Silence

30 6 2
                                    

         Setelah sahur Maiwa kembali memasang kartu perdananya kemudian mengaktifkan ponselnya untuk mengecek pemberitahuan dari beberapa media sosialnya hingga satu pesan yang baru saja masuk menarik perhatiannya.

(Zain mengirim foto)

Maiwa segera membukanya hingga terlihat potret jalanan yang sangat Maiwa kenali.

"Ini kan jalanan di depan?!?"

Langsung saja Maiwa mencari nomor tidak dikenal di daftar panggilan dan meng-klik Call.

Terdengar nada sambung agak lama.

"Angkat,Zain!"

Tiba-tiba...

"Assalamu'alaikum
Kenapa telepon?"

Tanya Zain dengan sok kalemnya.

"Kamu dimana?"

"Di jalan,rindu ya?"

"Ish..di jalan dimana?!
Maksud foto yang
kamu kirim itu apa?"

"Oh,gak ada maksud apa-apa."

"Zain!"

"Hehehe...tenang Mai tadi cuma singgah
sebentar aja kok di supermarket dekat
rumah kamu.Memangnya salah?"

"Kan supermarket banyak di pinggir jalan,harus gitu di dekat rumah aku?"

"Yah kan terserah saya,Mai.Memangnya itu supermarket punya kamu?"

Iya juga sih.

"Mai?"
"Humaira?"
"Saya mau cerita tentang semalam."

"Hm."

Maiwa meletakkan ponselnya di atas meja belajar dan tidak lupa mengaktifkan mode speaker kemudian membereskan tempat tidur nya.

"Semalam setelah kamu dengan sengaja tidak mengangkat telepon saya—..."

Sebelum ke inti cerita mula-mula Zain menyindir perbuatan Maiwa semalam dan Maiwa? Tidak bereaksi seperti biasa.

Telinganya seolah-olah ditulikan dari sindiran maupun hujatan.

"Saya ke rumah Abi,ingat Abigail kan? teman SD kita dulu-..."

Mendengar nama 'Abi' seketika Maiwa menghentikan kegiatan melipat selimutnya,sudah beberapa minggu ini pikiran Maiwa teralihkan oleh
'Annoying Zain' hingga membuatnya lupa memikirkan sahabatnya yang satu itu.

"Nah kan nggak sampai beberapa menit duduk disana,ummi telepon suruh pulang,saya cuma iyain aja tapi pulangnya nanti-nanti hehehehe..."

"Ih.Durhaka kamu."

"Astagfirullah nggak gitu maksudnya,maksudnya itu-..."

"Iyaiya! lanjut aja yang tadi."

"Galak amat,Mai.Lanjut,Saya tidak menyangka,Mai..."

Zain menggantung kalimatnya.

Sok bikin penasaran aja nih orang.

"Nggak nyangka apa sih?!"
Tanya Maiwa tidak sabar.

"UMMI DATANG DAN MENYURUH SAYA PULANG!"

Humaira!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang