4. Cold

3.8K 561 130
                                    

Enjoy kuy.

“Unni, ada pesan masuk di ponselmu.”

“Biarkan saja, mungkin operator.” Jisoo tidak peduli pada ponselnya. Ia sedang memilih baju untuk kencan dengan Jennie. Ralat, hanya jalan-jalan, bukan kencan.

Jennie tetap membuka pesan yang masuk di ponsel Jisoo. Ternyata dari nomor tidak dikenal.

“Jisoo, apa kau sibuk? Aku ingin mengajakmu ke festival musik.

Jinyoung.”

“Jinyoung oppa yang mengirim pesan. Dia mengajakmu ke festival musik.” Ucap Jennie.

Jisoo langsung menoleh cepat. “Jinyoung oppa?”

Jennie mengangguk.

Padahal Jisoo tidak pernah memberikan nomornya kepada siapapun. Yaa Jisoo tau siapa yang menyebarkan nomornya. Pasti beruang yang menjelma menjadi manusia saat ini.

Jennie bangkit dari ranjang Jisoo. “Pergilah bersamanya, lain kali saja kita nonton.”

Jisoo menahan tangan Jennie. “Memang aku bilang akan pergi bersamanya?”

Jennie menggeleng. “Kau sangat suka musik, unni. Jangan merasa sungkan karena membatalkan ajakanku. Pergilah, aku akan pulang.”

Jisoo menatapnya datar. “Duduk! Tunggulah aku mandi!”

Jennie menurut. Ia pun duduk di ranjang lagi. Jennie tau jika Jisoo menatapnya seperti itu berarti Jisoo tidak mau dibantah ataupun berdebat lagi.

Jennie membuka aplikasi WhatsApp di ponselnya. Ia hanya melihat siapa yang mengiriminya pesan. Meskipun banyak lelaki yang mendekatinya, tapi saat ini Jennie hanya ingin sendiri.

Cklek!

Pintu kamar mandi terbuka. Jisoo keluar menggunakan bathrope dengan rambutnya yang masih basah setelah keramas.

“Aku keluar dulu.”

“Gwaenchana, Tunggulah disini.”

Padahal biasanya Jisoo selalu menyuruh Jennie untuk menunggu diluar, tapi kali ini tidak.

Jennie tidak melepas pandangannya dari tubuh Jisoo sekalipun. Entahlah, sepertinya Jennie juga tidak sadar apa yang Ia lihat.

“Astaga, sexy sekali. Dan ada ABS di perutnya?”

Jennie segera menggelengkan kepalanya untuk membuang pikiran ngawurnya. Ia juga merasa aneh karena jantungnya berdetak tidak karuan.

“Aku bantu mengeringkan rambutmu.” Ucap Jennie saat Jisoo memegang hair dryer.

Jisoo mengangguk. Ia duduk di meja riasnya.

“Sejak kapan punya ABS?” Tanya Jennie.

Jisoo menatap pantulan wajah Jennie di kaca. “Kau mengintip?”

“Mengintip apanya? Memang kelihatan kok.”

Jisoo terkekeh. “Wah, berarti kau melihat tubuhku saat aku ganti baju?”

Wajah Jennie memerah, tapi pemiliknya tidak menyadari itu. “Berhenti menggodaku! Lain kali aku akan menunggumu diluar seperti biasanya.”

“Haha, arasseo.”

Jennie meletakkan hair dryer-nya karena rambut Jisoo sudah kering. Kemudian mengambil sisir untuk menyisir rambut Jisoo agar rapi.

Diam-diam Jisoo tersenyum. Ia sangat senang saat ini. Tapi senyuman Jisoo tertangkap oleh Jennie.

Silent Love (Jensoo) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang