Enjoy kuy!
Tut!
Jisoo mendesah pelan saat Jennie memutus panggilannya. "Aku pulang sekarang." Pamitnya pada Bona.
"Maaf, gara-gara mengantarku pulang, Jennie sekarang marah padamu."
"Gwaenchana."
"Sekali lagu aku minta maaf, dan terima kasih telah mengantarku pulang."
Jisoo tersenyum. "Hm."
Setelah Bona turun, Jisoo langsung melajukan mobilnya untuk pulang. Ia mencoba menghubungi Jennie lagi, tapi tetap saja hasilnya nihil. Bahkan sekarang ponsel Jennie tidak aktif
Saat melewati toko bunga, Jisoo menghentikan mobilnya untuk membeli bunga. Ia ingin memberikan Jennie bunga sebagai permintaan maafnya. Yaa, memang terdengar sangat klise, tapi Jisoo akan tetap melakukannya.
Setelah setengah jam perjalanan, kini Jisoo sampai di halaman rumahnya. Ia langsung turun dari mobil dan melangkah menuju rumah Jennie dengan memegang bunga yang ia beli tadi.
Jisoo menaiki tangga dengan tergesa. Dan saat sampai di depan kamar Jennie, ia menghela nafas panjang saat pintu kamar itu di kunci dari dalam.
"Jen.."
"Sayang, buka pintunya, aku ingin bicara."
"Aku minta maaf karena melupakan janjiku." Jisoo menghela. "Aku tau kau kecewa, tapi jangan marah terlalu lama. Aku ingin melihat wajah cantikmu dan ingin memelukmu."
"Sayang?"
Karena tidak ada jawaban, Jisoo akhirnya menyerah dan memutuskan untuk pulang. Ia tau Jennie sedang ingin sendiri dan tak ingin di ganggu.
"Jisoo?" Panggil Eomma Kim saat melihat Jisoo turun dari tangga.
Jisoo mendongakkan kepalanya untuk menatap wanita paruh baya itu.
"Kenapa? Apa ada masalah dengan Jennie?"
Jisoo hanya tersenyum.
"Eh? Bunga untuk siapa?" Tanya Eomma Kim saat melihat bunga di tangan Jisoo.
"Untuk Jennie, tapi dia tidak membukakan pintu kamarnya untukku." Adunya.
"Eomma ambilkan kunci cada---"
"Tidak usah, mungkin Jennie sedang ingin sendiri."
Ahh, Eomma Kim teringat sesuatu. Ia menarik tangan Jisoo menuju dapur. "Jennie tadi memasak pasta untukmu."
"Pasta?"
"Hm, tapi Eomma tidak yakin jika rasanya enak, karena Jennie tadi baru belajar melalui YouTube."
"Masakan Jennie selalu enak."
Eomma Kim terkekeh. "Bucin."
Saat sampai meja makan, wajah Eomma Kim berubah kecewa karena pasta buatan Jennie terlihat sangat lembek dan mengembang. "Ahh, sudah tidak bisa di makan."
Jisoo menarik kursi dan duduk. "Gwaenchana, biar Jisoo makan."
"Jangan, Ji---"
"Gwaenchana, Eomma."
Eomma Kim hanya menghela. Ia pun mengambilkan minum dan duduk di samping Jisoo. "Eomma tidak tanggung jawab jika nanti perutmu sakit."
"Kan tinggal pup." Kekehnya.
Eomma Kim menggelengkan kepalanya. Benar-benar 4D menantu kesayangannya ini-- eh, calon maksudnya.
"Ada masalah apa dengan Jennie?"