24.Ana angry

403 32 1
                                    


                Sengaja mengukir senyum
                     di bibir, agar terlihat
                           baik-baik saja.

                                     ***

"Hei." Sapa Shelin pada Vino yang sedang mengaduk esnya.

Vino malas harus terkena hukuman dari Bu Eli yang kejam nya sungguh tidak bisa di tolerasi oleh hati Vino. Alhasil ia memilih membolos ke warung Mang Jajang. Di sini hanya ada Vino dan Mang Jajang, tiba-tiba Shelin datang membuyarkan lamunannya.

Vino menghentikan aktivitas mengaduknya, dan menatap wajah Shelin bingung. Vino menoleh pada lorong kantin. Tidak ada siapa-siapa, mana mungkin Shelin berani kesini sendirian. "Lo kesini sendiri?"

Shelin mengangguk sambil tersenyum manis.

"Oh, kenapa?" Tanya Vino.

Shelin menunduk wajah ragunya mulai terlihat, ia mencoret asal meja tersebut mengenakan jarinya.

"Lo mau bantu gue balikan sama Agung gak?" Tanyanya to the point.

Vino mengangguk paham. "Emang siapa yang mutusin?"

"Dia." Jawab Shelin nampak sedih.

"Kalau boleh tau, apa alasannya kalian putus?" Tanya Vino hati-hati.

Shelin menatap mata Vino dengan lekat, terlihat ada rasa kecewa di matanya. "Lo tau kan Agung sering ke bar?" Vino mengangguk. "Lo tau juga kan di bar banyak cewe-cewe begitu?" Vino lagi-lagi mengangguk. "Gue cemburu sama dia dan makin lama gue jadi posesif sama dia-"

"Agung gak suka lo posesifkan?" Sekat Vino yang sudah sangat tahu sifat Agung. Shelin mengangguk.

"Lo bisa bantu?"

Vino berpikir apa yang harus ia katakan pada Shelin. "Hmmm ... " Vino meminum esnya lalu menjawab. "Gue rasa lo lebih baik jauhin Agung aja deh Lin, inget gue bukan ada niatan mau dukung Agung ataupun lo, tapi gue balance aja deh. Gue tahu banget sikap tu anak, dia lagi gila-gilanya mainin cewek dan lo? Lo cewek baik Lin yang menurut gue gak pantes buat dipakai mainan buat dia."

"Gue gak sebaik keliatannya." Lirih Shelin.

"Lo tau kan? Gue juga gak bakalan bisa maksa Agung buat cinta balik ke lo? Cinta itu timbul dengan sendirinya." Lanjut Vino.

"Gue sayang banget sama dia. Dan sekarang dipaksa keras buat cepat lupain dia itu rasanya jadi beban berat buat gue Vin."

"Gue tahu." Balas Vino.

"Lo pasti juga gitukan kalo harus disuruh buat lupain Keyra? Berat?"

Vino mengangguk, ia jadi teringat dengan gadis itu, ia pasti masih marah padanya.

"Gue duluan ya," kata Shelin nampak kecewa.

"Maaf." Lirih Vino.

"Santai aja," jawab Shelin sambil berjalan pergi meninggalkan Vino.

                              ⛄⛄⛄
                         

"Nilai sains kamu selalu bikin Ibu seneng!" Kata Bu Qila dengan sumringah.

"Terimakasih Bu." Jawab Keyra sambil mengambil kertas itu dari tangan Bu Qila.

"Selamat Rara." Kata Kay yang ada di sebelah Keyra. Keyra hanya membalas dengan anggukan kecil sambil tersenyum tipis.

"Kamu tu harus banyak belajar dari dia Rayhan! Nama doang Angkasa, tapi nilai sains selalu remed!" Ejek Bu Qila pada Kay.

"Tapi kali ini kamu gak remed." Lanjutnya.

BAD LIAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang