Selamat pagi ♥️
Enjoy kuy.“Namaku Hyunbin, Kwon Hyunbin.”
Meskipun sedikit malu karena kejadian kemarin, namun Jennie tetap membalas uluran tangan Hyunbin. “Jennie, Jennie Kim.”
TinTin!
Jennie menoleh ke sumber suara. Ternyata Appa Kim sudah menjemputnya. “Appa sudah menjemputku.”
Hyunbin mengangguk. “Sampai bertemu lagi.”
Jennie berjalan meninggalkan halte. Senyumnya pun belum luntur sampai ia masuk mobil. Dan itu membuat Appa Kim bertanya-tanya.
“Apa ada sesuatu yang menyenangkan di sekolah?” Tanya Appa Kim sembari melajukan mobilnya.
Jennie menoleh. “Em, maksud Appa?”
“Kau tersenyum terus. Tidak gila kan?” Goda Appa Kim.
“Yak! Appa...” Jennie merengek.
“Haha. Siapa tadi yang menemanimu? Apa dia alasanmu tersenyum seperti ini?”
“Emm, Jennie tidak akan menjawab.” Ucap Jennie seraya menjulurkan lidahnya.
“Dimana Jisoo? Tumben dia tidak menemanimu.”
“Unni sedang ada acara.”
...
“Selamat atas hubungan kalian.” Ucap Seulgi saat menghampiri Jisoo dan Jaehyun.
“Hm?” Gumam Jisoo dan Jaehyun bersamaan.
“Seluruh murid disini membicarakan kalian. Katanya kau dan Jaehyun resmi berkencan.”
“Hm. Kita memang sedang berkencan.” Jaehyun mengangguk dengan ekspresi tanpa dosanya.
Jisoo segera memberi tatapan datarnya pada Jaehyun.
Jaehyun terkekeh. “Aku bercanda, Ji.”
“Jaehyun?” Panggil Jinyoung dari jauh.
“Aku kesana dulu.”
Seulgi dan Jisoo mengangguk.
“Ji?”
“Hm?”
“Sampai kapan kau menyiksa dirimu?”
Jisoo yang akan membalas pesan dari Jennie pun langsung menghentikan gerakan jarinya. “Maksudmu?”
“Kenapa kau tidak segera mengungkapkan perasaanmu pada Jennie?”
Jisoo menghela nafasnya. “Jawabanku tetap sama. Aku tidak mau kehilangan Jennie.”
“Kau belum mencobanya, Ji.”
“Terus kalau aku mengatakan yang sebenarnya, apa Jennie mau menerimaku?”
“Ya setidaknya kau sudah jujur tentang perasaanmu.”
“Kalau Jennie menolakku dan menganggapku aneh bagaimana? Aku tidak ingin dia menjauhiku, Seul.” Jisoo membuang pandangannya ke bawah.
“Aku tidak ingin kau terluka lagi.”
Jisoo menoleh sembari menaikkan alisnya.
“Aku tadi melihat Jennie dengan seseorang di halte. Dan sepertinya Jennie tertarik dengan pria itu. Bahkan senyumnya tidak hilang sampai ia masuk mobil.”
“Hm? Siapa?” Tanya Jisoo.
Seulgi mengangkat bahunya. “Entahlah.”
“Apa yang Jennie peluk waktu itu?” Pikir Jisoo.