk di bangku paling depan.

"Ketua kita lagi mabok asmara woi!" Teriak Agung menyindir Vino.

Semua tertawa geli. "Berisik ah." Protes Vino.

Pak Edu memberi banyak arahan untuk anak-anaknya. Tak lama mereka keluar untuk berlatih futsal.

"Vin kamu jangan sampai gagal fokus nanti, jangan lupa Senin kan kita bakalan turnamen. Kamu sebagai kapten gak boleh bikin pertandingan kali ini jadi kalah." Bisik Pak Edu pada Vino.

Vino mengangguk mantap. "Oke Pak."

Vino bermain dengan skil yang memukau. 30 menit bermain, Vino dan kawan-kawan akhirnya diperbolehkan untuk istirahat.

Vino pergi ke tepi lapangan, lalu ia meminum air yang sengaja ia bawa menggunakan tupperware milik Keyra. Lucu sekali.

"Duuuh, gue mau mengeluarkann yang ada di dalam nih." Keluh Agung. Mukanya terlihat sangat berkeringat.

"Apaan? Kalau yang di dalem lo duit, sini gue tampung." Balas Bili.

"Tai ni." Kata Agung. Yang langsung berlari ke toilet.

BAD LIAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang