56.Di Hari baruku [END]

2.1K 74 18
                                    


                 ~Terimkasih masa lalu,
               telah membawaku berlayar
                pada dimensi baruku ini.~

                                    ****

Ini aku, Liza Keyra Ardhito. Di hari baruku. Seorang gadis yang dulu selalu bergantung pada seorang laki-laki yang sekarang sudah menjadi bos muda di suatu perusahan ternama yang berada di Amerika serikat. Berkatnya pun, aku kembali menemukan jati diriku lagi. Kita bukan berpisah, hanya berdamai dengan masalalu. Aku sudah menjadi seorang gadis yang tangguh dan kuat, semua pengalamanku di masalalu membuat aku sadar, bahwa banyak hal indah yang aku lewati ketika aku terus-menerus tenggelam dalam keterpurukan.

"Ayok!" Ajak Keyra pada seseorang yang telah resmi menjadi kekasihnya.

Hilal mengerutkan bibirnya. "Kamu tumben lama, digodain Dosen centil lagi?" Tanya Hilal yang terlihat mulai cemburu.

"Enggak Al." Jawab Keyra jujur dan lembut seraya memakaikan sabuk pengaman pada dirinya.

Mereka sekarang tengah berada di depan Universitas hukum STIH IBLAM Jakarta Pusat. Keyra memang berkuliah di sini, mengambil fakultas hukum jurusan jaksa. Ia sangat bertekad kuat untuk menjadi seorang Jaksa. Sedangkan Hilal, berkuliah di Universitas Indonesia, mengambil fakultas kedokteran. Sinar sangat tidak setuju bila Hilal harus melanjutkan pendidikan keluar negeri, karena Hilal adalah anak satu-satunya.

Hilal masih mengerutkan bibirnya. "Udah yang keberapa kalinya lho, kamu telat saat aku udah jemput kesini." Ucap Hilal membuat Keyra jengkel.

Keyra menopang dagunya, menatap pada Hilal yang sekarang sedang terlihat marah. Hilal tidak biasanya seperti ini. "Lihat mataku, ayo sini." Perintah Keyra masih dengan nada lembut.

Hilal tetap bersiteguh marah. "Ogahhh, tatap aja sana Dosen kamu itu." Balas Hilal dengan nada bicara yang pura-pura ia buat ketus.

Keyra tak gampang menyerah begitu saja. Ia mulai menunjukan puppy eyesnya. "Aku serius Al, tadi dia gak masuk. Jadi, aku gak ketemu."

Hilal langsung menoleh pada wajah Keyra. "Oh, jadi kamu berharap bisa ketemu sama dia gitu?"

Keyra berdecak kesal, ternyata Hilal salah mengerti maksudnya. "Gak gitu, Hilal Chandra."

"Gak gitu gimana si Ra? Orang udah jelas kamu bilang gitu." Jawab Hilal tanpa menoleh pada Keyra.

Keyra menghembuskan nafas kesal. Ia harus tetap sabar, karena biasanya Hilal tak pernah seperti ini. "Kamu kenapa si?" Tanya Keyra mulai curiga. "Gak biasanya banget kamu begini."

"Ya, salah kamu. Kenapa kemarin mau di ajak kenalan sama Dosen itu."

"Itu bukan kemarin Al, tapi satu Minggu yang lalu."

"Tuh kan selalu ingat."

Keyra mengerutkan keningnya, Hilal benar-benar seperti sengaja mencari masalah dengan Keyra. Keyra menatap pada Hilal. "Udah, mending kamu cerita langsung aja deh, kamu sebenernya kenapa?" Tanya Keyra dengan intonasi yang masih terbilang santai.

"Aku ... gak mau kamu dekat-dekat Dosen, itu lagi." Pinta Hilal.

"Kok, kamu jadi posesif gini si?" Tanya Keyra, membuat Hilal menoleh padanya.

"Ko posesif si, aku ini sayang sama kamu Ra."

"Tapi, dia Dosen aku Al." Ucap Keyra dengan nada tinggi membuat Hilal langsung terdiam, Keyra jarang sekali berkata tinggi pada Hilal dan itu membuat Hilal tertegun.

Keyra sadar akan kesalahannya itu, ia kembali menatap Hilal, menepis pikiran buruk di otaknya. "Oke, aku minta maaf ya sayangggg." Ucap Keyra tulus dengan mata teduhnya. Mata teduh itu yang akan selalu membuat Hilal luluh, sekuat mungkin ia menahannya.

BAD LIAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang