Yuki hanya bisa diam dan menuruti setiap keinginan sang ibu. berjalan seperti boneka itu lah hidup nya. Namun yuki tidak pernah menunjukan rasa lelah nya di hadapan siapapun.
Yuki begitu pintar menyembunyikan luka, di hati nya
Pertemuan nya dengan a...
Yuki menjatuhkan tubuh nya di kasur, rasanya sangt penat dan membuat ia lelah. Besok adalah hari pertunangan nya dengan kei, tapi pikiran nya sangat kacau karena menghilang nya al, setidak nya walaupun ia harus merelakan hidup nya untuk bersama kei, tak bisakah al tetap tinggal di samping nya. Agar ia tetap bisa melihat lelaki itu.
" kau ingin kabur bersama ku " suara kei yang mengagetkan nya membuat ia berhenti melamun dan memikirkan al. Yuki menoleh, melihat kei yang juga berbaring di samping nya.
" apa kau mencintai ku kei stefano ?" pertanyaan yuki jelas saja membuat kei menoleh dan bertatapan dengan yuki yang juga sedang menatap nya.
Kini kei merasa bingung dan tidak tau apa yang harus ia katakan, jujur atau tetap diam menyembunyikan perasaan nya.
Kei tersenyum dengan mengalihkan pandangan nya, jika tidak mungkin saja ia akan berkata jujur dan tak dapat menahan hati nya.
" jika aku mencintaimu, aku tidak akan mengajak mu kabur yuki " kei tertawa membuat yuki mengerutkan kening nya.
" sudah ku bilang, kau bukan tipe ku. Berhentilah berharap pada ku " kei kembali berujar dan kali ini jelas saja membuat yuki melebarkan matanya. Lelaki ini selalu bisa membuat nya terpanjing amarah, dasar lelaki brengsek.. Umpat yuki dalam hati.
Melihat yuki yang terlihat kesal pada nya, membuat kei tersenyum. Ia merasa lega karena telah berhasil membuat yuki melupakan masalah nya, walaupun sesaat setidak nya biarkan Pikiran nya tenang.
" hubungi aku jika kau tak ingin pertunangan besok yuki " yuki menoleh dan sekarang lelaki itu telah pergi dari kamar nya.
Yuki menghembuskan nafas nya, tak tau apa yang akan ia lakukan. Mungin tidur akan membuat ia sedikit lebih tenang.
***
Sebuah kedung yang sangat besar dengan dekorasi yang begitu mewah adalah tempat dimana mereka akan melangsungkan pertunangan yuki dengan kei.
Yuki hanya terdiam melihat penampilan nya di depan cermin. Ia melihat seorang gadis yang sangat cantik dan sempurna, namun sayang tak ada keceriaan di matanya, terlihat kosong tak berpenghuni, dan itulah dirinya.
" yuki.. Sudah waktu nya. Ayo keluar " ujar ayumi yang datang dengan sunyuman yang yuki sangat tau senyum keterpaksaan.
" yang akan bertunangan dengan kei aku ayumi, tapi kenapa kau yang terlihat sedih " ujar yuki membuat ayumi menoleh pada nya.
" aku tau kau juga sedih " Dan yuki hanya tersenyum, berusaha agar terlihat baik baik saja.
Yuki keluar bersama ayumi di belakang nya, kini suasana terlihat sangat ramai. Banyak tamu yang datang termasuk semua kolega dan rekan bisnis dari sang ibu. Yuki menghembuskan nafas nya, berharap agar al muncul dan menguatkan nya seperti yang selalu al lakukan.
" kita masih mempunyai waktu lima menit untuk kabur dari sini, jika kau tak ingin pertunangan ini terjadi yuki " bisik kei membuat yuki terkejut.
Yuki membalikan badan nya untuk melihat kei. Dan terdiam ketika ia melihat kei yang tampan dengan setelan jas nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yuki bukan nya baru menyadari, hanya saja ia tidak ingin mengakui jika kei memang tampan. Namun tetap saja, di hatinya hanya ada al. Seandainya saja ini adalah hari pertunangan nya dengan al, pastinya yuki akan merasa sangat senang.
" kenapa kau ingin sekali membawa ku kabur, apa kau benar benar tak menginginkan pertunangan ini ?"yuki menatap kei dengan tajam.
" aku menginginkan nya, tapi aku tidak ingin kau menyesal dan terluka nanti nya " yuki terdiam. Kini sudah dapat ia tebak jika kei memang menyukainya. Entah sengaja atau tidak, lelaki itu baru saja mengakui tentang apa yang ada di hati nya.
" biarkan pertunangan ini berlangsung, dan tunggu hingga hari pernikahan kita. Jika sampai saat itu al tidak juga muncul. Maka buatlah aku mencintaimu kei " ujar yuki membuat kei terdiam, merasa tak percaya dengan apa yang baru saja yuki katakan.
" sudah waktu nya " ujar mrs. Yumiko yang datang menghampiri yuki dan kei. Membuat keduanya sama sama mengalihkan perhatian.
Kei menggenggam tangan yuki, membawanya ke atas panggung yang telah tersedia untuk melakukan pertukaran cincin.
Kei memasangkan cincin di jari manis yuki, tangan nya sedikit bergetar. Merasa ragu dan bimbang.
Sedangkan disisi lain terlihat seseorang yang tengah melihat acara pertukaran cincin antara yuki dan kei. Mata nya memerah dengan tangan yang mengepal. Ingin sekali rasanya ia menghancurkan acara ini.
Kini keduanya telah resmi bertunangan, cincin yang sangat indah melingkar di jari manis keduanya. Jujur saja kei merasa senang dan bahagia, tapi melihat yuki hati nya kembali hancur. Ia tau jika yuki hanya mencintai al, dan sampai kapan pun ia tidak akan pernah bisa mengambil hati gadis itu.
" aku akan ke toilet sebentar " bisik yuki membuat kei menoleh.
" aku antar "
" tidak perlu, aku hanya sebentar " dan kei hanya mengangguk mengiyakan.
Melihat yuki yang pergi meninggalkan panggung membuat ia buru buru mengikuti nya. Ia berjalan dengam sangat pelan agar yuki tidak merasakan kehadirannya. Langkah nya terhenti begitu yuki memasuki salah satu toilet. Ia terdiam, menyenderkan tubuh nya pada sebuah tembok.
Yuki terduduk, menutup wajah nya dengan kedua telapak tangan. Ia tidak boleh menangis karena sumua orang akan melihat nya. Namun rasanya begitu menyesakan, hati nya terasa sangat sakit.
" tuhan.. Kenapa rasanya sesakit ini ?" gumam yuki yang dapat di dengar oleh orang yang memang sedari tadi mengikuti nya. Orang itu sengaja menguping, mendengar apa saja yang gadis itu bicarakan. Dan ia semakin mengepalkan tangan nya, begitu mendengar yuki yang begitu menderita.
" maafkan aku yuki " gumam nya sebelum pergi meninggalkan tempat itu, ia sudah tak ingin mendengar nya lagi. Karena rasa sakit nya tak akan mampu ia tahan.
" yuki apa kau di dalam " yuki mengangkat wajah nya dan buru buru merapikan kembali penampilan nya, ia tidak ingin ada orang yang melihat nya kacau.
" ya aku di dalam, kenapa ?"
" kau pasti menangis bukan ?" yuki menghembuskan nafasnya sebelum memutuskan untuk membuka pintu.
" apa aku terlihat habis menangis ?" yuki berdiri dan menampilkan senyuman nya pada ayumi.
" aku tau kau habis menangis, aku mengikuti mu sedari tadi " ayumi yang begitu perhatian membuat yuki tersenyum dan menarik ayumi kedalam pelukan nya.
" terimakasih karena sudah sangat mengkhawatirkan ku, tapi aku benar baik baik saja ayumi " yuki menatap ayumi, meyakinkan ayumi agar tidak mengkhawatirkan nya.
Ayumi menatap yuki yang terlihat berusaha baik baik saja di depan nya, dan itu membuat ayumi sedikit khawatir. Namun ia tidak akan lagi memperlihatkan nya pada yuki, jika tidak gadis itu mungkin akan bertambah sedih karena memikirkan nya juga.
" baiklah aku mempercayai mu " ayumi tersenyum menatap yuki dan itu berhasil membuat yuki juga tersenyum.
" yaudah ayo kembali ke tempat mu, jika tidak ingin para bodyguard mulai mencari mu " yuki tertawa mendengar candaan yang tak sengaja ayumi katakan.