part 6

418 67 4
                                        

***

Dengan hati hati al membaringkan yuki di ranjang nya, lalu menyelimuti tubuh yuki. Al menatap yuki yang terlihat begitu rapuh.
Perlahan al membaringkan tubuh nya di samping yuki, dengan pandangan yang tak pernah lepas dari yuki. Al mengulurkan tangan nya dan mengusap bekas air mata yuki, sebelum al ikut memejam kan mata nya untuk melepas lelah.

Perlahan yuki membuka mata nya begitu merasakan bahwa al sudah tertidur, sebenar nya yuki tidak tertidur, yuki hanya berpura pura untuk menghindari pertanyaan dari al, apalagi pertahanan nya begitu mudah roboh di depan al.
Di tatap nya dalam wajah damai al yang tertidur, seulas senyum tipis kini muncul di bibir nya, merasa beruntung karena yuki bisa bertemu dengan lelaki sebaik al, dan hanya al lelaki pertama yang membuat nya merasa nyaman, perlahan tangan yuki terjulur, menyentuh setiap bagian di wajah al. Sejak pertama melihat al, yuki sudah mengagumi ketampanan al, di tambah sikap dan kehangatan yang membuat nya nyaman membuat yuki semakin menyukainya, namun yuki belum bisa mengartikan rasa suka di hati nya, apakah rasa suka sebagai teman atau rasa suka sebagai lawan jenis. Yuki belum menyadarinya.

" apa kau menyukai ku ?" yuki pun terlonjak kaget begitu mendengar suara al, buru buru yuki mengangkat tangan nya dari wajah al, namun dengan cepat al menahan nya.

" apa kau menyukaiku yuki ?" kembali al menanyakan pertanyaan nya pada yuki, mengunci tatapan nya agar fokus menatap nya, sedangkan tangan nya di genggam erat al.

" rasanya begitu aneh al, kamu lelaki pertama yang dekat dengan ku, kamu juga lelaki pertama yang bisa memberikan kenyamanan yang selalu aku inginkan, aku ga tau rasa suka seperti apa yang sedang aku rasakan " jelas yuki membuat al tersenyum.

Perlahan al membelai kepala yuki, lalu mencium dalam kening nya, membuat yuki memejamkan mata merasakan kehangatan.

" cepat beritahu aku jika kamu sudah tau jawaban nya yuki " ucap al kemudian bangun dari baringan nya.

Al melirik jam disamping meja nya, dan waktu menunjukan sudah tengah malam.

" yuki apa kau ingin pulang ?" tanya al membuat yuki menoleh.

" boleh kah aku menginap disini al ?" tanya yuki ragu.

" tidak apa yuki, tapi apa orang tua mu tidak mencari ?" pertanyaan al jelas membuat yuki tersenyum kecut.

" otosan ( ayah ), meninggal 2 tahun yang lalu, okasan (ibu) sibuk bekerja menggantikan semua tanggung jawab otosan,  dan onisan ( kakak) dia di amerika bekerja " jelas yuki sendu.

Melihat yuki yang nampak kembali sedih, buru buru al mengeluarkan sebuah kotak musik yang sempat iya beli memang untuk di berikan pada yuki.

Melihat yuki yang nampak kembali sedih, buru buru al mengeluarkan sebuah kotak musik yang sempat iya beli memang untuk di berikan pada yuki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata yuki langsung berbinar melihat betapa cantiknya kotak musik itu.

Yuki menatap al lalu tersenyum.

" apa kau suka ?" tanya al yang lega karena melihat yuki tidak sedih lagi.

" sangat, terimakasih al " ucap yuki terlihat sangat gembira.

Al tersenyum melihat yuki yang kembli ceria, walau pun al tau ada yang yuki sembunyikan di balik sikap ceria nya, tapi al sudah memutuskan untuk tidak menanyakan, biarkan yuki yang akan menceritakan dengan sendiri nya, yang paling penting saat ini adalah berada tetap disisi yuki.

" apa kau mau makan, aku sangat lapar" ujar al sambil mengelus perutnya.

" iya aku juga lapar " buru buru yuki meletakan kotak musik nya di atas meja.

" kau tunggu disini saja, aku akan membuatkan ramen untuk mu, maaf kau tidak bisa riquest, karna stok makanan hanya tinggal itu " jelas al merasa bersalah.

Yuki pun tersenyum lalu mengangguk.

" aku suka ramen al " ucap yuki dengan senyuman yang begitu manis.
Membuat al bernafas lega.

" yasudah kalai begitu tunggu ya " ucap al, kemudian mulai membuat ramen. Sedangkan yuki kembali asik dengan kotak musik nya.

Beberapa menit berlalu, kini al kembali datang dengan membawa 2 ramen, satu untuk yuki dan satu lagi untuk dirinya.

" waktu nya makan yuki " al pun meletakan semangkok ramen untuk yuki.

Melihat ramen yang al buat benar benar membuat perut yuki minta di isi, dari aroma nya saja sudah sangat membangkitkan selera.

Yuki pun mulai memakan ramen nya, dan seketika mata nya berbinar begitu merasakan ramen yang telah masuk mulutnya.

" al, ini ramen terenak yang pernah aku makan " yuki sangat antusias mengatakan nya membuat al tersenyum bahagia.

" bagaimana kalau kita balapan makan ramen nya, jika aku kalah terserah kau mau meminta apa, tapi jika aku yang menang, kau tlaktir aku makan " tantang al membuat yuki mengangguk semangat.

" ayo siapa takut " seru yuki

" ok, kita hitung sampai tiga ya " yuki dan al pun mulai bersiap siap

"satu, dua, tigaaaa..." seru ke dua nya dan mereka pun mulai berlomba memakan ramen.




Gpp ya segini dulu, soal nya konsentrasi nya di bagi dua sama yang satu nya lagi, maaf juga jika ada kata kata atau kalimat yang salah dan tidak kalian pahami. Terimakasih juga untuk vote nya..

Selamat malam 😘🤗

Meaning Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang