Yuki hanya bisa diam dan menuruti setiap keinginan sang ibu. berjalan seperti boneka itu lah hidup nya. Namun yuki tidak pernah menunjukan rasa lelah nya di hadapan siapapun.
Yuki begitu pintar menyembunyikan luka, di hati nya
Pertemuan nya dengan a...
Kei buru buru masuk kedalam toilet dan menutup pintu nya. Ia menyandarkan tubuh nya pada dinding dengan tangan yang kini mulai meraba jantung nya yang juga masih menggila. Astagaa.. Bagaimana bisa ia jadi segugup ini. Dan ah shit.. Ia meninggalkan yuki begitu saja astaga.. Kei mengacak ramput nya merasa kacau, sungguh ia tidak bisa berfikir jernih ketika rasa cinta ini menguasainya.
Kei menatap pantulan dirinya yang ada di dalam cermin, begitu nampak kacau dan mengenaskan. Dengan rambut yang acak acakan dan baju yang mulai lusuh, kei semakin meringis ketika menyadari dirinya yang terlihat berbeda dari sebelum nya.
Di sisi lain yuki memilih untuk meninggalkan pesta dan memasuki kamar nya. Yuki menjatuhkan tubuh nya dikasur, kei memang lelaki brengsek. Teganya ia meninggalkan yuki begitu saja, tak taukah ia jika kini yuki merasakan rasa sakit di seluruh tubuh nya.
" apa kau tak akan kembali ke pesta ?" suara ayumi mengalihkan perhatian nya, membuat yuki hanya menggeleng lalu memejamkan matanya.
" baiklah, kunci pintu mu. Biar nanti ku sampaikan jika kau sedang tidak enak badan kepada mrs. Yumiko " ujar ayumi yang kemudian kembali keluar meninggalkan yuki, karena masih banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan di luar sana.
Yuki menghembuskan nafasnya lelah, bahkan untuk kembali bangkit dan mengunci pintunya pun terasa sangat malas. Dengan begitu yuki membiarkan pintunya tanpa terkunci dan memilih untuk memejamkan matanya karena merasa lelah.
Kei berkeliling mencari keberadaan yuki yang belum juga ia temukan, bodohnya ia yang meninggalkan yuki tadi. Gadis itu pasti akan marah padanya. Kei kembali meneruskan langkah nya untuk mencari yuki. Kei berjalan mendekati ayumi begitu ia melihat ayumi yang baru saja datang. Dengan segera kei menghampiri ayumi. " ayumi, apa kau melihat yuki ?" tanya kei membuat ayumi terkejut karena tak mengetahui kehadiran kei.
" astaga kei.. Kau membuat ku terkejut " ujar ayumi mengelus dadanya.
" maaf ayumi aku tidak bermaksud "
" yuki ada di kamarnya, sepertinya ia sangat lelah " jelas ayumi membuat kei terdiam.
" jika kau ingin menemui nya sebaiknya nanti, biarkan yuki istirahat sebentar " ujar nya lagi sebelum pergi meninggalkan kei untuk kembali melanjutkan pekerjaan nya.
Kei yang masih terdiam menjatuhkan diri nya di kursi, kei menatap lurus kedepan kini pikiran nya teralih ke kejadian barusan. Ketika dengan lancangnya ia tak bisa menghentikan hatinya yang menggila.
" ah.. Shitttt.... " kei kembali mengacak rambut nya ketika menyadari yuki yang pastinya sudah tau jika ia mempunyai rasa untuk nya, dan jelas saja hal itu semakin membuat kei frustasi.
Kei bangkit dari duduk nya, ia harus menjelaskan nya pada yuki. Ya itu harus ia lakukan, agar yuki tidak salah paham dengan nya. Dan dengan setidik berlari kei pergi menuju kamar yuki.
Sesampai nya di depan kamar yuki, kei hanya berdiri dan merasa ragu untuk menemui gadis itu. Kei nampak berfikir, apa yang akan ia katakan nanti di depan nya. Dengan sedikit ragu kei mendorong pintu kamar yuki, dan terbuka. Kei mendengus karena mengingat yuki yang dengan kebiasaan nya selalu lupa mengunci pintu kamarnya.
Kei berjalan masuk dan melihat yuki yang sedang tertidur, wajah tenang nya ketika tertidur semakin membuat yuki terlihat cantik dan kei semakin jatuh hati pada gadis di depan nya. Melihat yuki yang terlihat lelap membuat kei jadi tak tega untuk membangunkan nya, kei menarik selimut dan menyelimuti yuki. Sedangkan kini kei memilih untuk tetap berada di kamar yuki, menunggu gadis itu hingga bangun dengan terus memperhatikan yuki yang sedang tertidur, dan dengan sendirinya senyuman itu terukir di bibir indah nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yuki menggeliatkan tubuh nya, merasa seperti ada sesuatu yang memperhatikan nya. Dengan perlahan mata itu terbuka, dan lamgsung melihat kei yang memang sedang memperhatinkan nya. Yuki mengerutkan kening nya sebelum akhirnya ia teringat sesuatu dan langsung melebarkan matanya.
" ada apa kau kesini ?" tanya yuki yang ketus membuat kei hanya menghela nafas nya.
Kei berjalan dan duduk disamping yuki, membuat yuki menggeser tubuh nya agar tidak terlalu dekat dengan kei, karena rasa kesal nya yang masih bersarang di hati yuki.
" yuki aku ingin minta maaf " ujar kei membuat yuki menoleh
" terlambat, aku tidak bisa memaafkan mu " yuki mengalihkan perhatian nya, sedangkan kei kini mulai terlihat sedikit bingung harus dengan cara apa agar ia dapat membujuk yuki.
" yuki apa kau ingin ikut bersepeda dengan ku besok ?" kei berharap semoga kali ini yuki dapat terbujuk.
Yuki terdiam kini ia memikirkan tawaran yang kei berikan, sepertinya tawaran dari kei sangat menyenangkan. Yuki menoleh dengan senyuman manis di bibir nya, dan kemudian mengangguk. Membuat kei merasa lega karena akhirnya yuki tidak marah lagi dengan nya.
" kau tak ingin kembali ke pesta ?" tanya kei melirik yuki.
" tidak, badan ku terasa capek sekali, kau sendiri kenapa tidak kembali ?" kini giliran yuki yang bertanya dan menghadap kei.
" aku juga merasa lelah, aku ingin kembali ke kamar saja ".
Setelah mengatakan itu, kei pergi meninggalkan yuki.
" jangan lupa kunci pintu mu yuki " teriak kei yang membuat yuki memutar bola matanya. Semakin kesini kei semakin mirip dengan ayumi. Dia cerewet dan suka mengatur.
Yuki kembali merebahkan tubuh nya dan kembali melupakan pintu yang belum ia kunci. Pikiran nya kini terarah kepada kirei juga al. Kedua orang yang sangat yuki sayangi. Dan sampai saat ini yuki masih bingung dengan jalan apa yang akan ia pilih. Jika ia memilih untuk pergi bersama al bagaimana dengan kirei sang kakak, sudah pasti sang ibu tidak akan lagi mau membiyayai pengobatan kirei yang juga belum menunjukan akan tanda tanda terbangun dari koma nya.
Dan saat ini apa yang akan ia lakukan, jika sampai al datang dan muncul di hadapan nya kembali. Apa yang harus ia lakukan. Sedangkan pernikahan nya dengan kei sudah pasti akan terjadi. Menjalani hidup sesuai apa yang orang tua nya inginkan, ataukah hidup dengan jalan nya sendiri. Kei memang lelaki baik, namun sungguh rasa cintanya masih milik al.
Memikirkan semuanya sangat membuat yuki pusing. Sepertinya ia harus ke rumah sakit untuk melihat kondisi kirei, dari pada ia pusing dengan memikirkan banyak hal.
Yuki mengganti pakaian nya dan mengambil tas. Yuki memilih untuk lewat pintu belakang karena di depan pesta masih berlangsung.
Yuki mengendap endap, menghindari para bodyguard yang berkeliaran. Namun langkah nya terhenti begitu yuki merasakan ada yang menepuk pundak nya, yuki terdiam dan kini ia mulai merasa tegang.
" kau ingin kemana yuki " bisik seseorang yang sangat familiar di telinganya. Yuki mendengus setelah tau jika itu suara kei.
Yuki menoleh dan menatap kei dengan tajam, sedangkan lelaki itu nampak terlihat santai.
" aku ingin melihat ka kirei "
Kei menoleh ke segala arah, memastikan jika situasi nya aman, dan setelah nya menarik yuki keluar dari rumah besar itu.
" aku akan menemani mu ke rumah sakit " ujar kei dan yuki hanya mengangguk menanggapi.
Kei menghentikan taksi pertama yang lewat di depan nya, dan langsung menarik yuki memasuki taksi dan meninggalkan tempat itu.