Lima cara untuk mendapatkan hatiku, eh idih, geli nulisnya Bung.
Pertama, punya akhlak dan iman yang baik, syukur-syukur udah khatam hafalannya, biar bisa bimbing aku. Karena yah, ini emang paling utama. Dan kayaknya kalo udah gini, bruh, jatuh duluan aku :D
Kedua, sayang orangtuanya, berbudi baik, dan beretika tinggi. Ini tiga tapi disatuin, yaudah sih gak apa, toh intinya hampir sama. INII. INI POINNYA GEDE UGH. Soalnya kalo ada kaum sebelah yang sayang sama orangtuanya, dan gak pake tsun-tsun, aku langsung respek sama dia. Manis banget, tau.
Apalagi berbudi baik dan beretika tinggi, aku suka rela ngasih hati juga gak masalah.
Ketiga, tidak pernah berkata kasar. Ini juga. Poinnya tinggi. Kayaknya jarang-jarang ada yang begini, atau aku gak tau aja :0
Aku bisa menoleransi toxic, tapi bukan berarti aku suka mendengarnya. Apalagi kalo mau jadi pendamping hidup. Toxic auto coret.
Keempat, tidak suka merusak lingkungan atau membahayakan orang lain. Simpel, kalo kamu gak merusak lingkungan, kamu juga gak bakal merusak keluargamu. Begitu juga, kalo kamu gak membahayakan orang lain, kamu juga gak akan membahayakan keluargamu.
Kelima, memperlakukan aku dengan manish tapi tak lupa pada dirinya sendiri. Kayak, aku nyerocos menyableng gak jelas didengerin dengan sabar, atau bilang bahagia karena aku, dan sebagainya. Meski begitu, jangan jadi orang selalu turuti egoku, karena kamu juga penting. Jadilah seimbang, maka akan ada yang jatuh padamu.
Keenam, rajin, terampil, dan gembira.
Loh Dasa Dharma itu mah.
Ohiya, udah lima hal ya. Gitu aja kali yak, aku bingung mau nulis gimana lagian. Yokei-yay, sekian dari Lays UwU)
NB : kalo mau dapetin hati saya gak pake ribet, bedah aja :D Nanti ketemu organ pencernaan namanya hati, nah, ambil itu. Jangan lupa dosanya tanggung sendiri oke!
KAMU SEDANG MEMBACA
FLC WRITING CHALLENGE : APRIL
No FicciónDaripada mengisi karantina corona dengan hal gabut, mending ikut ngisi Daily Routine yuk bareng member FLC yang maso dan waras Cover nya dari Orang (Sok) Kalem @anomaliez