Hari sabtu temu rindu

10.4K 269 1
                                    

Typo bertenaran mohon maklum yaa!!

Semoga sukaa😊

Happy Reading...

"Wawa...." teriak seseorang memanggil namaku dan aku tau siapa itu, siapa lagi kalo bukan Gita teman sekaligus sahabatku yang baru pulang dari Lombok karena Meeting dengan Client-nya biasalah gita kan orang sibuk jadinya gitu keluar kota terus gak kayak aku di dalam kota terus

"Gue kangen sama lo, ahh elo kenapa susah sih di hubungin dari kemarin?" cerocosnya seperti rem blong

"Yaampun git, di lihatin tuh gak malu apa?" kataku memperingati

"Hehehe sorry abisnya kangen banget sih gue sama lo" katanya dengan bersemangat

"Yaudah yukk masuk ruangan ku" ajakku

Kamipun berjalan menuju ruanganku di atas lantai dua, bisa di katakan ini adalah cafe milik aku sendiri hasil dari jual mobil yang Ayah dan ibu hadiahkan untukku waktu aku ulang tahun yang ke 17 tahun, rasa gak pernah menyangka bisa berada di posisi sekarang pasalnya dulu aku gak pernah gagal dan putus asa namun berkah allah dan orang-orang di sekitarku khusunya keluargaku mereka begitu besar pengaruhnya dan support dari mereka yang menjadikanku ada di posisi ini

Umurku kini sudah menginjak 23 tahun dimana masih terbilang muda namun mulai dewasa pula, hari-hari aku jalanin sendiri tanpa sosok pendamping pacar, tunangan apa lagi suami lain halnya dengan gita ia sudah akan menjajakan pernikahan dan baru satu tahun yang lalu gita dan bram kekasih gita melakukan acara lamaran, ketika melihat prosesi lamarannya sempat terbesit pengen cepat-cepat juga namun mau bagaimana bisa tunangan apa lagi nikah orang jodoh aja aku belum ketemu allah masih bungkus kali jodohnya aku dengan kertas kado spesial makanya belum di kirim

Sesampainya di depan pintu ruanganku aku dan gita pun langsung masuk saja ke dalam dengan sedikit tersentak karena tiba-tiba saat baru di buka pintunya gita langsung tarik tangan aku

"Yaampun gita pelan-pelan nanti jatuh gimana" kataku memperingati

"Gue mau cerita sama lo" beritahunya padaku atas maksudnya

"Apa??" tanyaku to the poin

"Minggu depan gue nikah" beritahunya excited

"Hah serius kapan..?? Ahhhh selamat yaa aku seneng bangett" kataku ikut bahagia

"Lo harus seragam yaa bajunya nanti sama keluarga gue"

"Ehh.. Apa ngak apa-apa?"

"Ya gak apa-apa lah mama gue juga setuju kok"

"Ohh gitu,, ehh tapi kok... Hhmm perasaan kalo gak salah seingat aku kamu nikahnya nanti akhir tahun ini"

"Awalnya kayak gitu tapi karena bram, aku dan keputusan keluarga juga jadinya di percepat"

"Gak ada yang kamu sembunyiin kan Git??" tanyaku menyelidiki pasalnya kayak ada yang janggal

"Gak ada kok" timpalnya

"Kamu tau kan aku gak suka di bohongin" ujarku

"Mamanya bram pengen cepat punya cucu" beritahunya

"Jadi????... Ohhh masya allah sahabatku ini bakalan cepat-cepag jadi ibu, aku bakal jadi aunty dongg" kataku bahagia

"Sebenarnya gue belum siap tapi demi mama mertua dan keluarga suami gue rela"

"Syukuri aja mungkin ini yang terbaik untuk kamu lagian nunda-nunda nikah sama punya momongan gak baik juga kan" nasehatku

"Gak usah ngomong kayak gitu kalo lo sendiri belum nikah" ujarnya

"Ehh gimana aku mau nikah cowoknya aja gak ada"

KAULAH IMAMKU [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang