part 9

376 55 5
                                        

***

Kini yuki sedang berada di sebuah restoran besar tokyo bersama sang ibu, sejak pagi ayumi sudah mengingatkan agar yuki tidak terluka atas apa yang akan ibu nya lakukan kali ini.

Yuki melirik sekilas sang ibu yang terlihat tengah fokus ntah membaca apa. Yuki menghembuskan nafas nya jengah, sebenarnya ada apa ibu nya mengajak ketempat ini.
Awalnya yuki berpikir, sang ibu ingin memperbaiki hubungan nya dengan mengajak makan bersama di luar, namun ternyata salah karena sampai detik ini sang ibu belum menunjukan tanda tanda akan memesan makanan.

"Sumimasen, anata o mata semashita mrs. Yumiko ( maaf, membuatmu menunggu mrs. Yumiko) " sapa seorang lelaki yang sebaya dengan sang ibu.

Namun perhatian yuki terfokus pada lelaki yang berdiri di belakang pria baya itu.

" tidak apa mr. Arnius, Suwatte kudasai ( silahkan duduk ) " mrs. Yumiko mempersilahkan tamu nya untuk duduk.

" perkenalkan yuki, mr. Arnius adalah sahabat appah mu dan yang tampan ini adalah anak nya " mrs. Yumiko begitu lembut membuat yuki memutar bola matanya jengah.

" kei stefano " lelaki itu mengulurkan tangan nya kedepan yuki.

Yuki hanya menatapnya tak berminat menerima jabatan itu, sebelum sang ibu menyenggol lengan nya agar yuki menerima jabatan lelaki di depan nya.

" yuki " balas yuki nampak cuek.

para pelayan berdatang membawa begitu banyak makanan, yuki langsung menoleh ke arah mrs. Yumiko dan menghela nafas menahan amarahnya.
Rasanya yuki ingin cepat cepat pergi dari sini.

" langsung saja saya jelaskan pada kamu yuki, inti dari acara ini adalah untuk mengenalkan mu pada calon tunangan mu kei. Dan membahas acara untuk hari pertunangan mu." penjelasn mrs. Yumiko membuat yuki terkejut bukan main.
Nafasnya memburu dan menatap tajam sang ibu yang selama ini tak pernah yuki lakukan, ibu nya sudah benar benar keterlaluan.

Tanpa sepatah katapun yuki berdiri dari tempat nya, lalu membungkuk memberi hormat

" Sumimasen, chotto toire ni ikanakya ( maaf, saya harus ke toilet sebentar )"  setelah mengatakan itu yuki pun segera meninggalkan tempat itu.

Yuki menatap pantulan dirinya di cermin, mengatur emosinya agar tidak meledak, rasanya ingin sekali yuki teriak di depan sang ibu. Sudah cukup, yuki tidak ingin di perlakukan seperti ini lagi.

" tidak sopan meninggalkan acara begitu saja " yuki terkejut melihat kei yang tiba tiba di belakang nya.

" sedang apa kau disini ?"

" aku ingin ketoilet juga " ucap nya acuh membuat yuki mendecih.

" apa kau buta, ini toilet wanita " kesal yuki.

Sedangkan kei hanya mengangkat bahu nya acuh membuat yuki meradang. Tanpa memperdulikan kei yuki pun pergi meninggalkan lelaki tampan itu.

Ketika hendak pergi kei melihat tas yuki yang tergeletak, dengan berat hati kei mengambil nya dan buru buru mengejar yuki.

Kei menghentikan langkahnya setelah melihat yuki yang duduk di sebuah bangku dibawah pohon besar.

" dasar gadis ceroboh " yuki membelalakan matanya karena kaget mendapat lemparan tas dari kei.

Tanpa merasa bersalah kei duduk di sebelah yuki, tak perduli dengan yuki yang nampak kesal.

" lelaki kasar dan menyebalkan seperti mu bagaimana bisa akan menjadi calon tunangan ku " sinis yuki menatap kei.

Kei terlihat santai lalu mendekatkan dirinya kepada yuki, membuat yuki mundur seketika. Yuki menahan nafasnya melihat kei yang semakin mendekat ke arah wajah nya. Melihat yuki membuat kei tersenyum jail sebelum kembali menjauhkan dirinya pada yuki.

Meaning Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang