***
Sudah beberapa hari al tidak melihat yuki, di sekolah juga yuki absen. Al merindukan yuki, rasanya sepi jika yuki tidak ada.
Al menundukan kepala nya di meja, semenjak ada yuki, al semakin bersemangat tiap hari nya. Namun sekarang rasanya al begitu malas jika tidak ada yuki." woy al kenapa kau ?" tanya richi mengagetkan al.
" richi, kenapa kau ke kelas ku ?" tanya balik al tak minat menceritakan keresahan nya terhadap richi.
" kelas ku tidak ada guru, semua guru mengadakan rapat " jelas richi yang hanya mendapat anggukan dari al
" apa yuki tidak masuk lagi hari ini ?" tanya richi yang penasaran
" ahh.. Jadi kau seperti ini karena yuki tidak ada ?" pertanyaan richi sangat tepat sasaran membuat al hanya menghembus kan nafas nya.
" al, apa kau menyukai yuki ?" dan pertanyaan richi kali ini membuat al terdiam, apa benar ia menyukai yuki. Al pun mulai memikirkan ucapan richi dan menyadari hati nya yang mulai aneh akhir akhir ini.
" kau banyak bertanya, membuat ku pusing " ucap al yang kemudian pergi meninggal kan richi, sedangkan richi hanya melongo dan kemudian tertawa melihat tingkah al.
Al pun berjalan menuju taman belakang sekolah, tempat yang akhir akhir ini ia habiskan bersama yuki di jam istirahat.
Al menjatuhkan dirinya dikursi, mata nya perlahan terpejam, berusaha mengusir keresahan yang mengganggunya.Sudah satu minggu yuki hanya berdiam di rumah dan sesekali ke kantor untuk mempelajari semua berkas yang okasan nya berikan, yuki tidak di ijinkan pergi ke sekolah apa lagi hanya sekedar keluar untuk mengusir rasa lelah nya.
" kau mau makan ?" tanya ayumi yang membawa makanan untuknya, sedangkan yuki hanya melirik nya tak minat.
" nyonya pergi ke singapore, ada masalah penting disana yang mengharuskan nyonya untuk datang, tadi nyonya mengatakan kepada ku untuk menyampaikan nya kepada mu " jelas ayumi
" kenapa tidak langsung memberitahu ku ?" tanya yuki yang mulai kembali merasakan sakit dihati nya.
" sepertinya nyonya sedang terburu buru yuki " ucap ayumi memberikan pengertian.
" selalu seperti itu bukan " kali ini yuki bangkit dari duduknya , lalu meraih mantel dan tas, Meninggalkan ayumi .
Ayumi yang melihat kepergian yuki hanya menatapnya iba.
***
Sepulang kerja tak biasanya al memutari jalan menuju rumah nya, kali ini al mengambil jalur yang lumayan jauh, al berencana untuk mencari angin sebentar dan menenangkan hatinya. Al terus berjalan menylusuri jalanan setapak, tangan nya ia masukan kedalam saku karena merasa dingin. Bulan ini sudah memasuki musin dingin pantas saja hawa nya begitu menusuk sampai ke kulit.
Dari kejauhan al dapat melihat seorang gadis yang terduduk di sebuah bangku, mata nya terlihat sembah dengan bahu yang bergetar. Perlahan al menghampiri gadis itu, lalu mendekat dan duduk disamping nya.
" apa kau baik baik saja ?" pertanyaan al membuat gadis itu kaget, dengan buru buru gadis itu menghapus air matanya, ia tidak ingin ada orang lain yang mengetahui keadaan nya.
Gadis itu mendongak, dan melihat al yang sedang menatap nya. Yuki pun tersenyum menatap al.
Al mengalihkan pandangan nya, menatap lurus ke dapan, al tau yuki tidak dalam keadaan baik, dari matanya al dapat melihat kalau yuki hanya bersikap kuat di depan orang, bersikap bahwa dirinya baik baik saja, padahal yuki begitu rapuh dan butuh pegangan untuk menguatkan nya.
Al pun menghembuskan nafasnya, lalu kembali menatap yuki .
" yuki bisakah kau tidak seperti ini di depan ku, bisakah kau tidak berpura pura seolah kau baik baik saja, aku tau kau tidak dalam kedaan baik, dan aku tidak akan memaksamu untuk menceritakan nya kepaku, hanya saja bisa kah kau mempercayai ku, bukan kah kita ini teman " ucap al membuat yuki terdiam, dan detik berikut nya yuki tidak dapat lagi menahan air mata nya.
Dengen segera al menarik yuki kedalam dekapan nya, berusaha memberikan ketenangan untuk yuki, walau pun al tidak tau harus berbuat apa, tapi al berjanji ia akan selalu ada di sisi yuki dalam ke adaan apa pun." jika sudah tidak bisa menahan nya, jika rasanya begitu menyakitkan, kelurkan saja yuki, jangan lagi kau menahan nya " ucap al mengusap punggung yuki.
Yuki pun menangis dengan kencang di pelukan al, ini adalah pertama kali nya seseorang mengetahui kelemahan nya, namun berada di dekat al membuat yuki merasa beda.
Beberapa menit berlalu, seperti nya yuki sudah mulai tenang, karena nafasnya terdengar begitu teratur. Perlahan al melirik yuki yang ada di pelukan nya dan ternyata yuki tertidur. Melihat yuki yang tertidur lelap membuat al tidak tega untuk membangunkan nya, dengan hati hati al mengangkat tubuh yuki ke dalam gendongan nya dan membawa yuki pulang kerumah nya, karena al tidak tau dimana yuki tinggal.
Segini dulu ya , maaf jika ada kata atau kalimat yang salah. Terimakasih juga sudah mau membaca cerita ku 😁😁🙏

KAMU SEDANG MEMBACA
Meaning Of Love
Storie d'amoreYuki hanya bisa diam dan menuruti setiap keinginan sang ibu. berjalan seperti boneka itu lah hidup nya. Namun yuki tidak pernah menunjukan rasa lelah nya di hadapan siapapun. Yuki begitu pintar menyembunyikan luka, di hati nya Pertemuan nya dengan a...