Meaning Of Love

part 34

***

" apa dia gadis yang kau cintai " suara sang ibu yang tiba tiba di belakang nya membuat al sedikit terkejut dan langsung menoleh ke arah nya.

" bukan, mereka teman ku dari jepang " al menggeleng, lalu tersenyum menatap ibu nya.

" jangan berbohong pada ku, tidak ada seorang ibu yang tidak mengetahui tentang anak nya "

Al memejamkan matanya, merasakan sentuhan lembut yang ibu nya berikan pada pundak nya.

" ibu bisa melihat dari mata mu, ibu juga tau apa yang hati mu saat ini rasakan "

Al kembali membuka mata nya, sambil tersenyum meraih tangan sang ibu.
" al baik baik saja bu "

Sang ibu hanya pasrah, ketika anak nya sudah mengatakan jika dirinya baik baik saja. Walaupun ia tau jika al tidak dalam ke adaan baik.
Terlihat jelas kesenduan pada matanya.

" baiklah, jika kau baik baik saja. Bisakah kau pergi ke pasar untuk membelikan sayuran "
Al langsung mengangguk dengan senyuman nya yang lebar.

Menenangkan sang ibu, agar tidak mengkhawatirkan nya.

Sementara kei dan yuki kini saling terdiam, entah apa yang sedang mereka pikirkan. Tapi yang pasti, suasana nya menjadi canggung.

Yuki melirik kei, begitupun sebalik nya. Namun tidak ada yang memulai untuk membuka suara, semenjak kepergian al.

Dering ponsel kei, mengalihkan perhatian keduanya.
Tertera jelas nama sang ayah di layar ponsel nya, dan entah kenapa hati nya berubah menjadi tidak enak.

Kei menoleh, melihat yuki yang juga tengah mengerutkan kening nya sambil menatap nya penasaran

" sebentar, aku akan mengangkat nya " ujar kei, lalu pergi menjauh dari yuki.
Membuat wanita itu semakin penasaran dengan suami nya.

Karena entah kenapa, kei terlihat berbeda di setiap lelaki itu mendapat panggilan dari ayah nya, dan itu membuat yuki penasaran.

Namun kali ini, ia akan membiarkan nya, saat ini yuki merasa malas untuk melakukan apapun. Di tambah lagi dengan hati nya yang susah sekali ia jelaskan, ketika harus kembali berhadapan dengan al.
.

.

.

Yuki menjatuhkan tubuh nya di atas kasur..
Yaa.. Setelah menerima panggilan itu, raut wajah kei berubah, seperti menyimpan kemaran besar, namun lelaki itu tak mengatakan apapun padanya. Dan ia tidak berani untuk menanyakan nya.

Bahkan kei langsung mengantarkan nya pulang, sementara lelaki itu kembali pergi entah kemana.

Yuki menghela nafasnya, rasa nya berbeda. Sungguh ia merindukan keluarga nya yang di jepang.

Namun entah kenapa, hati nya sangat gelisah, memikirkan lelaki itu membuat yuki, semakin tidak tenang.

Akhir akhir ini kei memang terlihat berbeda, seperti ada yang lelaki itu sembunyikan. Dan jujur saja hal itu membuat yuki takut.

Yuki menggelengkan kepalanya berulang kali, mencoba mengusir semua pikiran buruk tentang suaminya. Dan mencoba mulai menenangkan dirinya yang merasa gelisah.

Yuki melirik ponsel nya, melihat dalam ke arah benda pipih itu. Ia ingin sekali menghubungi kei, namun ia juga merasa ragu.
Yuki kembali memalingkan wajah nya, mengalihkan perhatian nya pada ponsel.
Dan memilih untuk diam, sambil menunggu lelaki itu menghubungi nya.
.

.

.

Sementara kei, kini lelaki itu nampak terdiam di hadapan seorang lelaki.
Lelaki yang sangat ia kenal dan percaya untuk menjaga istrinya.