Annoying?

39 4 0
                                    

Sepulang sekolah Maiwa tidak henti-hentinya memikirkan sikap Abi yang berubah secara tiba-tiba.Bukan hal baru bagi Maiwa bila mood Abi berubah-ubah hanya saja  untuk kali ini itu sedikit aneh dan tidak logis.

"Haduh,Ya Allah..Abi kenapa sih?"
Maiwa bertanya frustasi sembari mengambil 'bathrobe'nya.

Hari ini cukup memberatkan pikiran Maiwa yang terus berkecamuk tanpa henti.

Guyuran shower seakan mendidih di kepala Maiwa membuatnya menyelesaikan mandinya dengan cepat kemudian mengeringkan rambutnya.

Maiwa melihat jam yang telah menunjukkan pukul 05.00 sore entah mengapa kepala Maiwa seakan dipukul dengan benda yang teramat keras sehingga membuatnya pening tak terkira.

Mungkin efek sekolah saat bulan puasa.
Hingga lama kelamaan pandangannya menggelap dan Maiwa terbawa ke alam mimpi.

•••

Tok...tok..tok

Tampaknya seseorang dibalik pintu tidak menunjukkan tanda-tanda berhenti mengetuk pintu sejak sepuluh menit yang lalu.

"MAI!"

"MAIWA!!"

Seketika pintu terbuka tiba-tiba menampakkan wajah Maiwa dengan mata memerah sehabis bangun tidur ditambah dengan kening berkerut jengkel menatap orang yang mengetuk pintunya seperti orang kesetanan saking bar-barnya.

Duh,sabar Mai.

"Kenapa,Ar?" Tanya Maiwa lelah.

"Lama banget,sih! liat tuh udah jam berapa,mama daritadi mau dibantuin menyiapkan buka puasa-.." Kata Aratu ngegas.

"Yah kenapa gak kamu aja yang bantuin,astagfirullah ya allah!"

Potong Maiwa memijit keningnya yang masih sedikit pusing ditambah adiknya yang berbicara seakan Maiwa berjarak puluhan meter darinya.

Berisik!

Tanpa mendengar jawaban Aratu,Maiwa langsung menutup kembali pintu kamarnya sebelum dia kehilangan kendali dan membuang adiknya itu di segitiga bermuda.

Aratu menghentakkan kakinya sebal dan melangkah menemui mamanya yang sedang sibuk menyiapkan buka puasa sembari meluncurkan fitnah-fitnah halus terhadap kakaknya.

"Ma,Ara udah panggil Maiwa,dia nggak mau bantuin terus pintu kamarnya ditutup lagi." Sebal Aratu.

"Mungkin Mai lagi capek." Bela Fatma.

"Nggak kok,dia baru bangun tidur kok." Sahut Aratu tidak terima sikap santai mamanya membela Maiwa.

Fatma menggelengkan kepalanya pelan kemudian menyuruh Aratu menyajikan takjil.

"Ish! Mama!"

•••

Maiwa yang menyadari keadaan kamarnya begitu gelap,langsung menyalakan lampu kemudian ke kamar mandi mencuci wajahnya.

Setelah dari kamar mandi ia langsung mencari ponselnya entah untuk apa.Maiwa hanya mencarinya saja.

Setelah beberapa menit berkeliling kamar,mencari di selip kasur maupun di bawah bantal akhirnya ia menemukannya di kantung depan tas sekolahnya.
Penyakit lupanya semakin parah saja.

Humaira!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang