~Setelah hilang,
terbitlah rindu.~****
Karin memencarkan matanya melihat sekeliling mencari keberadaan Keyra. Matanya nya terkunci pada gadis yang berdiri di pinggir trotoar. "Keyra!" Ucapnya merasa senang.
Karin langsung berlari untuk memeluk Keyra. "Ra." panggil Karin lembut, sambil mengelus rambut Keyra dengan sayang.
Keyra membalas pelukan itu dengan erat, ia menangis sejadi-jadinya tak peduli dengan orang-orang disekitar yang sibuk memperhatikannya. "Kalau pun bisa nyawa ku untuk Vino jadi sadar. Aku iklas ka." Ucapnya dalam dekapan Karin.
"Stttthhh! Kamu gak boleh ngomong gitu, anak itu kuat, dia bakalan sadar tanpa kamu harus nyerahin nyawa kamu sendiri. Dia bakalan sedih banget kalau kamu hilang dari bumi Ra." Lirih Karin dengan air mata yang ia tahan untuk jatuh.
Tentu saja ucapan Karin tidak berpengaruh untuk Keyra. Ia malah semakin merasa bersalah. Keyra melonggarkan pelukannya menatap mata Karin dengan lekat. Terdapat kesedihan yang mendalam di mata Keyra. "Semua terjadi karna aku Ka, mau Kakak ngelak sekalipun aku yakin semua kejadian ini murni kesalahan ku. Aku jijikbsama diriku sendiri. Yang gak tahu diri dan gatau di untung ini! Kurang apa si Vino bu-"
"Ra udah." Sekat Karin.
"Harusnya Kakak ikut marah sama aku!" Bentak Keyra membuat Karin tertegun. Jelas saja sikap Karin dengan Vino berbeda walaupun mereka satu darah. Vino tidak akan marah bila Keyra akan memakinya sepuas-puasnya, beda dengan Karin yang mudah tersinggung. Ia gagal untuk menggantikan posisi Vino dihidup Keyra.
"Kakak, aku yang udah buat adik kakak itu tidur lama! AKU KA!" Bentak Keyra berapi-api. Wajah Karin langsung berubah seketika jadi benci.
"Kakak mau ikut benci juga sama aku?" Tanya Keyra pada Karin yang masih terdiam seribu bahasa, Karin tak menyangka Keyra akan membentaknya seperti ini. Padahal ini hal biasa, yang sering Keyra lakukan pada Vino. Vino telah terlatih sabar dengan semua bentakan Keyra.
"AKU ... GAK PANTES BUAT KETEMU VINO LAGI! AKU YANG BUAT VINO KOMA, AKU!"
"Plakk!!!" Karin menampar pipi kanan Keyra. Karin terbawa hati dengan ucapan Keyra yang semakin meninggi. Bahkan ia tak percaya, ia akan menampar gadis yang sudah ia bela mati-matian di hadapan Ibunya ini.
Keyra memegang pipi yang terkena tamparan tersebut. Terasa mulai memanas. Rasa bersalahnya pada Vino berkurang, walau hanya sedikit. Karna yang Vino rasakan mungkin lebih sakit dari pada tamparan tersebut.
Karin mengatur nafasnya, mengumpulkan semua kesadarannya kembali. Ia memandang tangannya yang telah rela menampar wajah Keyra. Terdengar suara nafas Keyra yang memburu. Mereka terdiam untuk beberapa detik. Rasa penyesalan yang besar mulai berdatangan pada hati Karin.
Vino akan sangat kecewa dengan apa yang telah Karin perbuat. Bahkan Vino saja yang sudah bertahun-tahun menjaga Keyra, sama sekali tidak berani untuk sedikit saja melakukan kekerasan pada Keyra. "Bodoh!" Gumam Karin menyesal.
"Ra, aku min-"
Keyra kembali menatap Karin dengan senyum manisnya yang membuat Karin ketakutan. "Mau nambah?" Tanya Keyra seraya menunjukan pipi kirinya.
Tidak ada jawaban dari Karin, membuat Keyra segera pergi meninggalkan Karin. Sebuah keberuntungan ada taxi yang lewat. Keyra langsung menaiki taxi itu, tidak peduli dengan ongkos jalan, ia sama sekali tidak membawa uang sepeserpun. Karin mengikuti menggukan ojeg dari belakang taxi yang Keyra tumpangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR [END]
Novela Juvenil-TAMAT✅- ✨Tahap Revisi✨ [Start :02|04|2020] [Finish :15|05|2020] Kebohongan adalah sebuah ledakan. "Ini serius sakit, relakan yang tak seharusnya untuk mu." -Vino- Takdir yang akhirnya mempertemukan kedua insan yang sama-sama terpuruk untuk saling...