55.Aku pamit

917 37 6
                                    


                 ~Titipkan rindu mu pada
                   langit yang sama, ketika
                        aku sudah pergi.~

                                 *******

Sudah semakin sore dan langit akan berganti malam, Keyra dan Hilal kembali mendekati kerumunan orang-orang itu. Semuanya sudah menduga, pasti mereka berdua sudah berpacaran, padahal tidak.

"Mau tetap disini?" Tanya Kay pada semua.

"Mau! Soalnya kalau foto malam disini, pasti hasilnya bagus." Balas Bili yang langsung mendapat sorakan dari teman-temannya.

"Penting banget emang?" Tanya Karin.

"Heh, lo jomblo gak bakalan paham." Jawab Kay mengejek Karin yang terus berharap pada Revan.

"Ya gapapa, dari pada pacaran terus diselingkuhin, selingkuhnya sama sahabat sendiri pula. Itu lebih menyakitkan, dari pada kisah gue." Ujar Karin menyindir Kay.

Semua mengerti maksud Karin, Kay langsung dengan cepat menjitak Karin. "Bongkar-bongkar aib orang lo!" Amuk Kay.

"Ya udah, jam 9 pulang." Kata Vino. "Mau pada makan dulu?"

"Gak!" Jawab sebagian.

"Gue gak lapar." Jawab Bili yang di setujui oleh Abel, agung, Keyra dan Kay.

"Lo lapar?" Tanya Vino pada Karin.

Karin mengangguk. "Bangetttt!" Jawabnya.

"Yang lain, seriusan gak lapar? Kita baru makan siang aja lho tadi?" Tanya Vino memastikan.

"Enggak Vin, sangking asiknya, lupa sama lapar." Jawab Agung yang di berikan jempol oleh semua.

"Yaudah, gue nganter Karin ke tempat makan. Sambil mau beli kopi." Kata Vino.

"Sama rokok dong Vin!" Titah Agung yang disetujui Kay. Mereka berdua memang perokok aktif.

"Ogah, beli aja sendiri." Jawab Vino. Semua langsung membeli apa yang mereka inginkan, tapi memang kebanyakan hanya membeli kopi serta makanan ringan.

Mereka semua duduk di tepi pantai, menikmati langit malam yang damai, serta merasakan sejuknya angin sepoi-sepoi. Kecuali, Karin. Ia tengah sibuk memakan berbagai makanan di caffe dekat sana.

Vino memilih pindah duduk di sebelah Keyra. Sesekali ia menyeruput kopinya. "Ra."

"Hm."

"Lo ... Masih ngerasa tenang gak, kalau liat langit malam?" Tanya Vino.

Keyra mengangguk. "Ya, selagai ada lo." Jawab Keyra tanpa menoleh.

"Kok, selagi ada gue si Ra?" Kata Vino sedikit sinis.

Keyra menatap wajah Vino. "Salah?"

Vino mencoba kembali tenang. "Gue gak kemana-mana Ra, tetap di hati lo." Kilah Vino.

"BAD LIAR." batin Keyra.

"Ya, gue udah duga lo bakalan bilang itu." Jawab Keyra pura-pura percaya.

"Hati lo, gimana?" Tanya Vino.

"Hampa." Jawab Keyra datar.

Vino langsung menoyor tangan Keyra pelan. "Idih, sombong. Mentang-menta udah jadian." Kata Vino dengan senyum di bibirnya.

Keyra terdiam, jadi Vino telah mengetahui ini? Apa yang harus, Keyra katakan. Biarlah Keyra berpura-pura, agar tekad Vino semakin kuat untuk menetap di Amrik.

BAD LIAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang