50.Sadar

452 32 2
                                    


                   ~Hal yang akan disesali
                  adalah, ketika mengambil
                     Keputusan saat marah.~

                                         ***

Keyra semalam di perintahkan oleh Vino untuk berangkat bersama dirinya dengan Kay, menggunakan mobil pribadi milik Vino. Wajah Vino benar-benar terlihat datar pagi hari ini, tidak seperti biasanya yang selalu menunjukan senyum merekahnya. Kay pun meraskan aneh pada Vino.

Mereka bertiga tengah ada dalam mobil, Keyra di depan bersama Vino, sedangkan Kay duduk sendiri dibelakang. Vino sendiri murung, karena bingung harus dengan cara apa mengatakan hal ini pada Keyra, yang masih belum tahu kasus yang menimpa Dhito. Kay, Andini dan Vino  semalam sudah memutuskan, untuk mengajak Keyra ke lapas para tahanan bertemu dengan Ayahnya.

Vino sengaja berdehem kencang  seraya memanaskan mesin mobilnya. Sontak semua yang ada di dalam memperhatikan deheman Vino sepertinya meminta perjatian. "Gue mau ngomong soal ini ke lo," ucap Vino pada Keyra benar-benar terlihat serius. Keyra menunjukan wajah bingungnya.

"Semua orang di sekolah, udah tahu kalau kita ini, tiga bersaudara." Lanjut Vino mulai bercerita. "Gak masalah kan buat lo?" Tanya Vino dengan wajah yang mulai kembali seperti biasanya. Keyra menggeleng kecil.

"Terus?" Tanya Keyra.

"Ya, gapapa kan, nanti ketika di sekolah banyak yang merhatiin kita, lo gak malu?" Tanya Vino pada Keyra dengan hati-hati.

Keyra melihat kearah Vino dan Kay, lalu ia tertawa puas. "Hahaha! Ngapain malu? semalem gue baru nyadar, ternyata kedua Abang gue itu ganteng-ganteng." Ucap Keyra dengan sisa ketawanya.

Vino dan Kay saling bertatapan. Kay medekat kedepan dan menampilkan senyum manisnya pada Keyra. "Ciihhhhh, masih gantengan gue lagi Ra." Kata Kay dengan percaya dirinya.

Vino mengambil botol aqua bekas, yang sudah tidak ada airnya.

"Plakkkk!"

Kay dipukul oleh Vino mengunakan botol tersebut. "Awww," pekik Kay.

"Ingat, sekarang dia udah jadi Adik kita. Masih mau modus aja." Kata Vino memarahi Kay. Kay memang satu angkatan dengan Keyra, tapi mereka berselisih 4 bulan. Jadi Kay lebih tua dari pada Keyra.

Keyra tertawa kecil melihat kedua laki-laki yang sekarang sudah resmi menjadi Kakak laki-lakinya ini.

"Gini ni, ciri-ciri orang, kalau pas bangun gak ngumpulin ahlaknya." Maki Kay pada Vino. "Gak introspeksi diri bangettttt lo. Awas aja, kalau gue liat lo modusin Keyra, gue pukul pakai semen tiga roda." Lanjutnya asal.

Vino menjerit ala banci. "Awwwww, aku takut." Balas Vino sambil, memperlihatkan wajah idiotnya.

"Jijik aku mas jijik!" Balas Kay dengan gaya centilnya. Lihat, kedua laki-laki ini mang tidak jauh berbeda.

Keyra tak henti-hentinya, menunjukan senyum manisnya. "Oh gini rasanya, kalau liat wildebeest Afrika ngobrol." Ejek Keyra pada Vino dan Kay, ia langsung tertawa sendirian. Sedangkan kedua laki-laki itu saling bertatapan. Membayangkan wajah wildebeest Afrika.

Reaksi Kay dan Vino langsung datar saat melihat Keyra tertawa puas, akibat ledekan nya pada Kay dan Vino. Keyra langsung terdiam, merasakan takut ditatap horor oleh kedua Abangnya itu.

Keyra tiba-tiba langsung panas dingin. Terbesit ide konyol di otaknya saat itu juga. "Cup." Keyra mencium pipi kiri Vino. "Cup." Di lanjut dengan mencium pipi kiri Kay.

BAD LIAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang